Flashback

765 24 3
                                    

Tak terasa waktu pun terus berjalan dan  kedekatan antara Naira dan Toper terjadi.

entah karena apa, tapi itulah yang terjadi.
awalnya mungkin sebatas teman lama kelamaan Naira mulai merasa nyaman dengan semua perhatian Toper yang diberikan. ia mulai menerima dan terbiasa.

ya, karena selama ini dia tak pernah di perhatikan seorang cowok jadi mungkin ini perasaan yang berbeda di hatinya

mungkin awalnya Toper melakukan ini demi Nina, kedekatannya, semua perhatiannya.
Tapi lama kelamaan entah perasaan apa saat berdekatan dengan Naira muncul rasa nyaman.
Entah rasa nyaman apa
hanya dia yang tahu.

****
"Nai ..." panggil Toper

"Hmm.. " deheman yang terjawab

"Nai, aku mau ngomomg sesuatu sama kamu" Ucap Toper dengan gugup terlihat dia terus menetralkan degup jantungnya entah sejak kapan berdetak dengan kencang.

cukup lama tak ada respon Naira

"Nai.. kamu dengarin aku gak sih" Panggil Toper

"eh iya loe ngomong apa tadi" ucap Naira kecengesan

"Ih kamu gak dengarin aku yah tadi" kesal Toper

"hahaa.. maaf abisnya suasana disini adem benget gue suka" Ucap Naira sambil menikmati pemandangan yang ada dan angin berhembus dengan pelan menerpa wajah Naira.

ya, sekarang mereka ada di rumah pohon milik Toper

"Oh ya loe mau ngomong apa tadi ?" tanya Naira sambil melihat ke arah Toper

"jadi gini, gimana yah ngomongnya" ucap Toper gugup

"apaan sih, kalo mau bicara bicara aja jangan ragu gitu"  ucap Naira bingung dengan Toper

"gini Nai, kan kita udah lama nih sama sama, contohnya ya jalan bereng, belajar bareng dan banyak lagi" ucap Toper hati hati

"iya .. tarus kenapa ?" ucap Naira dengan tampang polos

"huuuu... " helaan nafas Toper
sambil melihat Naira dengan lekat dan tak lupa ia menggenggam tangan Naira.

"Nai, aku gak tau kenapa saat aku dekat dengan kamu aku rasa nyaman terus dan entah kenapa juga setiap dekat dengan kamu jantung aku terus berdetak cepat. mungkin ini mendadak dan tiba tiba karena terhitung kedekatan kita baru beberapa bulan ini.
Tapi perasaan yang ku alami ini benar benar tulus.
Nai aku mau kamu jadi pacar aku, jadi teman hidup aku menemani suka maupun duka, jadi tempat aku bersandar, menjadi orang yang spesial di hati aku." Ucap Toper penuh keyakinan dan sungguh sungguh meskipun jantungnya masih berdetak dengan cepat malah cepat dari yang tadi.
"gimana Nai ?"  ucapnya lagi

dan yang ditanya pun diam membisu, bibirnya terasa kelu untuk berucap, dia gugup dan jantung berdetak dengan cepat.
mendengar apa yang di ucapkan Toper rasanya tubuhnya lemas ia tak percaya.

"NAI... " panggil Toper lagi dengan berteriak merasa tak ada jawaban dari Naira

barulah kesadaran Naira kembali

"kamu nolak yah, aku tau kok kamu anggap aku selama ini teman biasa" ucap Toper dengan lesu dan menunduk

"loe serius ?" Tanyanya dengan pelan

"Iya, aku serius"

"huuuu..." helaan nafas Naira terdengar
"apa loe mau janji sama gue" ucap Naira

"janji ? "  Tanyanya dengan bingung

" Iya, kalo gue nerima loe. loe gak akan nyakitin perasaan gue"

"iya.. Nai aku janji gak akan pernah nyakitin perasaan kamu, aku akan jaga perasaan kamu" Ucap Toper dengan mantap tapi hatinya tak yakin

"janji " Ucap Naira sambil mengacungkan kelingkingnya

" janji ... jadi kamu nerima aku nih" ucap Toper antusias dan tak percaya

yang hanya dibalas anggukan dari Naira dan senyum tipis di bibirnya

"yeeeeee... makasih Rara" teriaknya dengan nyaring dan tawa yang meledak, ia begitu bahagia

dan melihat itu Naira hanya tersenyum geli

"Rara ?" tanya Naira bingung

"iya, aku sekarang manggil kamu Rara yah, supaya beda aja dari yang lain lagipula aku suka nama itu" Ucap Toper yang wajahnya tak pernah berhenti tersenyum

" bagus kok gue suka, gue juga mau buat panggilan khusus buat loe "Tama"   ucapnya dengan tersenyum

"kok Tama sih itukan nama belakang aku. Tapi gak papa aku suka. Eh tunggu dulu kamu kok nggak berubah manggil aku"

"maksudnya ? tadi udah gue kasih nama khusus buat loe"

" nah itu "loe gue" aku mau kamu manggil aku "aku kamu" yah, massa kita udah pacaran tetap manggil loe gue sih" ucapnya terkekeh

"owh itu yah, iya"

"kan aku udah jadi orang yang gak asing lagi dan spesial kamu jadi kamu harus manggil aku dengan sebutan " aku kamu" ucap Toper menaik turunkan alisnya

"iya, memang kamu orang yang spesial buat aku saat ini" ucap Naira pelan tapi tetap bisa di dengar Toper

"apa tadi coba ulangin lagi ?" ucap Toper pura pura tak mendengar

"gak ngomong apa apa aku tadi" ucap Naira gugup

"bener nih, tapi kok aku dengar kamu bilang spesial tadi" ucap Toper menggoda Naira

"gak" ucap Naira tampak malu malu

" cieee salting"  ucap Toper sambil mencolek dagu Naira
melihat Naira tampak malu dia begitu gemas

" Topeeer" Teriaknya dan memalingkan wajah, digoda Toper rasanya dia begitu malu dan pipinya begitu memanas

"cieee merah pipinya" ucap Toper lagi disertai gelak tawa Toper

dan yang diketawai pun cemberut dan membelakangi  Toper  ke arah lain.

"hmm ... ngambek nih, maaf yah" ucap Toper dan membawa Naira dalam pelukannya

tiba tiba Toper memeluknya ada perasaan hangat bercampur gugup, segera ia menepis tangan Toper sebelum Toper mendengar detak jantungnya.

"apaan sih peluk peluk !!" ucapnya kesal

"tapi suka kan"

"nggak" jawabnya cepat

"massa? tuh pipinya merah lagi"

"ihhh Topeeer nyebelin banget sih !! " teriaknya kesal tak lupa ia mencubit perut Toper

tawa mereka pun pecah.
Apa yang terjadi nanti hanya takdir yang tau
dan perasaan mereka saat ini begitu bahagia.

# Author
gimana ceritanya seru gak ? maaf ya feelnya kurang dapat soalnya aku bingung nulisnya gimana lagi 😂

okee berhubung mau lebaran jadi aku mau ucapin kalian kalau nanti takutnya lupa gak papa ke cepetan 😅😂
Selamat hari raya idul Fitri
Minal aidin wal faidzin
Mohon maaf lahir dan batin 🙏🙏
Taqobballahu minna wa minkum
Barakallahu  fiikum.
Oh ya aku mau kasih tau mungkin aku beberapa hari nanti gak UP dulu soalnya mau kumpul bereng keluarga dulu maklum menikmati lebaran 😊

Jangan lupa vote dan comment ya 😉

See you gaes 🙋
Wassalamu'alaikum

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta dalam SujudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang