dua puluh empat

7.6K 2.2K 138
                                    


masih hari ketujuh

09:20 a.m

tidak ada yang mengeluarkan suara setelah guanlin ambruk. jinyoung menyeret tubuh pemuda itu ke atas karpet, herin dan lucy membantu seonho, sementara jeno dan sanha membopong jisung untuk berdiri.

"sebenernya ada apa? kenapa guanlin kayak gitu?" tanya seonho.

"dia demen sama lo." jawab jisung frontal. "dan hal itu bikin dia jadi psikopat."

seonho menunjukkan ekspresi yang tidak terbaca, antara percaya dan tidak percaya. mungkin semua yang terjadi tadi terlalu tiba-tiba untuknya.

lucy menghela nafas menyadari wajah seonho yang kebingungan.

"guanlin gay. demen sama lo. dia yang ngebunuh natty, dan sekarang berniat ngebunuh herin karena mereka deket sama lo. atau lebih tepatnya, berhasil ngambil hati lo?" ucap lucy cepat.

herin tidak berani membuka suaranya, gadis itu masih belum percaya apa yang baru saja ia alami. selama seminggu berturut-turut bisikan itu menghantuinya, ternyata orang dibalik itu semua adalah kakak kelas yang ia percayai.

herin benar-benar tidak menyangka.

"terus mau diapain nih anak?" jisung melirik guanlin sinis.

"lapor polisi." cetus sanha asal.

"lapor orang tuanya aja dulu." herin akhirnya membuka suaranya. "dia masih di bawah umur."

"kalau gitu guanlin bisa aja masuk rumah sakit jiwa." kata seonho. "gue..nggak nyangka."

"seandainya gue sadar dari dulu." sesal cowok itu.

🥀


kalian semua gak usah nebak-nebak jeno, nggak ada yang bener. tunggu aja nanti :3 sekarang fokus ke seonrin, oq

tapi gapapa siy kalo mau nebak wkwk *aku memang labil*

(1) whisper | seonrin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang