Bab. 9

1.3K 165 2
                                    

Di sebuah kamar dengan ornamen serba putih terlihat seorang laki-laki tengah sibuk mencoba menelfon seseorang, namun sepertinya gagal karena laki-laki itu langsung mengerang kesal sambil membanting ponselnya ditengah ranjang.

"Kemana sih ni cewek es, dari tadi handphone nya mati terus"

"Atau jangan2 lagi jalan nih sama si cowok sipit" sepertinya kalian sudah tahu kan siapa laki-laki ini?  Ya! Tidak lain adalah Tristan.

Sejak satu jam yang lalu ia berusaha menghubungi sang kekasih namun sepertinya ponsel gadis itu tengah tidak aktif, dan itu membuat Tristan uring-uringan tidak jelas dan berfikiran negatif.

Tak lama ada notifikasi masuk diponselnya yang langsung cepat-cepat ia buka.

Mamah : sayang udah makan?

Pesan yang ternyata dari sang mamah itupun sedikit membuatnya mengernyitkan alis, namun ia tak terlalu memikirkannya. Sambil berbaring di ranjangnya, cowok itupun membalas pesan dari sang mamah.

Tristan : udah mah

Tak lama setelah pesan itu terkirim ada panggilan video dari sang mamah, menghela nafas pelan, sambil malas Tristan pun menerima panggilan itu.

"Iya mah, Tristan beneran udah makan, ngapain sih pakai telfon segala" ucap Tristan langsung setelah menekan tombol terima.

"Yakin gaa mau gue telfon?" ucap Lalisa yang sukses membuat Tristan langsung mendudukkan diri dan menatap bingung ke arah ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yakin gaa mau gue telfon?" ucap Lalisa yang sukses membuat Tristan langsung mendudukkan diri dan menatap bingung ke arah ponselnya.

"Kok lo bisa pake ponsel mamah?" tanya Tristan tidak mengerti.

"Kan ini lagi makan sama ortu lo" balas Lalisa santai yang semakin membuat Tristan bingung.

"Kok bisa?"

Lalisa memutar bola mata malas mendengar pertanyaan yang sama dari cowok diseberang, "ya bisa lah pak Ketos, salah sendiri lo sibuk belajar".

"Lo dimana?  Gue kesana sekarang?"

"Gaa usah! udah malem, mending lo selesaiin belajar lo trus minum susu jangan lupa cuci tangan cuci kaki trus tidur deh" balas Lalisa menjulurkan lidah ke arah Tristan yang kini tengah menahan kesal.

"Liiiss" panggil Tristan memperingatkan gadis itu, sedangkan Lalisa hanya terkekeh pelan melihat Tristan yang menahan kesal.

"Gaa usah pak Ketos, ini udah malem bentar lagi palingan kita juga pulang, udah ngobrol disini aja, gue tau kok kalo lo kangen sama gue" sambil menaik turunkan alisnya Lalisa berusaha menggoda Tristan.

Cowok itu pun menghela nafas pelan sebelum mencari posisi yang lebih nyaman.

"Ponsel lo kenapa?" tanya Tristan berusaha mengalihkan perhatian.

"Oh ini lowbat lupa cas tadi"

"Kebiasaan! Trus lo kok bisa bareng ortu gue, sama siapa keluar?"

Your Love -end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang