13 | Salary

1.1K 183 35
                                    

Berita Secil yang ngelabrak Chaeyeon anak hits kedokteran itu nyebar dengan cepat. Efeknya hari ini Secil jadi pusat perhatian.

Secilnya sendiri gak nyadar. Setiap dia lewat pasti ada aja sepasang mata yang merhatiin dia. Gimana mau nyadar, orang Secil gak pernah merhatiin orang tuh. Untungnya aksi dia kemaren gak sampai ke telinga dosen.

Masih tanpa kehadiran Dahyun sama Mina, Secil sendiri lagi hari ini. Kedua sahabatnya itu bisa Secil tebak pasti masih trauma sama kejadian yang nimpa mereka.

Sayangnya Secil belum ada kesempatan buat ngunjungin karena dia harus kerja juga sampai malam. Jadi kalau gak berhalangan rencananya minggu besok Secil mau main ke rumah Dahyun sama Mina.

Secil baru aja selesai kelas dan dia langsung keluar ruangan. Dia jalan lurus anteng aja sampai kemudian dia ditarik sembunyi tiba-tiba di samping tembok dan mulutnya ditutup.

Secil udah main sumpah serapah sambil sibuk berontak tapi waktu dia tau siapa yang meluk sambil bekap mulutnya itu Pak Willis, Secil jadi linglung sendiri.

"Kenapa bapak narik saya kesini?" Tanyanya bingung karena Secil masih gak ngeh dengan keadaan.

"Saya ingin minta tolong."

"Hah?" Secil ngerjab polos.

Gak salah nih? Pak Willis minta tolong sama dia. Kok agak lucu-lucu gitu ya.

Willis menghela nafasnya berat karena jarak mereka bicara terlalu dekat. Tapi dia juga gak bisa menjauh karena tempatnya sempit.

Perempuan ini punya bentuk wajah dan mata yang bagus kalau dilihat-lihat.

Tanpa sebab Willis berdehem singkat. "Saya mau minta tolong kamu jemput Saga di sekolahnya sekarang karena saya ada rapat dengan dosen-dosen setelah ini. Biasanya dia selalu nunggu dekat pos satpam."

"Oh, oke." Angguknya paham.

Tapi yang Secil bingung kok ngomongnya sembunyi-sembunyi gini. Eh, tapi gak apa-apa deng. Kan berabe juga kalau orang tau Secil kerja di apartemennya Pak Willis bisa jadi bahan gosip seantero kampus dia.

"Kalau Saga minta jajan jangan dikasih. Saya gak mau dia makan sembarangan dan sakit perut."

"Ya bapak saya ngerti." Dengus Secil. "Sekolah Saga tempatnya di mana?"

"JIS."

Oh, gak terlalu jauh rupanya dan untungnya searah jadi lebih hemat ongkos.

Kemudian Willis merogoh saku kemeja hitamnya dan menyerahkan uang seratus ribu ke Secil. "Pakai taksi online. Saya gak mau Saga naik kopaja. Banyak polusi dan kuman di sana."

"Lebay amat." Sahut Secil tanpa sadar. Sebagai mantan penumpang kopaja jelas dia jadi tersinggung.

"Apa kamu bilang?"

"Eh, gak maksud saya kayanya saya berangkat sekarang aja." Ralatnya kemudian. Cepat-cepat Secil menghilang dari hadapan Pak Willis sebelum dia kena damprat.

.........

Secil mematung setelah turun dari taksi online yang ditumpanginya barusan. Dia bisa melihat banyak anak bocah yang berlarian keluar dari sebuah gedung yang letaknya paling tengah.

Tadinya Secil sempat terjebak macet gara-gara ada demo, jadi terpaksa mobilnya putar arah nyari jalur yang lain. Tapi untung kayanya dia datang tepat waktu.

Masih setia nunggu, Secil berdiri di depan pagar bersama para orang tua lain yang pastinya juga sedang menunggu anak mereka.

"Mba mau jemput anaknya juga ya?" Tanya seorang ibu-ibu yang pakaiannya terlihat modis.

You Complete Me ; Sehun, SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang