04. She knows everything

123 47 102
                                    

Dating Life
X
Life Struggle

Daily Language
Warning!!
Harsh words
Mature Content


Jimin POV

Pagi itu ku bangun pagi-pagi, memang tidak seperti biasanya aku bangun sepagi ini.

Tapi apa boleh buat aku harus menghadiri meeting di Ilsan-gu pagi ini.

Kulihat Jeje sedang berkutat dengan dapur dan menyiapkan sarapanku, bahkan dia bangun lebih pagi dariku.

Karena Jeje tau aku akan mengemudi cukup jauh, eomma dan appa Jeje memang sudah berkali-kali menawarkanku untuk mengambil salah satu supir dari rumah Jeje.

Tapi, aku terus menolaknya dengan alasan aku masih sanggup mengemudi jarak jauh sendiri, tapi mereka bilang itu sangat melelahkan. Aku hanya tersenyum dan menolak kembali tawaran orang tua Jeje.

Aku mondar mandir mencari sesuatu, lalu Jeje yang sedang menata sarapanku, netranya menangkapku yang kebingungan.

"Arlojimu ada di laci meja riasku"

Jawabnya sambil meyeduh susu milikku tanpa melihat ke arahku.

Seolah aku memberi tahu apa yang sedang ku cari, dia bahkan tau apa yang sedang ku pikirkan.

Lalu ku masuk ke ruang wardrobe, membuka laci meja rias Jeje yang memang isinya adalah semua arlojiku.

Bukannya aku bodoh, tapi sering kali aku ceroboh menaruh arloji mewahku itu di sembarang tempat.

Kau memang bodoh, tapi ku cinta - JJJ

"Jimin palli-wa! Kau bisa telat dan kena macet" suara cemprengnya membuyarkan lamunanku.

Aku berjalan ke arahnya dan menyantap sarapanku.

Saat selesai Jeje membersihkan piring yang tadi kupakai buat makan.

Aku kembali mencari sesuatu. Lagi.

Jeje yang datang kearahku dengan tangan yang berisikan vitaminku dan air mineral.

Dia memasukan vitamin itu kemulutku dan menyuruh aku meminum air mineral yang dia bawa.

Jeje kembali menaruh air mineral itu di kulkas.

"Je, diman--" kataku terputus saat mendengar kalimatnya.

"Kunci mobilmu sudah ku taruh di Jasmu Jimin-ah, periksalah!"

Benar saja saatku merogoh kantung jasku, benda yang dari tadi ku cari terpampang di netraku.

"Aku berangkat ya, kau hati-hati berangkat ke kantor pagi ini" pamitku sambil mengecup dahi, pipi dan bibirku.

"Kau juga, jangan telat makan siang kau akan sakit jika terus melupakannya" tuturnya lembut.

Dan aku berangkat untuk meeting si Ilsan-gu.

Jeje POV

Aku melihat namjaku sudah rapih dengan pakaian kantornya yang tadi pagi aku siapkan.

Aku sedang memasak untuk sarapannya, ini terlalu pagi untukku buat sarapan, maka dari itu aku hanya membuat sarapan untuk Jimin.

Setelah selesai ku buat susu yang selalu dia minum setiap pagi, tapi netraku menangkap Jimin yang sedang kebingungan mencari sesuatu.

Aku bisa tebak, dia mencari arloji mewahnya itu, semalam aku menaruh kembali arlojinya di laci meja riasku.

Karena Jimin sering kali ceroboh menaruh benda berharganya.

SURVIVE: Park Jimin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang