09: oh?

602 130 12
                                    




  ✦ ✦✦✦✦









"Jadi hari ini kau akan les lagi ya?" gadis yang kini tengah berbaring di kasurku bertanya, ia Jeon Heejin. Sabtu pagi ini gadis itu berkunjung ke rumah untuk sekedar mengobrol bersamaku.

Aku yang tengah merapihkan buku menoleh sebentar kepadanya lalu menganggukan kepala.

"Ya.."

"Ah!" Aku berseru saat teringat bahwa hari ini aku harus menemani Hyunjin membeli kado untuk Guru Yoon.

"Ada apa?" Tanya Heejin. Ia segera beranjak dari kasur dan menghampiriku.

"Apa aku sudah cerita?" Tanyaku, Heejin terdiam lalu menggeleng.

"Apa? Kau tak cerita apa-apa."

"Hari ini aku dan Hyunjin akan jalan.."

".."

".."

"HWANG HYUNJIN?!" Heejin terkejut, matanya membulat sempurna. Aku mengangguk kecil sambil meneguk saliva.

"Itu..."

"Wah kau parah sekali, hal seperti ini bisa-bisanya telat bilang padaku. Aku kecewa!" Ujar gadis itu, lantas ia menarikku ke kasur dan menyuruhku duduk disana

"Ayo cerita sekarang"

"Bukan jalan yang seperti itu.. Hwang Hyunjin minta tolong padaku agar menemaninya membeli hadiah ulang tahun untuk Guru Yoon" jelasku. Heejin membulatkan bibirnya tanda mengerti.

"tapi tetap saja! Kau akan jalan dengan pria idaman satu sekolah itu, Kim. Kau telah menang, Hyunjin, kau telah menang!" Seru gadis itu yang kubalas dengan gelengan kuat.

"Ih apa spesialnya sih?"

"masih bertanya? Dalam sejarah 3 tahun sekolah di SMA Museon, tak ada satu perempuan pun yang pernah dekat dengannya, Apalagi jalan berdua" tutur Heejin. Aku hanya diam dan mencoba mengingat-ingat siapa perempuan yang pernah bersama Hyunjin. Hm, aku juga tak pernah lihat sih.

Jika harus jujur rasanya memang istimewa sekali bisa jalan dengan Hwang Hyunjin bagiku. Bukan karena dia pria paling tampan dan terkenal di sekolah, tapi karena dirinya adalah Hwang Hyunjin, itu saja, kau mengerti kan?

"Jadi kapan kau akan jalan dengannya?"

Aku melirik jam dinding di serong kiriku dan spontan membulatkan mataku sempurna saat mendapati jarum jam telah berada pada pukul 12 siang.

"Hari ini Jam 2! Aku harus gimana nih?" Tanyaku mulai panik.

"Oke santai saja, aku bisa membantu. Kau mandi dulu"

Heejin mendorongku keluar dari kamar menuju kamar mandi. Aktivitas pembersihan badanku berakhir dalam 25 menit, setelah memakai gaun mandi aku segera kembali ke kamar.

"Aku tak tahu mau pakai—oh my god, kau sedang apa?" Heejin tengah mengobrak-abrik lemariku saat aku membuka pintu kamar. Berhelai-helai pakaian berserakan pada kasur dan meja belajar.

"Tunggu ya, aku akan memilih baju untukmu. Kau diam saja disana." perintahnya sambil menunjuk sofa kecil di pojok kamarku. Tapi yang namanya Kim Hyunjin pasti tak akan menurut jika belum jelas alasannya.

"Pilih baju buat apa? Kenapa ribet sekali?" Tanyaku malah mendekati Heejin.

Gadis yang ditanya malah menatapku tajam sekarang.

"Masih bertanya? Kau tak mungkin pergi dengan Hyunjin dengan hoodie pinkmu yang 'bagus' itu kan?" Tanyanya terdengar sarkastik, aku memang berencana memakai hoodie pink kesayanganku itu sih.

Namesake | 2hyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang