Go

264 35 13
                                    

Sembari mengerjakan sesuatu di laptopnya, Yuri mengetukan jemari ke meja dengan earphone menyumbat kedua telinganya. Sudah dua jam ia berkutat di perpustakaan untuk mencari referensi tugas, namun selama itu ia hanya bisa mengerjakan setengahnya. Menghembuskan nafas, Yuri akhirnya memilih untuk menyerah dan meletakan kepalanya pada lipatan tangan dan menutup matanya.

Selama lima menitan Yuri tetap pada posisinya, sampai akhirnya ia merasakan sesuatu yang dingin menyentuh bagian pipi sebelah kirinya. Ia mengernyit dan membuka matanya, menemukan Kei yang tengah mengulurkan minuman kaleng ke pipinya sambil memperhatikan layar laptop Yuri.

"Kau sudah dua jam lamanya berada di perpustakaan, dan hanya segini yang bisa di kerjakan?" Tanya Kei dengan suara sepelan mungkin setelah Yuri melepas earphone yang dikenakannya.

Yuri mengangkat kepalanya, mengambil alih kaleng minuman yang ada di tangan Kei. "Darimana kau tau aku ada disini?"

"Nakajima-kun yang memberitahuku. Kami bertemu di depan. Sepertinya tadi ia ingin menghampirimu, tapi setelah tahu aku ingin melakukan hal yang sama, ia hanya menitipkan minuman itu untuk di berikan padamu." Jawab Kei lumayan panjang. Pemuda jamur itu mengambil tempat di samping Yuri. "Lagian kenapa kau tak membalas pesanku sih?"

"Ponselku jatuh kemarin, sedang dalam perbaikan. layarnya retak." Yuri meminum minuman pemberian Yuto. "Ngomong-ngomong Keito dimana?"

"Dosennya memberikan kelasnya jam tambahan. Dia menyuruh kita untuk menunggunya."

"Oh begitu, yasudah kita tunggu saja. Lagian tugasku juga belum selesai." Timpal Yuri. Ia meletakan minumannya dan kembali memfokuskan diri pada kegiatan awalnya untuk mengerjakan tugas.

"Kudengar kau datang untuk menonton bandnya Hikaru ya kemarin? Ingin melihat penampilan Nakajima-kun? Kok tidak mengajakku sih?"

"Kukira kemarin Hika-nii sudah mengajakmu duluan, taunya tidak." Memang biasanya Hikaru suka mengajak Kei untuk menonton penampilannya. Namun kemarin, Hikaru lebih memilih jika Yuri yang mengajak Kei langsung untuk ikut menonton. Tetapi Yuri tidak melakukannya karena malas Kei akan meledekinya selama mereka berada disana. Dan kebetulan, Kei hanya akan menonton penampilan band Hikaru jika pemuda itu menyuruhnya datang. "Lagi, kau tau darimana kalau aku menonton penampilan band Hika-nii??"

"Yabu-kun memberitahuku tadi pagi."

Kegiatan Yuri yang masih sibuk mencari materi pada buku di hadapannya, langsung terhenti ketika mendengar jawaban Kei yang terdengar baru di telinganya.

"Yabu-kun? Kalian saling mengenal?" Tanyanya penasaran.

"Ya, baru beberapa hari ini sih. Kebetulan ia baru saja pindah ke apartemen yang sama denganku."

"Benarkah? Kebetulan yang sangat luar biasa."

"Aku juga berpikir demikian." Kei menunjukan senyum tidak jelasnya. Ia kemudian menangkupkan kepalanya dengan kedua tangan. "Kudengar juga Yama-chan dan Arioka ada disana. Apakah kalian berpapasan?"

"Aku hanya bertemu dengan Arioka saat berada di backstage. Ia saling kenal dengan Takaki-kun." Tentu saja ini adalah kalimat kebohongan lainnya yang ia lontarkan kepada Kei—tapi tidak sepenuhnya kebohongan. Yuri tidak terlalu peduli. Toh memang Kei cukup mudah untuk ia bohongi.

"Mereka saling kenal? Aku baru tahu."

"Aku juga."

Di saat Yuri dan Kei masih asik mengobrol satu sama lain, seseorang datang menghampiri dan berdiri tepat di seberang Yuri duduk. Kei yang mengetahui duluan, langsung menghentikan apapun yang sedang ia bicarakan dan menyuruh Yuri untuk mengalihkan perhatian ke arah orang yang menatap kearahnya dengan pandanganan datarnya.

Want you back [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang