20 | Home

1K 186 30
                                    

Bahagianya Sesil (bukan Secil loh yah) itu sederhana,

Cukup lihat komentar sama vote doang kok.

...........

"Ayah sama tante Secil sini deh!" Panggil Saga.

Kedua orang itu sama-sama menoleh. Mereka baru saja check out bersama rombongan study tour kelas Saga yang lain dan masih menunggu di lobby, menanti kedatangan bis yang akan mengantar mereka ke bandara Ngurah Rai Bali.

Waktu memang berputar dengan cepat. Tidak terasa hari ini mereka akan kembali ke Jakarta.

"Kenapa Saga?" Tanya Secil sedikit tertatih berjalan ke arah bocah tampan itu. Sementara Willis yang masih berdiri di dekat meja resepsionis hanya diam memperhatikan anaknya dari kejauhan.

"Sebelum pulang, kita foto dulu yuk! Tadi Saga lihat ada tempat yang bagus di depan sana!" Tunjuknya ke arah luar resort, tepatnya pada sebuah taman yang dihiasi oleh bunga warna-warni. "Ayo! Nanti bisnya keburu datang!" Saga berlari antusias keluar dari resort.

Secil mendesah malas lalu dilihatnya pak Willis berjalan mendahulinya keluar dari pintu, seakan mengabaikannya. Secil tidak mengerti, pria itu tampak lebih dingin dan kaku setelah insiden di kolam berenang semalam. Terlepas dari masalah nafas buatan—Secil ingin mengesampingkan rasa malunya dan mengucapakan terima kasih namun melihat sikap aneh pak Willis hari ini, ia mengurungkan niat.

Mungkin pak Willis marah padanya karena Secil sudah membuat banyak kekacauan saat berada di sini. Ia bahkan lebih merepotkan ketimbang Saga yang harusnya mendapat perhatian lebih.

"Nah, di sini tempatnya. Kita foto pakai hape ayah aja. Kamera hape ayahkan bagus." Saga mengambil ponsel ayahnya setelah pria itu mengeluarkannya dengan berat hati.

"Tante, tante bisa minta tolong fotoin bentar gak?" Tanyanya menghampiri salah seorang wanita yang kebetulan lewat. Wanita berwajah oriental itu menurunkan kaca mata hitamnya sekilas memperhatikan Saga lalu tersenyum mengiyakan.

"Ayah sama tante Secil, ayo sini. Berdirinya dekat Saga." Setelah kedua orang itu mendekat Saga menggandeng lengan Willis dan Secil yang berdiri mengapitnya lalu ia tersenyum cerah ke arah kamera.

"Satu, dua, tiga oke udah. Sekali lagi?"

"Iya tante sekali lagi ya!" Sahutnya.

"Itu ibu sama ayahnya suruh senyum dong. Masa difoto mukanya flat gitu."

Willis dan Secil sama-sama tergelak dengan mata melebar menatap wanita itu karena sudah disebut sebagai pasangan suami istri. Sementara Saga menoleh ke arah keduanya. "Ayah sama tante Secil senyum dong biar fotonya bagus. Nanti fotonya biar ayah cetak terus dikasih bingkai."

Secil mendengus dan Willis terdiam. Mereka sudah hafal dengan tabiat Saga. Percuma menolak keinginan bocah itu. Semakin ditolak maka Saga akan semakin mendesak keinginannya. Karena ingin sesi foto bersama ini segera berakhir, keduanya memutuskan untuk tersenyum walaupun dengan keadaan terpaksa.

"Gimana tante fotonya bagus gak?" Tanya Saga lagi.

"Iya yang ini bagus kok."

"Oh, ya?" Saga menghampiri wanita yang sedang memegang ponsel ayahnya itu. "Iya fotonya bagus! Makasih banyak ya tante!" Ucapnya mendongkak dengan senyum lebar.

"Sama-sama ganteng." Balas wanita itu seraya mencolek ringan pipi Saga kemudian beranjak pergi. Sontak saja bocah itu langsung mengusap risih pipinya yang terkena bekas colekan tadi.

"Eh, ayah sama tante Secil jangan pergi dulu!" Cegahnya membuat kedua orang itu sama-sama berhenti melangkah. "Ayah sama tante Secil harus foto berdua. Nanti Saga yang fotoin."

You Complete Me ; Sehun, SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang