BAGIAN 3 : Selamat Ulang Tahun

894 58 0
                                    

Hari ini adalah hari ulang tahunnya, bertepatan dengan hari libur, bertepatan dengan hari dimana ia sedang menjauhi Liam.

Entah apa alasan lebih jelasnya, yang pasti saat ini ia ingin berada jauh dari Liam. Walaupun ia tahu Liam pasti sangat membutuhkan Melodi untuk merawatnya yang sedang sakit.

Ia melihat jam yang melingkar di tangannya yang menunjukkan pukul 12 siang.

"Cih, kemaren katanya mau vidcall sambil jalan-jalan. Ini malah ga ngasih kabar." gumam Melodi kesal saat menunggu notifikasi dari Dimas.

Ia mencoba menghubungi Dimas, tapi ponsel pria itu tidak aktif.

Melodi
P
P
Dim 😤
Lu dimana?
P
P
Dimas!
Dim gua bete 😢
Dim hp ga aktif
Ngecharge bukan?
Apa tidur?
Udah tidur??
Cape ya?
Selamat tidur Dim~
Have a nice dream

"Pengen pulang rasanya, keluarga gue gak ada yg ngucapin nih? Boro kado," ia menghela nafasnya dan memejamkan matanya di atas sofa ruang tamu.

Tak lama suara bel apartemen berbunyi, membuatnya membuka mata, "Siapa? Bertamu siang bolong." celetuknya sambil berjalan ke arah pintu dengan langkah gontai.

"Who is that?" tanyanya sebelum pintu benar-benar terbuka.

Tidak ada jawaban, ia melebarkan pintunya. Matanya membulat saat melihat ada sebucket bunga yang tersangkut di tiga balon yang menempel pada ventilasinya.

Melodi meraih bucket bunga itu, lalu mencari orang lain di sana, tidak ada.

"Hello.. Excuse me.. " serunya memanggil seseorang yang mengirim semua itu.

"Selamat ulang tahun." sebuah suara membuat Melodi mendongak terkejut, seorang pria mengenakan kemeja biru muda dan levis putih berdiri di balik tali-tali pengikat balon itu.

"DIMAS?" histeris wanita itu, ia langsung memeluk leher dimas, "Asli! Ini beneran lo?"

Dimas tersenyum sambil menyalakan lilin di atas kue tar yang ia bawa, "Enggak, ini palsu."

Melodi melepaskan pelukannya, "Sial! Gue pikir lo udah tidur jam segini di Indo! Ternyata lo disini." air mata harunya mengalir membuat senyuman Dimas makin melebar.

"Gak usah nangis sih, lebay banget."

"Gila ya lo? Gue enggak nangis, ini air mata buaya, biar lo seneng gue terharu." ia tertawa sambil meniup lilin.

Dimas mengacak puncak kepala Melodi, "Suruh masuk dong, gue mabok nih kelamaan di pesawat."

"Hehe.. Makasih ya, ayok masuk." Melodi membawa balon dan bucket bunganya masuk ke dalam apartemen juga.

"Lo sendiri?" tanya Melodi.

"Berdua sama lo." jawab Dimas.

"Gak usah lawak deh, gue nanya serius." kesal wanita itu sambil memasang wajah bete.

"Sendiri haha.. Kan pasangannya di sini."

Melodi tersenyum senang sambil membuatkan minuman untuk Dimas.

Pria itu menyalakan ponselnya, dan langsung membuka aplikasi pesan yang sedari tadi mengalihkannya.

Melodimas 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang