Her Story

1.5K 112 2
                                    

Chapter 9: Her Story

Bella Hadid is cute little pie 🙈😻💕 i love her so muchhh 💗 enjoy chapter 9 my loves! Xx

Lauren POV

~

“TANYA!!!” Aku langsung menangkap tubuhnya sebelum ia jatuh ke lantai.

Aku membaringkan tubuhnya ke tempat tidur lalu aku berbaring disebelahnya. Air mata masih terus keluar membasahi pipiku.

Aku memeluk Tanya yang tidak sadarkan diri. Rasa terkejut, sedih, bahagia dan bingung menjadi satu memenuhi kepala dan hatiku. Ternyata orang yang aku rindukan dalam hidupku selama ini berada di sampingku. Kini aku tahu mengapa aku merasa nyaman dan bahagia di dekatnya. Ia adalah rodstvennaya dusha ku.

Aku membersihkan bekas air mata yang berada di pipinya dengan jari-jari ku. Setelah bersih, aku mengecup bibirnya.

“Tanya, aku mohon sadarlah.” Bisikku.

Setelah hampir satu jam, Tanya belum sadar dan aku sangat mengantuk. Mungkin Tanya akan bangun saat pagi nanti, pikirku. Aku langsung mematikan lampu dan memejamkan mataku sambil memeluk Tanya dengan erat.

Mataku terbuka begitu merasakan ada sinar terang. Aku melihat ke samping tempat Tanya tidur, namun tidak ada.

“Selamat pagi.”

Aku langsung melihat kearah sumber suara. Tanya tersenyum lalu ia duduk dikasur dengan nampan di tangannya.

"Breakfast in bed? So clichè.” Tanyaku sambil merubah posisiku menjadi duduk.

Ia memutar bola matanya sebelum memberiku sepiring dengan empat pancake cokelat dan dua hash brown lalu menaruh jus jeruk di meja yang berada disamping tempat tidur. Aku melihat piring di tangannya yang berisi dua pancake dan dua hash brown.

Kami mulai makan dengan diam. Tapi aku dapat merasakan ketegangan di atmosfer. Setelah selesai makan Tanya segera mengambil piring dan gelas kotorku sebelum membawanya pergi.

Setelah selesai mandi, aku langsung keluar dari kamar dan melihat Tanya yang duduk di sofa. Ia hanya duduk diam, tatapannya pun mengarah ke jendela.

“Tanya?”

Ia tidak menjawab hanya melihatku sebelum mulai menangis. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Aku menghampirinya dan berlutut di depannya. “Hey hey. Semuanya akan baik-baik saja. Aku ada disini bersamamu.”

Ia memelukku dengan erat. Aku dapat merasakan air matanya membasahi kemaja biru yang aku kenakan.

Suara tangisannya membuat hatiku hancur. Selama ini aku mencarinya ke tempat aku di besarkan dulu. Tapi aku tidak pernah mendapatkan berita apa-apa. Sekarang ia berada di dekapanku, menangis sejadinya. Air matapun mulai membasahi pipiku.

Untuk beberapa saat kami tetap berpelukkan sampai kami berdua mulai tenang. Aku merapikan rambutku dan membersihkan wajahku sebelum aku melakukan hal yang sama pada Tanya.

Ia hanya menatapku dengan sedih. “Ada apa?”

Ia mengambil kedua tanganku sebelum menciumnya secara bergantian. “Aku hanya...aku hanya masih tidak percaya kalau ini kau, Lauren. Lauren sahabat kecilku. Moya lyubov’.”

Aku tersenyum sebelum mengecup bibirnya. “Aku tidak pernah menyangka akan mendengar suaramu memanggilku dengan sebutan itu lagi, rodstvennaya dusha.”

Ia menyuruhku duduk di sampingnya. Saat aku sudah duduk, ia bangkit lalu duduk di pangkuanku. Ia melingkarkan tangannya di leherku dan menaruh kepalanya di pundakku.

Love Is A Dangerous Game (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang