Part 5

839 46 12
                                    

Happy Reading

Tak terasa mereka sudah sampai didepan gerbang sekolah

"Nai kamu ko ninggalin aku, malah cepat bnget lagi" ucap Syifa tersengal sengal mengatur nafas

"Kamu sih lamban mkanya aku ninggalin" ucap Naira tak merasa bersalah

Reina yang baru datang yang diantar oleh supirnya melihat Naira dan Syifa berbincang

"Eh Nai, fa" ucap Reina menyapa berjalan mengarah mereka

"Reina" ucap mereka berdua menengok kebelakang

"Kmu diantar ya ??" ucap syifa

"Iya. Males aku bereng sama kalian naik sepeda, cepek tau gak!! Lebih baik aku diantar" ucap Reina

"Itu emang kamunya aja yang gak kuat, dasar males gerak!! Kan bagus naik sepeda bisa bikin badan sehat" ucap Syifa nyinyir

"Aku ju.... "
Belum sempat Reina membalas sindiran Syifa dipotong Naira

"Udah. Kalian ini berantem terus, capek tau gak aku dengernya. Ayo masuk nanti telat lagi tinggal 5 menit nih " ucap Naira berjalan mau pergi

Belum sempat Naira pergi
sudah ditahan oleh Reina

"Eh Nai?, Kamu sakit ya? Muka kamu pucet " ucap Reina membalikkan badan Naira

"Eh apaan sih. Gak ko. Kalian ini sudah kubilang aku gak sakit sudah berapa kali sih aku bilang!!. Aku mau kekelas dulu" ucap Naira kesal dan mengendus pergi meninggalkan mereka dgn beribu pertanyaan

Naira pov
rasa malas menginjakkan kakiku  ke ruangan kelas.
Aku meneliti setiap ruangan kelas dan indra mataku menangkan seseorang yang asik mengobrol ria dengan kedua temannya.

"Untung lah dia duduk dibelakang jadi aku gak perlu  lagi lihat muka dia" batinnya

"Hay Nai ?" sapa Sisil sambil tersenyum

Aku pun hanya terseyum menanggapi sapaanya

Ya Sisil adalah teman sebangku ku saat ini

Aku pun mendudukan diriku ke kursi.
Aku cuman duduk termenung sambil menopang dagu tak ingin melakukan apa apa

"Eh Nai. Kmu udah bikin surat kagum ??" tanya Sisil memecah keheningan diantara mereka

"Udah" kataku singkat malas untuk mengobrol

"dengar - dengar surat kagum kita akan dibaca kakak pramos kita, untuk surat  kagum yang unik dan menarik akan dibaca didepan semua peserta didik baru dan kakak pramos" kata sisil lagi

"Dibaca ??" kataku mulai tertarik arah pembicaraan

"Iya, dan yang membacanya itu harus penulisnya itu sendiri"  katanya lagi

"Semoga aja bukan surat aku" batinya...

Cukup lama mereka berbincang bincang terdengar bunyi bel berbunyi

"Hay semuanya , apa kabar ? " sapa kak Ari. Kakak pramos mereka

"Hy ?... " balas mereka semua bersemangat

"Ok. Sudah bikin suratnya?" tanya Ka Tea
Kakak cewek pramos mereka

"Sudah" jawab mereka serempak

"Kumpulkan kedepan" ucap Ka Ari

Satu persatu pun mengumpulkan surat mereka.

Tak terasa sudah mulai istirahat.
Di kelas mereka melakukan banyak hal mulai dari main game, menjelaskan seluk beluk sekolah dan banyak hal lagi

Cinta dalam SujudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang