Chapter 4

7.3K 650 56
                                    

"...Tidak apa-apa sih. Sudah lah, ayo cepat pulang. Aku mulai lapar. Adikku pasti sudah memasak sekarang," balas Krist.

Off hanya dapat mengangguk dan mereka pun berjalan pulang. 

Sesampainya di rumah, Krist disambut oleh adiknya, Iris. Iris menghampiri Krist dan berkata bahwa makan malam mereka sudah jadi sedari tadi dan menanti Krist pulang untuk makan bersama-sama.

"Kalau P'Off mau bergabung makan malam, boleh kok," ujar Iris dengan senyumnya yang sama persis dengan senyuman Krist. 

Off tersenyum lebar, "Aduh, serius nih boleh?" Off melirik Krist yang tengah melebarkan matanya dengan ekspresi marah, "Tapi sepertinya tidak deh, nanti kalau aku ikut dan tidak segera pulang akan ada kura-kura yang marah kepadaku," Off mengucapkannya dengan nada jenakanya seperti biasa. 

"Hee?? Kura-kura?" Iris bertanya-tanya dengan siapa yang dimaksud oleh Off. 

"Tidak usah kau pikirkan, Nong. Ai'Off memang aneh. Jangan terlalu kau pikirkan omongannya itu." Krist berucap dengan kejinya. Off memutar kedua bola matanya bosan. 

"Sudahlah, sebaiknya aku pulang saja. Besok jemput pukul berapa? Mau berangkat bersama tidak?" tanya Off yang sudah hapal sekali dengan tingkah polah Krist yang selalu meminta boncegan untuk berangkat bersama. 

Krist memandang Off dengan tidak yakin, Iris pun yang disamping Krist merasa aneh. Pasalnya mereka masih berbicara di depan pintu dan Krist maupun Off sepertinya tidak mau masuk kedalam rumah, "Err, P' tidak mau masuk ke dalam dulu?" Iris bertanya dengan suaranya yang lembut. 

Off dan Krist menggelengkan kepalanya kompak, "Masuklah dulu, Nong. Nanti P' akan menyusulmu," ujar Krist tidak enak dengan adiknya itu. 

"Lagi pula aku juga mau pulang kok," Off menimpali. 

Iris mengangguk mengerti dan tidak mau mengganggu kakak dan temannya itu pun lebih memilih kembali kedalam rumah dan duduk dengan tenang di depan televisi yang terletak di ruang keluarga. 

"Tumben kau mengajakku seperti itu? Biasanya juga aku kau tinggal begitu saja, kan," Krist berucap dengan nada heran yang kentara sekali. 

"Aw, kenapa kau begitu jahat sekali kepadaku dengan berpikir seperti itu? Hei, janganlah berburuk sangka dengan temanmu dari taman kanak-kanakmu ini. Aku tulus kok, tenang saja," Off berucap santai. Itu justru membuat Krist semakin terheran-heran. 

"...Kau mencurigakan sekali, Ai'Off." 

"Haha, ok-ok, jadi bagaimana?" Off bertanya kembali ke pokoknya. Krist akhirnya mengangguk meng-iyakan. Kan mumpung temannya itu mau mengantarnya kan. Kenapa tidak terima saja, "Ok, aku pulang dulu kalau begitu. Titip salam ya buat, Iris, haha." Off mencoba menggoda Krist. Krist memandang Off sebal. 

"Pergi sana, hush-hush, yang jauh kalau perlu," Krist mengibaskan tangannya dan akan menutup pintu rumahnya ketika Off melambaikan tangannya dari dalam mobil. 

Krist bergegas memasuki rumahnya dan langsung menuju ke kamarnya untuk berganti baju, bukankah tidak lucu kalau dirinya masih belum mengganti pakaiannya dan langsung menyantap makan malamnya kan? Belum tentu badannya bersih.

"Teman, P' itu aneh ya?" ujar Iris ketika Krist sudah duduk di salah satu kursi di meja makan.

Krist mengendikkan bahunya, "Seperti tidak tau teman P' yang itu saja, Nong."

"P'Knottlah yang paling benar diantara kalian, hahaha..." Iris membalas dengan tertawa kecil.

"Hei, Knott itu sama tidak warasnya, Nong." Krist mencoba meyakinkan adiknya itu tentang ketidak warasan teman-temannya.

Chatting with CEO!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang