part 4

851 47 1
                                    

Happy reading

Sekeras apapun kamu menyembunyikan kesedihanmu pasti akan terlihat juga

Assyifa Azzahra

♣♣♣

Tok tok..
"Naira ... Naira bangun nak, kmu gak berangkat sekolah ?" ucap Ria orang tua Naira
Cklekk
"Kebiasaan selalu lupa mengunci pintu" tambahnya sambil menggelengkan kepala

"Nak ayo bangun udah siang" sambil mengelus pucuk kepala Naira dengan lembut

Hoowaaa
"Mamah" ucap Naira parau khas orang bagun tidur sambil duduk bersandar, mengercap ngercapkan mata

"Sayang ayo cepat ini udah siang, kamu sekolah kan?" ucap Ria

"Iya mah" ucap Naira

"muka kamu ko pucet gitu, kmu sakit ?" tanya Ria khawatir

"Gk ko mah, cuman pusing aja" jawabnya dengan lesu

"Kalo kamu gak enak badan sebaiknya gak usah sekolah dulu, lagian kan ini cuman MOS" ucap Ria

"Gk mah aku gak ppa ko. Aku mau sekolah" ucapnya

"Baiklah kalo kamu ngotot, cepat siap - siap terus turun sarapan ya" ucap Ria dgn lembut

Setelah semua sudah siap Naira turun ke bawah dengan membawa tasnya menghampiri mamah dan papahnya yang sudah duluan di meja makan.

Naira adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya  bernama Fathurrandi Argamantio yang sekarang berkuliah di luar negeri

"Hay Nak. Ayo  makan" kata Ardi papahnya Naira

"Iya pah" jawab Naira mulai duduk sambil mengambil makan

"Sini biar mamah saja" ucap Ria mengambil piring Naira

"Kata bibi kamu gak mkan siang sama makan malam kemarin" ucap Ria sudah meletakkan piring Naira

"Hmm" jawab Naira mulai memakan Sarapannya

Ya dia baru ingat kemarin dia terbangun malam hari dan malas untuk makan malam dan hanya makan roti untuk mengisi perutnya yang kosong

"Oh ya kmu diantar supir aja yah hari ini ?" tanya Ria

"Gak mah aku naik sepeda aja bareng Syifa" ucap Naira sambil meminum susu

Ya Naira dan Syifa tetanggaan atau dibilang satu komplek paling selisih beberapa rumah dari rumah Naira

"Iya udah kalo gitu, nanti klo ada apa apa hubungi mamah atau papah ya" ucap Ria khawatir

"Iya, palingan kalo ada apa apa mamah dan papah gak bisa datang kan yang dipikirin papah sama mamah cuman kerjaan gak ada yang lebih penting dari itu!!  Ujung ujungnya diwakilin sama bibi atau pak dadang (supir Naira)" ucap Naira datar.

Kedua orangtua Naira langsung terdiam yang diucapkan putri mereka memang bener, pantas saja putri mereka marah.

"Ya udah ya mah pah. aku pergi dulu
Assalamualikum" sambil mencium tangan kedua orangtunya dan menyudahi ketegangan diantara mereka.

" maafkan papah sama mamah ya Nai, papah dan mamah melalukan ini untuk kebaikan kamu" batin mereka sambil menatap kepergiaan Naira dengan nanar

Padahal yang diinginkan Naira cuman bisa berkumpul dgn kedua orang tuanya bukan yang lainnya

"Eh Nai, Lama ya sudah nunggu??" sapa Syifa

"Gak ko baru aja, ayo nanti telat"
Ucap Naira

Mereka pun mengayuh sepeda sambil mengobrol ria

"Nai, kamu udah ngerjain tugas yang dikasih kakak pramos kita" ucap Syifa tiba2

"Hah. Tugas ?" Ucapnya kaget

"Iya bikin surat kagum, jangn bilang kamu lupa" selidik Syifa

"Ya ampuuun aku belum. *Driittt*  "ucapnya setengah berterik sambil menyetop sepeda mendadak

"Iih. Jangn ngerem mendadak dong" kesal syifa

"Aduh gimna dong, kalo bikin disekolh gak sempat dan parahnya lagi kalau ketahuan bisa dihukum" ucapnya mulai panik

"Hmmm. Gini nih punya teman pikun, Masih muda  juga pikun"  cibir syifa

"Bantuin dong bukanya nyinyir" ucanya kesal

"Keluarin buku sama pulpen, cepat !!" ucap Syifa

"Nih" smbil menunjukkna buku dan pulpen

"Ayo bikin" ucap syifa

"Bikin. Disini ??" setengah tak percaya

" iya, Kalo disekolah gak sempat. Ayo ah cepat, Keburu telat kita" ucap syifa

" iya iya, surat kagum kan ?" tanyanya lagi
"Eh tapi nulisnya dimna?" Tanyanya lagi

"Tuh ada kursi, disitu aja"  ucap Syifa menunjuk kursi tidak jauh dari mereka

Tak butuh lama Naira sudah menyelesaikan surat kagumnya.

"Yeeey. Udah " kataanya girang

"Udah? Cepat banget" kata syifa

"Ngapain lama lama. Ayo katanya mau cepat cepat " ucap Naira meyindir

Setelah mereka mau pergi syifa mecekal pergelangan tanga Naira

"Nai, ko muka kmu pucet ?? Kamu sakit ya ?" ucapnya khawatir sambil menatap muka Naira

"Gak. Aku gak sakit ?, Ayo ah katanya mau cepat cepat"
Meninggalkan Syifa

Tatapan Syifa menyelidik .
"Aku mau tanya tentang kemarin tapi nanti saja lh tunggu waktunya tepat. Aku tau ada yng kamu sembunyiin dari aku Nai"  batin Syifa

Syifa pun bergeggas mengayuh sepedanya menyusul Naira

Author

Jangn lupa vote dan commet beri saran atau kritik kalian jangan jadi pembaca gelap ya 😊😊
Aku butuh saran kalian 😢

Dahh 👋




Cinta dalam SujudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang