Harus ku mulai dari mana sekarang?
Setelah sekian lama kita terpisahkan oleh jarak. Sekarang keadaan juga tidak mendukung kita untuk tetap berjalan bersama, untuk mengukir kembali sebuah cerita yang sempat terhenti.*****
Jam masih menunjukkan pukul 06.00 pagi, Kanaya terpaksa berangkat pagi karena Sean ada jadwal piket kerapian di pintu gerbang. Gadis itu menelungkupkan kepalanya diatas lipatan tangannya yang ia taruh di atas meja.
"Terus sekarang Naya harus gimana?" Kanaya bergumam. "Kata Kak Sean, buat Lano sadar secara perlahan, tanpa dia tau. Tapi gimanaaaa?" Kanaya mulai berpikir. Tetapi suara langkah seseorang membuat Kanaya menghentikan aktivitas berpikirnya. Gadis itu melihat seseorang berjalan ke arahnya, lalu duduk di tempat duduknya tepat di depan Kanaya.
Kanaya mengambil kertas hasil ujian milik Allan kemarin dari dalam tasnya. "Lano, ini hasil ujian matematika. Naya lupa kasih ke Lano."
Allan memandang heran ke arah Kanaya. "Nama gue Allan, bukan Lano."
"Tapi kepanjangannya Allano kan?? Naya lebih suka panggil Lano." Kanaya tersenyum, tapi jauh di lubuk hatinya ia merasa kecewa.
"Terserah lo." ucap Allan singkat, lalu mengambil kertas hasil ujian miliknya.
🍃🍃🍃
"Pagi semuanyaaa!!" ucap Bu Prita, guru biologi.
"Pagiii, Bu!!" ucap seluruh murid serempak.
"Hari ini ibu tidak bisa mengajar di kelas kalian, karena ada tugas luar." jelas Bu Prita.
"Yeeeeyyyyyyy!!
"Eiitss!" seketika suara hening. "Tapi ibu kasih tugas berkelompok, harus diselesaikan sebelum jam istirahat pertama."
"Yaaahhh.."
"Kalian boleh ngerjain tugas ini di perpustakaan, di kantin, dimana aja terserah kalian asal masih di area sekolah. Ibu sudah bagi kelompoknya, setiap kelompok terdiri dari dua anak. Jadi nanti akan ada lima belas kelompok di kelas ini." jelas Bu Prita. "Sekretaris mana?"
Elisa, sekretaris kelas maju ke depan menghampiri Bu Prita. "Ini tolong kamu tulis di papan." perintah Bu Prita. "Baik, Bu." Elisa mengambil spidol papan, lalu mulai menulis.
"Hisan, nanti setelah bel istirahat kumpulkan tugasnya di meja saya." ucap Bu Prita.
"Baik, Bu."
"Awas aja kalo ada yang enggak ngerjain, saya kasih hukuman bersihin toilet!" Bu Prita berjalan keluar kelas.
Kanaya mengeluarkan buku biologi dan peralatan tulis dari dalam tas. Menaruhnya di atas meja. Lalu melihat ponselnya yang tiba-tiba menyala, menampilkan sebuah kiriman yang Sean kirim di media sosial.
"Nay, Naya." panggil Shinta.
"Hmm??"
"Kayaknya hari ini lo kurang beruntung deh. Eh, tapi bukan kurang lagi, tapi emang lo gak beruntung sama sekali." ucap Shinta.

KAMU SEDANG MEMBACA
GALAXY
Roman pour AdolescentsKedua remaja itu terlihat sangat menikmati suasana malam hari di puncak pegunungan, menatap langit yang dihiasi banyak bintang. "Sampe kapan lo bakalan terus berdiri disitu? Masih belom puas liat bintangnya?" ucap Allan, jengah melihat gadis yang b...