dua puluh dua

7.2K 2.1K 200
                                    

masih hari ketujuh

08:55 a.m

"wah rame banget." ucap seonho sembari membawa bingkisan berisi buah-buahan.

cowok itu dengan santainya masuk dan ikut duduk di sebelah sanha. herin dengan mata elangnya menatap guanlin yang baru masuk. tidak disangka, guanlin menatapnya balik.

entah herin harus malu atau takut.

gadis itu merasakan semua pandangan terfokus ke arahnya, kecuali seonho yang sibuk membuka bingkisan yang ia bawa.

"lo udah tahu, ya?"

bisikan itu muncul bersamaan dengan guanlin yang menyunggingkan senyum tipis.

lucy yang duduk di sebelah herin sudah panik, cewek itu melirik ke yang lain, seakan bertanya apa yang harus mereka lakukan.

"pinter juga lo nanya ke jinyoung."

bisikan itu muncul lagi.

herin bergidik ngeri. tangan cewek itu refleks memegang lucy.

melihat hal tersebut, teman-temannya merasa aneh. terutama lucy, karena genggaman herin cukup kencang.

"lo gapapa?" bisik lucy. "bisikannya muncul lagi?"

herin mengangguk.

tiba-tiba, seruan seonho mengacaukan atmosfer saat itu.

"eh kok pada diem?"

tidak ada yang menjawab, semua fokus pada herin dan guanlin.

sampai tiba-tiba senyuman di bibir guanlin luntur.

"coba kita lihat apa lo cukup pinter buat ngehindarin ini?"

bersamaan dengan itu, gunting dan silet yang terletak di meja rias herin terangkat dengan sendirinya, lalu bergerak menuju herin.

"STOP KAK STOP!" seru lucy dengan tatapan menantang. "gue tahu itu ulah lo!"

🥀










rumitS

(1) whisper | seonrin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang