12: Sebenernya Siapa?

152 33 8
                                    

"Hah? Maksudnya?" sahut Jisung langsung. Mereka semua mendadak bingung.

Apalagi Daehwi, Woojin dan Guanlin. Mereka bertiga terlihat speechless.

Daniel mengangguk. "Iya, waktu hyung telpon gua itu, gua langsung nelpon Jihoon, dan dia bilang kalo dia lagi sama Daehwi dan gak nyusulin kalian."

Terdiam. Mereka terdiam seribu bahasa.

"D-demi apa?" desis Sungwoon.

"Tanya aja sama orangnya." Daniel mengarahkan dagunya ke arah Jihoon.

"Iya. Memang gua gak nyusul kalian, ya kan Wi?" Jihoon melirik Daehwi.

Daehwi mengangguk tegas. "Bener, bahkan kita belum sempet naik komedi putarnya karena keburu Jihoon dapet kabar itu."

Lagi-lagi mereka terdiam.

Sangat sulit untuk dicerna. Mereka tidak mengerti dan tidak paham, dimanakah letak salahnya pada kejadian malam ini.

Jihoon melirik Sungwoon. "Hyung, lu beneran yakin itu gua?" desisnya.

Sungwoon langsung melirik Jihoon cemas, begitu juga yang lain. Bulu kuduk mereka naik, aura di ruangan itu terasa dingin dan sesak. Sungwoon menelan payah salivanya.

"Kalo itu bukan lu, terus siapa dong?"

"Udah ah! Gua merinding ini seriusan!"
"Gua juga anjir."

Daniel menghela nafas gusar, dia melirik Minhyun. "Hyung, lu bisa nerawang ini gak?"

"Lu kira gua dukun?" cicit Minhyun tak terima.

Semuanya terkekeh. "Hahaha. Bukan, maksud gua itu mungkin aja lu bisa tau." gumam Daniel.

"Please lah woi, gua gak mau yang kemarin-kemarin terulang lagi." lirih Daehwi.

"Gue bener-bener takut..."

Guanlin menepuk pelan bahu Daehwi, iya, itu Guanlin yang melakukannya. Entah, kenapa bocah itu jadi bersikap lembut ketika sedang berada di kondisi seperti ini.

"Gua baru sadar anjir, waktu terakhir gua sama Jihoon itu, dia bilang sama gua untuk mencar. Dan setelah itu dia gak muncul lagi!" kata Jinyoung tiba-tiba.

"Jadi Jihoon yang sama kalian itu fix Jihoon jadi-jadian?" timpal Guanlin.

Daehwi refleks menampol mulut Guanlin. "Jangan sembarangan ngomong ah, Lin!"

"Dih, parnoan banget sih lu!" komen Guanlin.

"Jelas gua jadi parnoan! Lah dulu gua pernah di culik sama sejenis mereka!" geram Daehwi.

Suasana berubah menjadi tegang, sedih, sesak, bercampur aduk. Kenangan buruk kembali terlintas. Hanya Jihoon yang tidak merasakan apa yang sebagian temannya rasakan.

"Udah, udah, jangan ribut, oke?" sahut Jisung jengah. Dia menghela nafas gusar lalu melirik Minhyun. "Gimana? Lu bisa liat gak apa yang sebenernya terjadi?" tanyanya.

Minhyun berdeham pelan. "Gue gak yakin tentang penglihatan gua, tapi gua rasa Jihoon yang bareng sama kalian itu, adalah bukan Jihoon yang sebenernya."

"Penglihatan gua gak setajam dulu, jadi gua gak bisa nebak pasti siapa itu." tambahnya lagi. "Oh iya, selama kalian sama Jihoon itu, kalian ngerasa ada yang aneh gak?"

[2] ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang