CHAPTER 26 (END)

1K 85 8
                                    

Sesungguhnya ini bukan kebiasaan Sujeong –mengitari mall besar hanya untuk menghambur-hamburkan uang. Bagi gadis itu, shopping adalah kegiatan yang menyebalkan. Namun kini, ia harus melakukannya demi menemani sang mertua.

“Sejak dulu, ibu selalu berharap dapat berbelanja bersama anak perempuan. Sayangnya, ibu tidak memiliki anak perempuan.”

Sujeong tersenyum kaku. “Benarkah?”

Nyonya Kim mengangguk semangat. “Ya. Tapi sekarang ibu sudah mewujudkannya denganmu. Ibu senang sekali.”

“Memangnya ibu hanya memiliki satu anak?” tanya Sujeong. Setahunya, ia tidak pernah mendengar jika Taehyung mempunyai saudara.

“Sebenarnya dua. Namanya Kim Taejoon, kakaknya Taehyung. Dia sedang kuliah di Universitas Harvard. Bahkan dia rela jika Taehyung yang menjadi penerus perusahaan  karena cita-citanya ingin menjadi dokter. Maka dari itu, kau tidak pernah melihatnya.”

Apa? Universitas Harvard?

Sujeong mengembungkan pipinya. Itu adalah universitas impiannya dulu dan ia menolak beasiswa yang diberikan padanya begitu saja.

“Ayo kita kesana!”

Tanpa mendengar persetujuan, ibu kandung Taehyung tersebut langsung menarik pergelangan tangan Sujeong ke sebuah toko pakaian.

“Ibu akan mengubah penampilanmu.” Nyonya Kim melepas genggamannya dan sibuk memilah pakaian untuknya. Ia hanya membuang napas pasrah seraya mengekor di belakang mertuanya.

“Ah, dapat!” Nyonya Kim memberikannya sepasang pakaian. “Gantilah di sana!”

Sujeong memperhatikan kemeja biru lengan panjang dan hotpants di tangannya dengan ngeri. Pakaian macam apa ini?

“Ibu—”

“Pakaianmu terlalu kuno, sayang. Ibu yakin, suamimu tidak pernah mengajakmu berbelanja, ’kan?”

“Baiklah.”

Gadis itu berjalan gontai menuju ruang ganti. Beberapa menit kemudian, ia keluar dari tempat sempit tersebut.

Nyonya Kim yang menunggunya di luar sangat terpesona melihat penampilan Sujeong.

“Taehyung pasti akan semakin mencintaimu. Jangan dilepas, oke? Sekarang kau boleh ke tempat yang kau mau. Ibu ingin mencari berbagai macam pakaian untuk ibu. Tapi ingat, kau harus kembali lagi ke sini.”

Kesempatan bagus. Daripada terkurung dalam toko ini, lebih baik ia pergi mencari udara segar.

Sujeong melangkah pelan sambil melihat-lihat semua jajaran toko di sampingnya. Ada toko perhiasan, ponsel, sepatu, tas, dan—

Bruk!

Karena terlalu fokus, ia sampai menabrak seorang pria. Gadis itu membungkuk dalam-dalam dan mengucapkan kata maaf berkali-kali. Selanjutnya ia mendongak untuk menatap korban tabrakannya. Namun, matanya justru memicing tajam. Tanpa memberi kesempatan pria itu berbicara, Sujeong segera memukul kepalanya.

“Aduh!”

“Aku mengizinkanmu bekerja, bukan menggoda para wanita di mall!” cerca gadis Ryu itu.

Taehyung mengusap bagian tubuhnya yang menjadi sasaran empuk sang istri. Ia berdecak pelan. “Siapa yang menggoda, huh? Aku—”

“Aku apa?” Sujeong mendelik tak suka. “Sedang apa kau di sini?”

Pria itu menggaruk kepalanya gugup. Tidak mungkin ia berkata jujur pada Sujeong. Ini belum saatnya.

“Kau sendiri?” tanyanya mengalihkan pembicaraan.

ONE HAND || TAEHYUNG BTS & SUJEONG LOVELYZ (TAEJEONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang