Berbeda

48 7 2
                                    

Ahra,mengerjapkan Matanya Secara perlahan.
Pusing,pegal itu yang ia rasakan,untuk bergerak saja rasanya sulit.

"Heyy? Udah bangun?"Tanya Rafa yang sedari tadi setia menunggu gadis didepannya ini sadar.

"Akhh,badan aku kok sakit semua ya? Aku ngapain di uks? "Tanya Ahra yang masih sangat bingung.

"Nanti kalau udah enakan,Aku ceritain ya"Ucap Rafa sambil menggenggam tangan kanan Ahra.

"Ini kenapa? Kok ga diobatin si? ohh aku inget, kakak ga papa? "tanya Ahra smyang sudah ingat,kalau dirinya yang menjadi sasaran empuk Rio.

"Ah lebay ni, seharusnya aku yang nanya, aku khawatir dari tadi ga Sadar-sadar"Elak Rafa
"Tadi udah aku obatin kok sendiri"Lanjutnya.

Ahra mengangguk-ngangguk.

Ceklek

Suara pi tu terbuka mengalihkan pandangan mereka kearah sumber suara.

"Permisi kak,Barusan saya Disuruh Pak Tri manggil kakak yang ada Di UKS''Ucap seseorang yang menggunakan Almamater Osis itu.

"Iya, makasih,kamu bisa kekelas"jawab Ahra.

Orang itu mengangguk dan langsung keluar dari ruang UKS.

''Ayuk kak"Kata Ahra yang berusaha bangun dari posisi tidurnya.

"Kamu masi kaya gini, udah biar aku aja"

"Ngga kak,aku mau ikut,bantu aku dong makanya, hahaha"canda Ahra pada akhir kalimat.

"Bilang aja mau modus"Canda Rafa.

"Hih,tau aja,hahaha"

Saat menyusuri koridor menuju Ruang Bimbingan Konseling,semua pasang mata mengarah Kepada Ahra dan Rafa

"Kita kaya artis ya, diliatin"Bisik Rafa membuat ahra terkikik geli.

Sesampai di Ruang BK Mata Ahra tertuju kepada Arga dan juga Rio yang babak Belur.

"Permisi pak"Ucap Ahra dan Rafa sopan.

"Ya,kalian bisa duduk dan jelaskan."Tegas Pak Tri.

"Tadi tuh pak, saya lagi markirin Mobil sama Adek saya terus pas saya liat depan,dia ni Sama Rafa ciuman pak di parkiran" jelas Rio

Mata Ahra terbuka lebar detik itu juga.

"Ngga pa! Ngga gitu!! Saya ga mungkin ngelakuin itu!"Bela Ahra

"Mana ada maling ngaku!"Sela Rio

"Bacot ya lo!!"Kata Arga yabg sudah menarik kerah Baju Rio

"Heh! Kalian bisa tenang tidak!! "bentak Pak Tri

"Maaf pak,Pagi tadi saya dan Ahra berangkat bersama,dan saat di Parkiran click Helm yang digunakan Ahra Macet,ga mungkin dong pak saya tidak membantu pacar saya sendiri?,dan soal yang diucapkan Rio itu salah karena aya tidak Berciuman atau apapun engan Ahra, mungkin Rio bicara seperti itu karena diamelihat kami dari posisi dia yang di belakang saya pak"Jelas Rafa.

"Lalu kamu Ahra, kenapa kamu bisa sampai Pingsan?"Tanya Pak Tri

Wajah Rio menjadi pucat.

"Dia diton-" Ucapan Arga langsung dipotong oleh Ahra "Tadi saya pingsan karena belum Sarapan Pak,Maag saya kambuh pak"Bohong Ahra.

Maaf'in aku Ra,I must do this.

"Baik,saya rasa kalian bisa bermaafan,dan bukan berarti kalian tidak saya hukum."Ucap Pak Tri "Kalian saya hukum untuk Menyapu Lapangan Hingga bersih"Lanjutnya

Dengan berat hati mereka menerima hukuman yang di beri Pak Tri.

🐴🐴

Kamu telah berbeda, Bukan Rio ku yang dulu.
-memang begitu kan?

The Story Ahra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang