Jungkook menatap kosong hamparan air sungai di hadapannya. Entah mengapa ia merasa hatinya mulai goyah untuk tetap membenci orang itu.
Ia sadar jika perbuatannya hari itu amat sangat fatal. Bagaimana jika hari itu ia benar-benar menjadi seorang pembunuh.
"Haruskah aku mengakuinya?"
Jungkook tersenyum getir setelahnya. Apa yang akan ia dapat jika ia mengakui perbuatannya, apakah sebuah kebencian dari kakak nya dan ia akan di penjara?
"Tidak. Itu semua terjadi karena dia yang bodoh. Seharusnya dia menolak kan."
Jungkook tertawa setelahnya namun tiba-tiba cairan bening meluncur dari kedua kelopak matanya.
"Dia sudah menghancurkan impianmu Jeon."
Makan malam di kediaman Kim terlihat begitu heboh. Berterima kasihlah pada kehadiran seorang Park Jimin yang sudah membangkitkan suasana dengan sedikit adu mulut bersama Hoseok.
"Kau harus membayar untuk setiap makanan yang masuk kedalam mulutmu Park." Ucap Hoseok seraya menunjuk Jimin dengan sendok.
"Waeyo? Aku kan juga bagian dari keluarga kalian. Iyakan Seokjin hyeong?"
"Majja. Maka dari itu cuci seluruh piring setelah makan." Sahut Seokjin dengan senyum di bibirnya membuat Hoseok terbahak.
"Waeyo~~"
"Karena seharusnya hari ini Taehyung yang mencuci piring tapi anak itu masih sakit."
Jimin sontak menatap Taehyung yang sejak tadi hanya diam dengan makanannya "Ayolah bung, aku tahu kau sudah sembuh."
Taehyung mendengus "Kau harus tahu diri Park."
Ingin sekali rasanya Jimin mengumpat tapi benar yang dikatakan Taehyung.
"Sial."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐈𝐒 𝐈𝐒 𝐌𝐘 𝐅𝐀𝐌𝐈𝐋𝐘 (ⒷⓉⓈ) ✅
FanfictionBrothership. Family. Friendship. " Keluarga itu bukan hanya mereka yang terlahir dari rahim yang sama dengan kita. keluarga itu adalah tempat kita untuk pulang. mereka yang mengaku sahabat kita, bukankah sama dengan keluarga kita? tentu ... tapi...