15

3.4K 233 4
                                    

JANGAN LUPA TEKAN BINTANG KECIL 😊
SORRY FOR TYPO(S)
AND
ENJOY YOUR READING...

***

Bea tersenyum sendiri di dalam kamarnya ketika mengingat hal ia lakukan dengan Darrel saat di bazaar tadi. Ia mengguling-gulingkan badannya di kasur membiarkan dirinya terlilit selimut tebalnya, sehingga sekarang ia mirip seperti kepompong. Perempuan itu hampir memekik saat dirinya melihat sikap manis seorang Darrel.

Flashback on

Bea dan Darrel berjalan menuju bangku di bawah pohon besar yang rindang sambil memakan es krim yang baru saja mereka pesan. Darrel dengan es krim cokelatnya dan Bea dengan es krim strawberrynya.

Bea mendudukan dirinya di bangku hijau itu yang kemudian disusul Darrel, setelah lelaki itu membuang sampah es krim miliknya. Cuaca yang cukup terik membuat es krim milik Bea meleleh menuju tangannya, namun yang punya tidak sadar. Bea tetap melanjutkan menjilati es krimnya hingga sebuah tangan menahan pergerakannya. Bea melirik Darrel yang sedang menatapnya datar-seperti biasa.

Darrel membuka tas Bea dengan tangan yang satunya dan mengambil tissue basah. Ia kemudian mengambil es krim dari tangan kanan Bea dan memindahkan ke tangan kiri Bea, setelahnya ia memegangkan pergelangan Bea dan mengelap pelan telapak tangan dan jari-jari kecil milik Bea.

Bea merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari seharusnya, pipinya memanas- dan Bea berharap semoga tidak menimbulkan rona merah pada mukanya. Ia memperhatikan Darrel yang sedang membersihkan tangannya dengan serius.

"Cepetan makannnya," tukas Darrel kemudian bangkit dan berjalan membuang sampah bekas tissue yang tadi ia pakai.

Flashback off

"Anjir, anjir, anjir, jantung gue," ucap Bea sambil memegang dada bagian jantungnya. Mukanya memerah kembali saat mengingat kembali tingkah laku Darrel. "Bisa-bisa gue kena serangan jantung mendadak."

Bea kembali menyembunyikan mukanya di balik guling kesayangannya. Dirinya tidak bisa berhenti tersenyum sendiri. Oh, sepertinya dirinya akan gila.

"Jangan begitu, bego. Lo malah bikin parah," ucap Darrel ketika Bea mengelap wajahnya, Bea segera menghentikan aktivitasnya dan melihat ke arah Darrel. Lelaki itu segera merebut tissue yang Bea pegang dan mengelap sekitar bibir dan pipi Bea. Perempuan itu sedikit memundurkan wajahnya ketika wajah Darrel terasa begitu dekat.

"AAAAAAAAA!!!!" teriak Bea yang terdam gulingnya. Sialan. Bea tidak bisa melupakan sisi manis Darrel selama mereka bersama tadi.

***

Bea berlari tergesa-gesa menuju kelasnya. Ia menghela napas lega ketika tahu dirinya tidak telat. Yup, semalam Bea mendapat insomia alias tidak bisa tidur karena memikirkan Darrel dan tingkah laku manisnya. Akibatnya, dia telat bangun dan berakhir dengan ia ditinggal Albert dan harus berangkat dengan bus.

Bea berjalan lesu menuju mejanya yang ada di tengah-tengah kelas. Ia duduk di bangkunya sambil mengatur napasnya. Well, ia berlari dari gerbang sekolah hingga kelasnya. Sedangkan, jarak gerbang sekolah dan kelasnya sangat jauh. Vera menepuk pundak Bea dan duduk di bangku samping Bea yang merupakan miliknya.

"Semalem mau cerita apa lo?" tanya Vera dengan nada ketus. Oh, tentu saja. Bea memberinya pesan jam satu malam, spam pula. Dan sialnya, Vera lupa me-silent ponselnya.

My Cold BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang