05: Remember Me?

497 127 145
                                    

"Jangan bercanda!" kata Sungwoon pada Daniel yang sedang memasang wajah polos.

"Lah? Beneran Hyung, tanya aja sama hyung Jisung dan Guanlin." sahut Daniel.

Sungwoon beralih menatap Jisung dan Guanlin. "Kalian berdua kenapa? Jangan main-main lah, gak lucu!" seru Sungwoon sedikit teriak.

"Gua juga gak tau." jawab Guanlin menggeleng pelan. Minhyun menepuk dahi nya, "Udah udah. Nanti kita bahas lagi, ada baik nya kita makan dulu aja okey?" kata Minhyun memilih untuk tidak melanjutkan pembicaraan ini di depan makanan.

Mereka semua pun segera makan dengan hening, tidak ada pembicaraan di sela-sela waktu makan berlangsung. Mereka memilih untuk fokus menghabiskan makanan.

Tiba-tiba ada pikiran yang mengusik kepala Sungwoon yang membuat dia sedikit memikirkan itu lalu beralih melirik Jihoon.

"Kenapa ketika Jihoon datang, mereka bertiga langsung berhenti tertawa?" kata Sungwoon dalam hati nya. Dia melirik Jihoon di samping nya yang sedang makan dengan tenang.

Sungwoon berdeham pelan yang membuat mereka semua melirik lelaki itu.

"Kalian sadar gak sih, ketika Jihoon datang kesini mereka bertiga langsung berhenti tertawa?" ujar Sungwoon langsung, Jihoon refleks melirik nya, dia mengeryitkan dahi nya.

"Maksud lu apa?" tanya Minhyun tidak mengerti apa yang di maksud Sungwoon.

"Ya mungkin aja, Jihoon berpengaruh dengan apa yang terjadi dengan mereka bertiga. Buktinya ketika dia datang, mereka langsung sadar gitu." jelas Sungwoon sambil menatap tajam Jihoon.

Mereka semua perlahan melirik Jihoon yang bengong karena tidak mengerti.

"Mungkin sih." jawab Jinyoung lalu memasukkan kentang ke dalam mulut nya.

"Gua juga gak tau, kali aja itu kerjaan bekas sisa ilmu jahat nya." tambah Guanlin juga tak lupa dengan tatapan sinis nya.

Jihoon hanya diam mendengar satu persatu cibiran dari teman nya. Benar-benar tidak di masuk akal, apa yang Jihoon bayangkan jika dia pulang ke sini, teman-teman nya sangat senang tetapi realita nya di luar bayangan.

Dia benar-benar terkucilkan disini.

"Jangan gitu lah gais, kita gak bisa nuduh Jihoon langsung begitu aja mungkin bukan dia penyebab nya, jangan buat dia merasa terkucil disini." ujar Daehwi merasa tidak enak dengan Jihoon. Lelaki itu tidak bisa menentang cibiran yang lain. Dia hanya diam sambil mengaduk-aduk makanan nya.

"Bener kata Daehwi, kasian Jihoon." tambah Minhyun juga.

Tetapi yang lain tidak mengubris perkataan Daehwi dan Minhyun, mereka masih mencurigai Jihoon walaupun tanda itu tidak ada di dia.

Jihoon menghela nafas panjang. "Ini yang terakhir gua akan kasih penjelasan, bahwa gua gak tau apa-apa atas apa yang terjadi sama kalian dulu yang pelaku kata kalian adalah gua. Gua tekenin lagi, bukan gua. Kalo kalian gak percaya itu pilihan kalian semua." Jihoon meletakkan sendok dan garpu nya lalu melirik satu per satu teman nya, detik selanjutnya dia berdiri.

"Maling mana mau ngaku, kalo ngaku penjara mah penuh ler." celetuk Woojin spontan. Jihoon berjalan meninggalkan yang lain yang masih terdiam di dapur.

Jisung mengancak rambut nya brutal. "Kenapa masalah ini jadi rumit sih?" gumam Jisung, kepala nya terasa pusing.

"Ini semua karena kedatangan nya ke rumah ini! Coba kalo lu gak ngiziin dia tinggal disini gak akan mungkin ada kejadian aneh!" jawab Sungwoon dengan emosi nya.

"Emang lu pikir dengan gua ngusir dia, masalah bakal selesai? Gitu!?" balas Jisung tidak mau kalah.

"Ya setidaknya kalo dia gak kesini, masalah gak akan ada lagi walaupun gua gak tau masalah apa yang bakal datang! Lu lihat sendiri gimana kan keadaan kita semua tanpa dia? Damai!" pekik Sungwoon dengan sedikit menggeprak meja yang membuat yang lain terkejut.

"Sungwoon tolong ya, lu itu termasuk yang paling tua disini bersikap lah dewasa! Jangan memancing yang lain untuk semakin mencurigai Jihoon, dia belum tentu salah kan? Mungkin yang dikatakan nya itu benar!" kata Jisung dengan nafas yang terburu-buru.

Jisung menarik nafas lalu kembali melanjutkan kalimat nya. "Dengan Jihoon disini, kita bisa perhatiin gerak-gerik nya kan? Kita bisa buktiin dia itu asli apa enggak." ucap Jisung, jeda dua detik. "Tolong dong, jangan buat keadaan jadi suram. Kita harus kerja sama buat buktiin perkataan Jihoon itu benar apa enggak." lanjut Jisung.

Mereka diam karena sedang mencerna perkataan Jisung barusan. Sampai akhirnya Daniel bersuara. "Bagaimana kalo dia bohong dan ternyata dia adalah Jihoon yang kemarin yang udah di bangkitkan lagi? Kita bisa apa?"

-













"Sial." umpat Jihoon sambil melempar hp nya ke kasur. Dia menjatuhkan tubuh nya pada kasur, dia menatap langit-langit kamar.

"Kenapa mereka gak percaya sama gua sih?" gumam nya bermonolog. "Apa gua sejahat itu dulu? Sampe mereka benci banget sama gua." lanjut nya sedih.

Jihoon berdiri, dia meraih koper nya mengeluarkan satu kantong plastik besar berisikan berbagai macam coklat.

"Padahal gua mau ngasih oleh-oleh, tapi pasti mereka nolak." kata Jihoon hanya bisa memandang coklat-coklat itu.

Pluk!

Jihoon mencari sumber suara itu. Kedua mata nya menangkap jam yang tergeletak di lantai dekat lemari. Lantas dia berniat untuk mengambil jam itu.

"Kok bisa jatuh sih?" gumam Jihoon sambil mengambil jam itu lalu menggantungkan nya lagi ke dinding.

Jihoon menghadap cermin—membenarkan baju nya yang kusut dan rambut nya yang acak-acakan. Dia tersenyum karena dirinya begitu tampan.

Ssssssttttt..










Jihoon bungkam tak bersuara ketika kedua mata nya melihat seseorang berambut panjang yang hampir menutupi separuh wajah nya, berbaju yang sudah usang dengan bercak darah dimana-mana, sosok itu tengah berdiri di belakang nya dengan senyuman tipis di bibir nya.

A/N:

HIYAAA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HIYAAA!

Hiii, udah di publish yaaa ayo cek sekarang dan jangan lupa spam komen hehe.

Yap, gua colab dengan unnie kesayangan mimojh eAAAA

Dan jangan lupa, ini cerita ada spin off nya dari salah satu cast. Cast nya siapaaa? Masih rahasia yorobunn, nanti di kabarin lagi!!¡!!💕💕

[2] ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang