Taehyung mengerjapkan matanya dan menatap sekeliling kamar yang tersorot cahaya matahari pagi.
"Ini bukan kamarku." Gumamnya seraya mendudukkan dirinya dan kembali menatap sekeliling "Ahhh... Sial." Gumamnya lagi saat melihat punggung telapak tangannya yang terlapisi plester.
Cklek!
Pintu kamar Hoseok terbuka lebar dan menampilkan Yoongi yang membawa makanan dan juga obat milik Taehyung.
"Ku pikir kau tidak akan bangun lagi." Ledek Yoongi lalu duduk ditepi ranjang. Taehyung mendengus kesal mendengar ejekan sang kakak.
"Kenapa aku ada dikamar kuda jelek menyebalkan?"
"Kau tidak ingat? Kau mengerjainya semalam." Sahut Yoongi seraya mengaduk-aduk semangkuk bubur yang di pegang nya.
Taehyung memasang wajah bingung lalu teringat saat ia mengerjai Hoseok.
"Ahh itu..."
"Sudah ingat?" Tanya Yoongi yang masih asik mengaduk-aduk bubur di tangannya.
Taehyung mendengus lalu melirik jam yang ada dimeja nakas sang kakak, Yoongi yang seolah mengerti kemana arah pikiran sang adik sontak menyodorkan sesendok bubur di tangannya.
"Jangan kau pikir, aku akan mengijinkan mu sekolah hari ini."
Taehyung sudah ingin melontarkan protes tapi Yoongi lebih dulu memasukan sendok berisi bubur tersebut kedalam mulutnya.
"Hyeong." Protesnya saat sudah berhasil menelan bubur tersebut.
"Berhentilah bersikap seperti anak kecil, cepat habiskan ini."
Dengan wajah tenangnya Yoongi menaruh mangkuk bubur tersebut di atas kedua tangan sang adik.
"Hyeong?"
"Habiskan makananmu adikku."
Hari sudah beranjak siang ketika seorang pria paruh baya tengah berdiri di depan Yoongi seraya berkaca pinggang. Terlihat jika pria tersebut tengah menceramahi Yoongi.
Taehyung yang merasa terganggu seketika keluar dari kamar Hoseok dan beranjak menuju ruang keluarga.
"Appa." Serunya dengan senyum manis yang merekah di bibir.
Pria yang di panggil Taehyung dengan sapaan Appa itu sontak menatap datar kearah Taehyung.
Dengan santai Taehyung menghampiri keduanya dan langsung memeluk sang Ayah.
"Appa, aku sangat merindukanmu." Ucap Taehyung dengan manjanya.
"Ini dia, tuan si pembuat onar kita." Taehyung semakin bergelayut manja di lengan kekar sang Ayah.
"Jangan manja bocah, kau pikir Appa tidak tahu apa yang sudah terjadi."
Taehyung mendengus seraya melepaskan pelukan manjanya dan menatap sinis sang kakak yang sejak tadi hanya menyaksikan.
"Yoongi hyeong kau lemes sekali."
Yoongi yang merasa tidak terima sontak mengernyitkan dahinya "Kau pikir aku yang mengadu? Dasar bocah tengik."
"Memangnya siapa lagi yang paling setia pada Tuan Kim jika bukan dirimu."
"Ya Tuhan aku tidak percaya ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐈𝐒 𝐈𝐒 𝐌𝐘 𝐅𝐀𝐌𝐈𝐋𝐘 (ⒷⓉⓈ) ✅
FanfictionBrothership. Family. Friendship. " Keluarga itu bukan hanya mereka yang terlahir dari rahim yang sama dengan kita. keluarga itu adalah tempat kita untuk pulang. mereka yang mengaku sahabat kita, bukankah sama dengan keluarga kita? tentu ... tapi...