Sebuah harapan yang sudah dibangun sangat amat tinggi, sekarang hancur seketika.
*****
"Kak Sean??" Kanaya memanggil kakaknya yang sedang menonton televisi sambil berbaring di sofa ruang keluarga.
"Ada apa?"
"Naya mau tanya."
"Tanya apaan?"
"Kak Sean kok gak pernah bilang kalo Lano sekolah di SMA GALAXY?"
"Lo udah tau?" Sean mangalihkan pandangannya ke arah adiknya.
"Iya, baru tadi siang di sekolah." Kanaya menghembuskan napas beratnya. "Tapi dia beda banget kak, dia gak kayak dulu lagi. Dia gak ngenalin Naya."
"Allan juga kagak ngenalin gue, malah gak bisa diajak akur juga. Tuh anak tiap hari bikin ulah di sekolah, tiap hari juga selalu bikin gara-gara sama anak OSIS."
"Kenapa bisa gitu?"
"Lo masih inget waktu keluarga Allan pindah rumah?" tanya Sean, Kanaya mengangguk. "Pada waktu itu juga mereka kecelakaan."
"Kok bisa, Kak?! Naya kok gak tau?" Kanaya memandangan kesal ke arah Sean.
"Dulu papa pernah bilang, kalo keluarga Andromeda kecelakaan, tanpa sepengetahuan Lo. Papa takut Lo makin sedih. Tapi gue baru tau kalo Allan kena amnesia retrograde waktu dia baru masuk SMA."
"Amnesia retrograde?"
"Iya, orang yang kena amnesia retrograde gak sepenuhnya lupa tentang jati diri tapi dia lupa tentang kejadian masa lalunya. Dia masih bisa inget dia siapa, lalu orang-orang yang sering berada di sekitarnya. Yah..walaupun ingatan orang-orang itu kayak bayangan, hanya sekelebat dia bisa inget, terus ilang lagi." jelas Sean. "Butuh waktu lama juga keluarga Andromeda ngeyakinin Allan kalo mereka keluarganya. Allan juga sempet gak percaya kalo dia punya kakak, dia lupa sama Bagus."
Mata Kanaya berkaca-kaca, seperti ada rasa kecewa yang menyerangnya, semua harapan yang sudah ia tunggu-tunggu kini hancur seketika. Kanaya menghembuskan napas beratnya.
"Lo gak usah sedih, buat Allan inget tanpa dia sadari. Dari hal yang paling kecil, insyaallah bisa." Sean mengusap kepala Kanaya, mencoba menyemangati adiknya.
"Yaudah Naya mau balik lagi ke kamar, mau lanjut belajar." Kanaya berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
🍃🍃🍃
Di balkon kamar, seorang gadis menatap langit gelap yang mendung. Suasana malam itu mewakili isi hatinya. Kanaya merenungkan semuanya, memikirkan perkataan Sean beberapa menit yang lalu.
"Naya udah lama menunggu waktu itu tiba. Waktu di mana Lano datang, lalu kembali masuk ke dalam cerita kehidupan Naya. Tapi Naya gak pengen Lano hadir dalam ke keadaan seperti ini, Lano yang sekarang udah beda benget. Naya kangen Lano yang dulu. Lano yang selalu jagain Naya, selalu sayang sama Naya, selalu peduli sama Naya." ucapnya lirih.
"Naya kangen banget sama Lano." batinnya.
🍃🍃🍃
"Bulan sama bintangnya kemarin deket banget, kenapa sekarang jauh banget ya? Mereka keliatan gak akur, apa mereka lagi marahan?" tanya gadis kecil berusia sekitar 5 tahun, yang sedari tadi memandang ke arah bulan dan bintang yang bersinar lebih terang diatara bintang yang lainnya dengan antusias.
"Gak tau, coba tanya aja langsung ke mereka." balas anak laki-laki, yang berdiri di samping gadis kecil itu.
"Gimana caranya?"
"Caranya, tutup mata terus tanya. Kenapa mereka jauhan. Tapi bilang dalam hati aja, jangan sampe ada yang tau. Kalo udah di jawab baru kamu boleh buka mata."
"Oohh, gitu ya." gadis kecil itu mengangguk mengerti, lalu menutup matanya. Mulutnya sedikit bergerak.
"Kita gak marahan kok, cuma hari ini kita jauhan. Besok-besok kita gak jauhan lagi." anak laki-laki itu berbisik sangat pelan di telinga gadis kecil itu, lalu dengan cepat kembali pada posisinya semula.
"Gimana katanya?"
"Katanya mereka gak marahan, besok-besok mereka gak jauhan lagi kok." gadis kecil itu tersenyum manis. "Mau janji?"
"Janji apa?"
"Janji kalo kita berdua gak bakal jauhan kayak bulan dan bintang."
"Janji. Sekalipun kita jauh, kita bakal balik lagi sama-sama." keduanya saling menautkan jari kelingkingnya.
Dalam waktu sekejap gadis kecil itu menghilang.
"Kamu kemana?! Jangan jauh-jauh."
"Hei! Lo mau kemana?!" seorang cowok yang berbaring di atas tempat tidur mulai bangun dari tidurnya.
"Kenapa mimpi itu lagi gue? Bikin gue pusing aja." laki-laki itu memijat pelan pelipisnya. "Sekali gue ketemu itu orang, gak bakal gue lepas gitu aja."
=========================
Haiiii😊
Part kali ini pendek dulu, besok-besok part yang lainnya bakal dipanjangin kok😁
Jangan lupa vote dan comment💕

KAMU SEDANG MEMBACA
GALAXY
Подростковая литератураKedua remaja itu terlihat sangat menikmati suasana malam hari di puncak pegunungan, menatap langit yang dihiasi banyak bintang. "Sampe kapan lo bakalan terus berdiri disitu? Masih belom puas liat bintangnya?" ucap Allan, jengah melihat gadis yang b...