dua puluh satu

7.3K 2.2K 697
                                    

masih hari ketujuh

08:45 a.m

setelah jinyoung mengatakan yang sebenarnya, diikuti suara seonho yang terdengar dari ruang tamu, herin dengan sigap langsung menyuruh teman-temannya untuk masuk ke dalam kamar; bersembunyi

gadis yang baru akan menginjak usia 16 tahun itu duduk di karpet kamarnya, disusul lucy, jisung, jinyoung, jeno, dan yang terakhir sanha.

"gue udah deg-degan anjir dikira bakal ketauan." sanha yang terakhir duduk mengusap dadanya.

"lebay banget sih kak," ceplos lucy.

"udah udah. gue masih nggak ngerti kok bisa-bisanya guanlin yang bisikin?" ucap jisung.

"iya, gue kira guanlin demen sama lo rin." balas lucy.

herin mengangkat bahu, ia juga sebenarnya bingung. lagipula, bagaimana caranya guanlin membisikinya tiap malam? memangnya guanlin itu siapa? ah, salah. guanlin itu apa?

gadis itu lalu melirik jinyoung, meminta penjelasan. seakan mengerti, jinyoung dengan tenang menghela nafasnya.

"guanlin punya kekuatan, rin. dia bisa ada di banyak tempat dalam satu waktu, intinya dia bisa menggandakan diri. dia juga bisa menghilang." jinyoung menjelaskan.

"itu semua kata euiwoong?" tanya herin.

"nggak."

"terus kata siapa?" tanya herin, lagi.

"kata gue." jawab jinyoung santai. "karena gue tahu guanlin. gue kenal dia."

herin mengernyitkan dahinya, bingung apakah ia harus percaya atau tidak. masalahnya, penjelasan jinyoung sangat mustahil terjadi.

"nothing is impossible, rin. trust me. gue udah sering ketemu orang semacam itu." ujar jeno, berusaha meyakinkan herin.

gadis itu kemudian melihat lucy, cewek itu mengangguk. begitupula sanha dan jisung.

"terus motif guanlin bisikin gue apa? cemburu karena gue sama seonho?" tanya herin.

"nggak sepenuhnya bener. guanlin emang cemburu, tapi bukan karena lo deket sama seonho. dia cemburu karena seonho ngedeketin lo." balas jinyoung. "kata iwung sih gitu."

"maksudnya?"

"guanlin suka seonho, rin."

herin tidak terlalu kaget saat jinyoung mengatakan itu. semuanya masuk akal, mulai dari masalah natty sampai herin yang diancam dibunuh.

penyebabnya hanya satu; guanlin yang tidak terima seonho dengan yang lain.

bertepatan dengan itu, pintu kamar herin diketuk dari luar.

tok! tok!

"kayaknya herin udah bangun. suaranya kedengeran nih."

dan pintu pun terbuka.

sementara disisi lain, sanha merutuki dirinya sendiri karena lupa mengunci pintu.

🥀

terjawab sudah

(1) whisper | seonrin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang