22. Rencana Dinner

1.9K 78 0
                                    

~karena hati ini sudah memaku namamu dihatiku, membuat aku tak mampu berpaling lagi,mungkin.~

________________

"Ris, kamu udah pulang?"sapaan mamanya sebagai sambutan disaat dirinya melangkah memasuki rumahnya itu.

"Udah,Ma" balas nya tetap meneruskan langkahnya hendak ke kamarnya dilantai 2.

"Mama mau bicara sama kamu,boleh?"ucap mamanya meminta ijin sembari memasang senyum diwajahnya.

"Boleh"kini dia berdiri disamping penyangga tangga rumahnya sambil menatap mamanya.

"Gak enak kalau mama ngomongnya duduk kamu berdiri disitu. Sini duduk dekat mama"perintah Mama eva lembut. Haris hanya menggangguk sebagai respon dan melangkah mendekati sofa dimana mamanya tengah duduk.

"Kamu tau gak,Ris. Kemarin mama bertemu dengan Tiara. Teman kecil kamu itu"ucap mamanya setelah dia duduk didekat mamanya itu. Haris hanya diam tanda masih mendengarkan.

"Dia tambah cantik loh Ris. Trus dia juga masih mempertahankan sopan santunnya padahal dia kan lama hidup di Inggris."

"Kamu enggak kangen dengan dia Ris? Dia juga nanyain kabar kamu loh kemarin"

"Engga"jawabnya singkat.

"Huffff Mama mau minta kamu kosongin waktu kamu besok malam. Kita akan menyambut Tiara dan kedua orang tuanya untuk makan malam. Mama harap kamu bisa karena ini permintaan papa kamu juga"ucap mamanya panjang lebar dan diangguki oleh Haris. Dia kemudian pamit untuk menuju kamarnya.

Belakangan ini fikirannya tengah dipenuhi oleh banyak hal. Sehingga membuatnya terkadang pusing. Papanya meminta dirinya untuk melanjutkan perusahaan turun temurun keluarganya itu, oleh karena itu dia pasti akan dikirim ke Universitas di Inggris bertepatan dengan profesinya nanti. Disisi lain, dia mencemaskan hubungannya dengan Zealsa yang masih seumur jagung. Dia tidak ingin meninggalkan Zealsa disaat hubungannya masih dipenuhi oleh bunga-bunga cintanya dan Zealsa. Ya, dia yakin bahwa gadis itu sudah mulai mencitainya dengan menerima keberadaan Haris.

Dan tadi mamanya baru saja mengabarkan berita yang sebenarnya sangat berpengaruh dihatinya. Gadis itu, gadis yang bernama Tiara. Cinta pertamanya saat SD dulu. Mereka sempat menjalin kasih hingga akhirnya awal kelas 3 SMP gadis itu pindah sekolah di Inggris. Dulu ketika bersama gadis itu, harinya sangat berwarna. Dia tidak pernah absen untuk memberikan kertas origami yang sudah dibentuk menjadi burung dengan kata-kata yang ada didalamnya pada gadis itu.

Namun sosok gadis itu perlahan mulai terganti oleh sosok Zealsa yang kini mulai perlahan memenuhi relung hatinya. Dia tidak siap, tidak siap untuk bertatapan dengan Tiara cinta pertamanya dikala dia tengah kasmaran dengan Zealsa pujaan hatinya sekarang. Dia tidak ingin menjadi sosok brengsek yang menginginkan keduanya tetap bersamanya. Semua ini membuat kepalanya seakan ingin pecah saja.

Ting!

My baby panda : Kak Haris, Zeze kepingin beli novel tapi engga ada yang nemenin. Temenin Zeze bisa?

Me : 15 menit sampai dirumah kamu,by

Dia tersenyum melihat pesan dari gadis pujaan hatinya. Tidak ingin membuang waktu, dia secepat kilat meluncur kekamar mandi untuk mencuci muka dan menyegarkan dirinya sedikit.

Possesive Cold Boy | ON GOING AND REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang