sembilan belas

7.2K 2.2K 335
                                    

masih hari ketujuh

08:30 a.m

"HAH?!"

semua orang tersentak kaget saat ucapan itu keluar dari bibir jinyoung.

"iwung yang suka lo ceritain itu?" sanha memastikan. "serius?"

herin—yang nggak ngerti apa-apa cuma bisa mengernyitkan dahi bingung sembari menatap mata pemuda bae di hadapannya, meminta penjelasan.

jinyoung dengan cepat mengangguk. "lo nanya siapa yang ngikutin lo 'kan?"

herin mengangguk, begitupula lucy dan jisung yang masih shock.

"nah udah gue jawab. euiwoong yang ngikutin lo, pas gue manggil lo di koridor, itu pas gue ngeliat iwung jalan di belakang lo." jelas jinyoung. "kalau yang bisikin, gue juga gak tau siapa."

herin menghela nafas frustasi. pupus sudah harapannya untuk menghentikkan semua ini. padahal, untuk memberhentikkan si bisikan, herin harus tahu dulu siapa pelakunya.

"mungkin aja seonho sendiri, rin? bisa jadi gak sih?" lucy berspekulasi.

jisung dengan cepat membantah. "mana ada."

"eh bentar bentar," jinyoung menyela. "euiwoong mau ngomong."

semua mendadak diam, melihat ke arah jinyoung dengan cemas. jujur, herin gemetaran. di sampingnya, lucy terus menerus mengelus tangan herin supaya gadis itu tenang.

"kata euiwoong, dia ngikutin herin untuk ngelindungin herin. euiwoong nggak mau herin kenapa-napa gara-gara orang itu." jelasnya.

"orang itu? siapa?" tanya herin.

"dia yang bisikin lo, yang ngancem lo. pelakunya—" ucapan jinyoung terpotong.

"misi dek, ada temen lagi yang datang." bi inem memberi tahu.


:::



komen kalian di chapt sebelumnya yang kaget gara gara iwung bikin aku ngakak wkwk. thank you! <3

(1) whisper | seonrin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang