CHAPTER 17

748 86 5
                                    

Semua warga Korea Selatan pasti sangat mengenal pulau ini. Bahkan tidak banyak yang berangan-angan dapat menginjakkan kaki ke tempat yang merupakan salah satu keajaiban dunia tersebut.

Mungkin motto mereka adalah ‘Jangan mengaku tinggal di Korea Selatan jika belum melihat Jeju secara langsung’. Ya, mungkin seperti itu.

Dan nampaknya, mereka termasuk beruntung karena  dapat berkunjung ke pulau ini.

“Ya, Sujeong! Tunggu aku!”

“Cepatlah! Dasar siput!”

Sujeong menggerutu kesal. Sejak turun dari pesawat sampai perjalanan menuju tempat penginapan, tak henti-hentinya Taehyung terpana pada keadaan sekitar sehingga beberapa kali tertinggal Sujeong yang tidak mempedulikan keindahan Jeju sedikit pun.

“Hei!” Taehyung menahan tangan Sujeong ketika gadis itu berniat membuka pintu kamar penginapan mereka.

“Apa, huh?” tanya Sujeong sarkastis.

Taehyung tersenyum tanpa dosa lalu mencubit hidungnya. “Kau sedang datang bulan, ya? Sensitif sekali.”

Sujeong menggeleng kuat. Tangannya berusaha melepaskan cubitan Taehyung. Oh, tidak. Wajahnya memerah tatkala paru-parunya kehabisan oksigen.

Dengan ekspresi bodohnya, Taehyung berpura-pura polos dan membuat Sujeong ingin menenggelamkannya di pantai Hyeopjae sekarang juga.

“Le-lepas!” Ia mulai megap-megap seperti ikan yang kehabisan air.

“Kenapa?” Taehyung bertanya sambil mengerjap imut.

Saat Sujeong memberikan death glare padanya, barulah ia melepaskan tangan dan segera berlari ke dalam kamar. Tawa puasnya terdengar bergema di telinga Sujeong.

Gadis itu menghirup udara sebanyak-banyaknya. Masih dalam keadaan terengah, ia mengumpat kesal. “Kim sialan!”

“Kau bilang apa?” Taehyung menyembulkan kepalanya di balik pintu. “Lihat! Hidungmu memerah seperti tomat!” lanjutnya sembari tertawa terbahak-bahak. Astaga…

Sujeong menggeram. Ia melepas sepatu dan melemparnya ke arah Taehyung. Sayangnya dengan sigap pria itu langsung menghindar.

“Kau sangat menyebalkan!”

“Coba ulangi lagi!”

“Kau-sangat-menyebalkan!”

“Lagi! Lagi!”

“Ya, Kim Taehyung! Jika aku menangkapmu, aku bersumpah akan membunuhmu!”

Seperti mengulang saat-saat menyenangkan sewaktu kecil, mereka saling berkejaran di dalam penginapan. Suara tawa dan teriakan kesal mereka berbaur menjadi satu.

Sujeong melirih dalam hati. Bagaimana bisa ia marah pada Taehyung jika sikapnya seperti itu?

Apakah mungkin Taehyung akan mencintainya? Itulah satu pertanyaan yang entah kapan terjawab. Dan ia hanya bisa menunggu hingga saatnya tiba.

-
-
-

“Ayolah, Sujeong. Kita pergi ke pantai!”

“Tidak mau! Pergi saja sendiri!”

Taehyung mengembuskan napas kesal. Entah sudah keberapa kalinya ia membujuk Sujeong untuk jalan-jalan atau pun yang lain, asalkan tidak terus-menerus berdiam diri di kamar. Namun, gadis itu tetap keras kepala. Taehyung sangat merasa bosan karena dua hari selalu terkurung dalam penginapan berukuran sedang ini.

“Baiklah, kuberi dua pilihan,” ucap Taehyung sambil tersenyum misterius. “Kau ingin pergi ke pantai atau menuruti permintaan ibu?”

Sujeong mengernyit. “Maksudmu?”

“Jangan berpura-pura tidak tahu. Aku yakin kau mengerti alasan kenapa ibu menyuruh kita ke sini. Sekarang, jawab pertanyaanku. Apa tujuan dari bulan madu?”

“Tujuan bulan madu?” Sujeong berpikir keras.

Satu menit…

Dua menit…

Taehyung mengacak rambutnya gemas. Ya Tuhan, kenapa pikiran Sujeong sangat lamban?

‘Bagaimana mungkin otak lemah seperti itu mendapatkan beasiswa ke Universitas Harvard?’ Ia merutuk dalam hati.

Sepersekon kemudian, sebuah bantal besar hampir menerjang tubuhnya. Dan naas, ia tidak sempat menghindar. Alhasil, bantal tersebut berhasil mengenai kepalanya.

“Aduh!” ringis Taehyung.

“Rasakan! Dasar mesum!” ejek Sujeong.

Tiba-tiba ekspresi Taehyung berubah. Pria itu mengeluarkan smirknya dan berjalan perlahan menuju Sujeong yang duduk santai di tepi kasur.

Sungguh, mimik wajah itu membuatnya merinding.

“Pilihan yang kedua tidak terlalu buruk, ‘kan?”

Matilah kau, Ryu Sujeong!

“Kau gila? Itu sakit, bodoh! Oke, oke. Aku akan ikut pergi ke pantai. Puas?”

Tetapi Taehyung masih mematung di tempat. Ia memperhatikan Sujeong dari atas sampai bawah. “Dengan pakaian itu?” tanyanya tak percaya.

“Memangnya kenapa?” Sujeong menunduk untuk meneliti penampilannya. Celana leging dan kaus tipis berlengan panjang. “Bagiku tidak masalah.”

“Tentu saja masalah! Kenapa kau tidak memakai—”

“Bikini? Tidak mau! Lagipula aku tidak bisa berenang.”

Ucapan itu sukses membuat Taehyung menertawakannya lagi. “Tidak bisa berenang? Ya ampun, Sujeong. Ini sudah tahun dua ribu delapan belas!”

Sujeong mendelik sebal. “Terserah kau saja!”

Brak!

Gadis itu menutup pintu dengan keras, meninggalkan Taehyung yang masih asyik tertawa.

-
-
-

Warna putih pasir pantai berasal dari banyaknya jumlah kerang laut yang bercampur dengan pasir. Panjang pantai membentang sejauh sembilan kilometer dan memiliki air laut berwarna kobalt. Hutan cemara mengelilingi daerah sekitarnya, membuat pemandangan menjadi sangat indah.

Namun, hal tersebut tidak berlaku pada Sujeong.

Gadis itu sedang terjebak dalam sukarnya rasa bingung. Kenapa sikap Taehyung sering berubah-ubah? Kadang kala manis, tapi kemudian menjadi dingin kembali. Dan hal itu, membuat Sujeong selalu mengharapkan sesuatu yang mustahil akan terwujud. Bahkan ia mengabaikan Taehyung yang sibuk menggoda para turis wanita.

“Satu hal yang paling kutakutkan adalah… sikap dinginmu akan kembali dan bertahan selamanya.” Ia berucap pelan.

Yang bisa dilakukannya hanya berjalan-jalan di sekitar pantai. Orang-orang sedang asyik melakukan aktivitas masing-masing sehingga tidak mempedulikan dirinya.

Kala ingin menuju ke pinggir pantai, tiba-tiba arus air yang cukup deras menyapu sandalnya. Ia terbelalak kaget dan mengejarnya, tak menyadari jika kapan saja nyawanya akan melayang.

“Dapat!”

Tapi sayang, setelah satu kata terucap, sebuah ombak besar menerjang tubuhnya, menyeret hingga ke tengah pantai. Dan Sujeong tidak dapat berbuat banyak untuk menyelamatkan diri dari ambang kematian.

“To-tolong!”

-
-
-

TO BE CONTINUE

VOTE 👇👇
IF YOU LIKE THIS STORY 😊😊

ONE HAND || TAEHYUNG BTS & SUJEONG LOVELYZ (TAEJEONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang