Terjawab sudah. Pertanyaan Yuri beberapa jam sebelumnya tentang kenapa Ryosuke juga berada di tempat yang sama dengannya telah terjawab.
Dilihatnya Daiki yang tengah berkacak pinggang di hadapan pemuda yang saat ini kelihatan agak menyeramkan. Namanya Yuya Takaki kalau Yuri tidak salah dengar. Ia merupakan teman satu jurusan dengan teman Hikaru yang lain, bernama Kota Yabu.
"Memangnya kenapa? Diakan sahabatku, tentu aku akan mengajaknya."
Yuya menyilangkan kedua tangannya. "Tapikan aku hanya menyuruhmu. Seharusnya kau datang sendiri."
"Lagi aku yang membelikan tiketnya ini. Kau tak usah banyak protes deh."
"Aku turut sedih atas ketidak pekaan Dai-chan." Ucap Hikaru tiba-tiba yang baru saja masuk ke dalam ruang ganti. Ia menepuk-nepuk kepala Daiki yang langsung di tepis si pemuda chubby dan tertawa ketika mendapatkan tatapan tajam dari Yuya.
"Ngomong-ngomong Yamada sendiri ada dimana? Kau tak mengajaknya kesini?" Tanya kota yang sedari tadi sibuk merapihkan barang-barangnya.
Hikaru melemparkan botol yang ada di genggamannya tepat ke arah Kota. Seketika pemuda kurus itu mendelik kesal ke arah Hikaru. Ia mengelus kepalanya yang terkena lemparan botol Hikaru dan kembali melemparkannya pada sahabatnya itu—yang tentu di tangkap Hikaru dengan sigap.
"Kau ini bodoh atau bagaimana? Mana mungkin Yamada kesini disaat ada mantan dan juga calon pacar mantannya disini." Kota mendengus, sedangkan Hikaru menatap Yuri sekilas. Dilihatnya si pemuda gigi kelinci itu berusaha tidak perduli dengan pemandangan yang sedang terjadi di ruang ganti dan memilih menatap ke arah layar ponselnya yang cukup retak karena kejadian sebelumnya.
Yuya dan Daiki sendiri malah kembali sibuk dengan argumen mereka sendiri.
"Ada apa dengan layar ponselmu?"
Yuri menoleh ke sebelahnya dan menemukan Yuto yang tengah menatap ponselnya penasaran.
"Ah, tadi aku tidak sengaja menjatuhkannya saat kesini." Jawabnya sambil kembali memasukan ponselnya ke dalam saku celana. "Aku tidak tau, kalau ternyata Arioka kenal dengan Takaki-san."
"Sebenarnya mereka baru berkenalan beberapa minggu yang lalu. Yuya jatuh cinta pada pandangan pertama." Ucap Hikaru yang ikutan duduk di sebelah Yuri dan menyenderkan badan padanya. "Oleh sebab itu, Ia meneror Dai-chan terus-terusan untuk datang menonton penampilan kita. Tapi sayang, si chubbychibi itu malah membawa orang yang cukup Yuya benci saat ini mengingat kejadian seminggu yang lalu."
Tentu semua orang tahu siapa yang Yuya benci dan apa kejadiannya. Saat ini Daiki sedang berteriak tidak terima karena Yuya masih mengomelinya tidak jelas.
Yuri menatap sebal ke arah Hikaru sambil mendorongnya. "Ih Hika-nii ngapain sih, sempit tau. Kau juga berat dan bau."
"Aku tidak akan membiarkanmu duduk berduaan dengan Yuto tentu saja."
"Apaansih. Kau selalu saja menyebalkan."
"Ngomong-ngomong, apa tadi kau tidak sengaja bertemu Yamada?" Pertanyaan Hikaru membuat Yuri yang masih berusaha mendorong badan Hikaru seketika menghentikan aktifitasnya. Yuto yang sedang sibuk memejamkan matanya untuk beristirahat sebentar, kembali membuka matanya dan Hikaru yang merasakan sepupunya tiba-tiba terdiam menaikan sebelah sudut bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Want you back [✔️]
FanfictionYuri mencampakan Ryosuke begitu saja, dan Ryosuke menerimanya walaupun pada nyatanya mereka berdua masih memiliki perasaan yang sama. Ada sesuatu yang membuat Yuri harus memutuskan Ryosuke, dan Ryosuke ingin mengetahuinya agar mereka bisa kembali b...