01: He's Back

737 168 274
                                    

7 Tahun Kemudian...




















Krriiiing...
Kriiiiing...

"Sebentar!" pekik Jisung yang tengah berjalan menuju telpon yang sedang berdering keras. Jisung menaruh telpon itu ke samping kiri telinga nya. "Ya? Ini Yoon Jisung."

"Halo? Ini nyonya Park, mama nya Jihoon."

"Hah!? Oh my god! Apa kabar tante!" seru Jisung kegirangan setelah mendapat telpon dari ibu nya Jihoon. Hingga membuat Woojin mendekat ke arah Jisung.

"Syukur nya baik nih, gimana kabar kamu sama yang lain?"

"Ya gitu deh.. Tan, baik semua." ucap Jisung pelan lalu melirik Woojin di samping nya. Ya tidak mungkin Jisung memberi tahu anak nya Jihoon itu.. Ah sudah lah.

"Yakin nih? Aduh tante kangen sama kalian kapan-kapan main ke rumah, Jihoon kangen nih."

Jisung mengerutkan dahi, bingung. "Hah? Ji-jihoon?"

"Iya lho! Jihoon kangen sama kalian semua, dia gak berhenti cerita gimana kabar kalian, pengen cepet cepet pulang nemuin kalian semua."

Jisung terdiam membisu mendengar perkataan ibu nya Jihoon. Sesekali melirik Woojin yang sudah kepo bukan main, ingin mendengarkan apa yang di bicarakan beliau.

Tidak mungkin Jihoon yang terbakar menjadi abu kemarin, datang kembali dengan wujud manusia.

"Ma-maksud tante apa?" tanya Jisung terdengar gemetar.



















"Aduh kamu ini gimana sih, kan tujuh tahun ini Jihoon tinggal di Canada dengan nenek nya. Masa kamu lupa?"

Brak.

Jisung refleks melepaskan gagang telpon tersebut yang membuat telpon itu terjatuh. Jantung Jisung berdegup cepat, pikiran nya melayang.

Jihoon masih hidup?

Tetapi bagaimana bisa? Bukankah dia sudah mati waktu itu? Tetapi mengapa ibu nya mengatakan bahwa Jihoon tinggal di Canada.

"Halo? Halo? Jisung?"

Woojin mengambil telpon itu ketika dia ingin menjawab telpon itu dengan sigap Jisung mengambil nya kembali.

"Halo? Aduh maaf tan telpon nya jatuh tapi gak sengaja di tabrak Woojin, kan tante tau gimana badan Ujin hehe." bohong Jisung. Woojin di samping nya langsung melotot.

"Ooh hahaha ya sudah seperti di rumah lagi ramai ya?"

"Udah gitu aja sih, maaf ganggu waktu nya ya." lanjut beliau.

"Eh enggak kok tan hehe." tukas Jisung sebelum sambungan itu terputus.

Jisung duduk di sofa, pikiran nya kemana-mana saat ini. Woojin bingung yang tengah Jisung pikiran. Kenapa dia tampak gelisah setelah menerima telpon dari ibu nya Jihoon.

"Hyung, lu kenapa sih? Kek orang abis di tagih seles aja." celetuk Woojin.

Jisung meraih tangan Woojin, mengarahkan nya ke pipi nya. "Tabok gua Jin! Gua harap ini mimpi!" seru Jisung pada Woojin.

Woojin langsung menampar pipi Jisung cukup keras. "Aduh! Sakit bego pelan-pelan bisa kan!?" cibir Jisung kesakitan.

"Lah? Gimana sih, serba salah akutu." celetuk Woojin mengepout bibir nya. Lelaki yang memiliki gingsul itu mendekati Jisung memberi tatapan penasaran.

[2] ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang