24. Siapa dia?

899 31 4
                                    


Hari ini atau lebih tepat nya malam ini, Zealsa akan pergi makan malam dengan Haris dan orang tua nya. Zealsa sudah siap dengan segala persiapan nya untuk pergi nanti malam. Tentu saja di bantu oleh teman-teman nya itu. Kemarin teman-teman nya tidak bisa datang karena ada keperluan mendadak yang untung nya membuat Zealsa merasa bersalah karena memilih pergi dengan Haris seharian.

Waktu sudah menunjukan pukul setengah lima sore. Haris mengabarkan kalau dia akan menjemput Zealsa tepat jam setengah tujuh nanti. Karena persiapan nya sudah selesai dan teman-teman nya juga baru saja pulang dia memutuskan untuk bersantai di ruang keluarga untuk menonton tv sendirian. Kedua orang tua nya pergi ke ladang milik keluarga nya sebagai kegiatan rutin agar mempererat jalinan kekeluargaan meskipun sudah tinggal di kota.

Karena merasa tidak ada saluran tv yang menampilkan hal menarik maka dia memutuskan membuka ponsel nya untuk menjelajah di jejaring sosial media. Dia melihat-lihat tutorial atau tips-tips yang bermanfaat di halaman search pada instagram. Sesekali membuka instagram selebgram luar negeri yang tentu saja tidak membosankan. Melihat-lihat apakah sang selebgram sudah memiliki kekasih atau tidak. Menstalking jika ada seorang cewek yang berfoto dengan sang selebgram yang kemudian dimasukan oleh nya. Menilai bagaimana si cewek tersebut.

Kegiatan nya masih berlanjut hingga didengar nya suara adzan di tv. Sedari tadi dia bermain ponsel ternyata tv yang melihat nya bukan dirinya yang melihat tv. Dia menyudahi kegiatannya itu dan bergegas ke kamar nya untuk mandi dan bersiap-siap.

30 menit kemudian dia sudah keluar dari kamar mandi nya dengan celana pendek ketat dan sebuah tanktop warna hitam. Dia memoles muka nya dicermin dengan polesan yang sederhana dan tidak berlebihan. Sehingga tampilan nya nanti akan terlihat natural saja. Ketika dia ingin memberikan sentuhan terakhir pada wajah nya, dilihat nya ponsel nya berkedip dan bergetar menandakan ada telepon masuk. Dia menghentikan kegiatan nya sejenak dan mengangkat telepon itu.

"Halo" sapa nya kepada si penelpon.

"Halo,by. Kamu sudah selesai? Aku mau gerak ke rumah kamu ya sekarang. Kamu ada mau nitip sesuatu gak?"balas di seberang sana dengan disertai suara gaduh ebentar.

"Iya ini aku udah mau selesai kok ,Kak. Aku gak nitip apa-apa cuma nitip keselamatan kakak aja. Kakak hati-hati jangan ngebut"ucap Zealsa dan meletakan ponsel nya setelah sambungan terputus. Kemudian dia melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda tadi.

Tidak terasa jam sudah menunjukan pukul tujuh lewat lima belas menit. Yang artinya kemungkinan Haris sudah akan sampai sebentar lagi. Dia sudah siap dengan penampilan nya. Memakai gaun selutut dengan bawahan gaun seperti rok tutu dan atas nya baju dengan lengan sebahu dan kerah yang menutupi leher nya sehingga membuat leher nya terlihat lebih jenjang. Dengan sepatu hels 5 cm yang tidak terlalu berlebihan. Rambut nya di kepang nya habis sehingga tidak menyisakan poni di dahi nya.

Tin tin

Suara klakson mobil menandakan seperti nya Haris sudah tiba di depan rumah nya. Dia bergegas turun setelah mengambil tas selempang yang berukuran sangat kecil kemudian menyampirkannya di dahu.

Setelah sampai di depan gerbang rumah nya dia pun disambut oleh Haris. Ternyata cowok itu menunggu nya di luar mobil, Zealsa kira Haris akan menunggunya didalam mobil agar lebih praktis.

"Sudah siap,Princess?"sapa Haris ketika mereka saling berhadapan. Zealsa hanya mengangguk dan tersenyum malu sebagai balasan.

"Ngomong-ngomong kamu malam ini terlihat cantik sekali. Aku jadi merasa akan memperkenalkan mu sebagai calon istri ku malam ini juga kepada papa dan mama"ucap Haris lagi dan membukakan pintu Mobil untuk Zealsa. Setelah itu mereka pun melesat pergi dari kediaman Zealsa untuk pergi ke rumah Haris.

Di sepanjang perjalanan Haris selalu menggenggam tangan Zealsa sesekali mencium punggung tangan nya. Dia juga bersenandung kecil membuat Zealsa terkekeh geli dengan tingkah nya yang seperti orang kasmaran itu.

—————

Mereka sudah sampai di garasi mobil rumah Haris. Haris kembali membukakan pintu untuk Zealsa dan menggenggam tangan nya untuk bersama-sama masuk kedalam rumah. Haris menyapa pembantu nya yang berada di rumah nya itu ketika melewati salah satu pembantu nya.

Suasana rumah Haris terlihat sepi ketika Zealsa masuk ke dalam rumah. Dia melihat desain rumah ini dengan terkagum. Rumah Haris adalah rumah yang bertipe seperti rumah-rumah gaya eropa dengan kemewahan yang kentara sekali. Rumah nya bercat coklat kemerahan dipadukan dengan warna putih. Di dalam rumah ini tidak ada satu pun cat yang menempel di dinding karena dinding sepenuh nya tertutupi oleh wallpaper-wallpaper. Ciri khas rumah orang kaya sekali.

Hingga mereka terus masuk kedalam dan terdengar suara-suara orang berbincang. Sesekali terdengar suara kekehan di ikuti sahutan suara. Mereka menuruni tangga yang beranak 5 setelah tadi melewati ruang tamu,sepertinya. Hingga sampailah mereka di ruang makan yang tidak kalah mewah ketika pertama kali dia memasuki rumah ini.

Di meja makan itu terlihat sepasang suami istri yang diyakini oleh Zealsa merupakan orang tua Haris karena terlihat mirip dengan dirinya. Apalagi seorang pria yang ditaksir nya berusia akhir 40-an itu, sangat mirip dengan Haris. Tapi ternyata bukan hanya ada sepasang suami istri itu saja yang ada di meja makan itu. Ada 3 orang lain yang duduk mengisi kursi makan di meja itu. Sepasang suami istri dan satu gadis yang ditaksir nya sebaya dengan Haris.

"Eh Haris, sini nak ini tante Amel dan om Stevan sudah sampai. Ada Tiara juga loh"ucap seorang wanita yang Zealsa rasa adalah mama Haris. Wanita itu terlihat bersemangat dan ceria.

"Hm. Haris bawa pacar Haris, Ma,Pa. Nama nya Zealsa"ucap Haris mengabaikan ucapan mama nya tadi. Mereka yang mengisi meja makan itu terlihat sedikit terkejut, berbeda dengan gadis itu yang terlihat sangat terkejut dan menatap Zealsa dan Haris bergantian.

"Oh ini pacar nya Haris. Mama kira Haris tidak punya pacar soalnya dia pendiam banget anak nya. Sini sayang duduk"ucap Mama Haris sembari berjalan kearah mereka dan menggandeng tangan Zealsa membawa nya ke meja makan. Haris mengikuti kedua perempuan yang sama-sama berarti bagi nya itu dengan langkah santai.

Ketika mereka semua sudah duduk di kursi masing-masing, jamuan makan malam itu pun dimulai. Mereka makan dengan sesekali berbincang. Yang tentu saja di isi oleh perbincangan antara dua bapak-bapak bertema kan bisnis dan dua ibu-ibu bertemakan sosialita mereka. Zealsa memakan makanannya dalam diam. Dia duduk tepat disamping Haris, cowok itu sesekali mengambilkan beberapa lauk ringan ke piring Zealsa untuk dimakan gadis itu.

"Haris kamu apa kabar?"tanya seorang wanita yang kalau tidak salah nama nya adalah Amel.

"Baik, tante"balas Haris cuek namun sopan masih dengan memakan makanannya.

"Aduh si Haris ini makin besar makin ganteng ya mirip seperti bang Zul"ucap Amel dengan mata yang berbinar.

"Iya saking mirip nya. Sampai sifat nya juga tidak ada buang nya loh,Mel"timpal Mama Haris.

"Ris kok kamu diam aja sih. Itu kenapa Tiara engga di ajak ngobrol. Dulu kamu kan paling senang kalo ada Tiara"ucap Mama Haris lagi.

Zealsa mengerutkan dahi nya samar ketika mendengar penuturan dari Mama Haris. Sedari tadi pun sebenarnya Zealsa penasaran dengan sosok gadis itu. Gadis itu pendiam dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun sedari tadi. Gadis berwajah ayu dengan wajah yang khas. Beralis tebal persis seperti orang Arab. Rambut nya lurus panjang berwarna coklat gelap dengan mata berwarna coklat muda. Haris yang disinggung oleh Mama nya itu pun terlihat sedikit tidak nyaman. Hal ini sungguh membuat Zealsa bertambah penasaran dengan sosok gadis itu.

Sebenarnya dia siapa ?

—————

Tbc

See you

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Possesive Cold Boy | ON GOING AND REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang