Another Pain In My Heart

2K 131 3
                                    

Chapter 2: Another Pain In My Heart

Bella Hadid as Tanya Vaughn Lubov ♡♡♡

Ps: Di cerita aku kali ini, ada beberapa dialog yang menggunakan bahasa Rusia. Tapi aku pakai tulisan / huruf Latin ya. Bukan Aksara Sirilik / tulisan Rusia :)

Penting :

1. Kotenok artinya Kitten (bahasa Inggris) *kitten is a pet name...if u know what i mean...

2. Tsvetok artinya Flower

Aku akan lebih sering pakai Russian-English untuk pet names gini. Kalo Russian-Indo kayaknya sedikit weird ya. Sooooooo….just get along with it, okay? :)))

Enjoy chapter two! Xx

Tanya POV

~

"Ty takoy glupyy!” (“Dasar bodoh!”) Tangannya mendarat dengan keras di pipi sebelah kiriku.

Aku menahan sekuat mungkin agar air mataku tidak keluar. Sebenarnya bukan karena sakit, namun karena malu yang aku rasakan. Bajingan ini lagi-lagi mempermalukanku didepan banyak orang.

“Vy znayete, skol'ko my teryayem iz-za vashey gluposti?” (“Apa kau tahu berapa banyak kerugian yang kita alami karena kebodohanmu?”)

“Prosti, Viktor.” (“Maafkan aku, Viktor.”) Jawabku dengan pelan.

Ia menggelengkan kepalanya. “Prosto ubiraysya otsyuda.” (“Pergi dari sini.”)

Aku dapat mendengar bisikkan dan tawa dari para tamu Viktor sebelum aku berlari keluar dari ruangannya. Usahaku untuk tenang dan tidak melayangkan kepalan tanganku ke wajahnya, ternyata berhasil.

Begitu sampai dikamar, air mata yang dari tadi sudah aku tahan langsung keluar. Rasa sakit di dadaku semakin hari semakin bertambah.

Aku mencintainya. Maksudku, dulu aku mencintainya sehingga aku mau melakukan semua yang ia katakan. Kini ketika rasa cintaku sudah hilang, aku terjebak di tempat sialan ini dengan bajingan yang sangat aku benci.

Aku menghapus air mataku begitu mendengar ketukan pintu kamarku. “Masuk! Pintunya tidak terkunci.”

Agnia, kakak kandungku masuk dengan sebotol vodka di tangannya. Kebiasaan buruk.

Jika tatapan dapat membunuh, mungkin aku sudah mati karena tatapannya yang tajam. Begitu ia berdiri tepat di depanku, ia menampar pipi kananku.

“Ty durak? Vy snova ne spravilis' v etoy legkoy zadache?” (Apa kau bodoh? Kau gagal lagi dalam tugas yang sangat mudah?”) Ia berbicara didepan wajahku, “Viktor mulai mempertanyakanmu. Apa kau benar-benar melakukan pekerjaanmu, apa kau setia kepadanya. Dan aku yang harus meyakinkannya. Apa kau pikir dia masih akan percaya kepadaku setelah melihat kegagalanmu lagi?”

Aku menghela nafas. “YA ne mogu bol'she etogo terpet'. YA ne mogu spravit'sya s etoy zadachey, kogda mne nuzhno prichinit' komu-to bol'. YA bol'she ne mogu zdes' zhit'.” (“Aku sudah tidak tahan lagi melakukan pekerjaan yang membuatku harus menyakiti orang lain. Aku sudah tidak tahan lagi tinggal disini.”)

Agnia melempar botol yang ia pegang ke tembok yang ada di belakangku. “Aku tidak peduli kalau sudah tidak tahan. Kau harus melakukan pekerjaanmu agar aku mendapatkan uang dan kita bisa tetap tinggal disini.”

Setelah orangtua ku meninggal dunia waktu aku berusia empat tahun, aku dan Agnia sempat tinggal dirumah paman kami, Nikolai didaerah Alabama. Saat aku berusia 10 tahun dan Agnia berusia 15 tahun, Nikolai untuk pertama kalinya menyentuh kami. Agnia sadar bahwa perlakuan Nikolai sangat tidak pantas. Lalu Agnia membawa aku kabur dari rumah itu. Agnia yang pintar berdandan, langsung mendapatkan pekerjaan disalon. Tidak ada yang mengetahui kalau ia masih berusia 15 tahun. Gaji disalon itu kami gunakan untuk membayar uang sewa apartemen dan biaya sekolahku. Agnia sengaja berhenti bersekolah agar bisa bekerja namun ia tidak mengizinkanku untuk berhenti bersekolah. Selain bekerja disalon, ia juga mulai bekerja sebagai penjual barang-barang yang sangat berbahaya.

Love Is A Dangerous Game (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang