Maaf.

40 2 0
                                    

Setidaknya beri aku kepastian.
Tidak seperti ini, membiarkan aku menunggu jawabanmu hingga berbulan-bulan dan Pada akhirnya tak ada ikatan apapun diantara kita.

Aditya Ryan Afshean.

🍁🍁

Ryan.

Halo? 

Ucap Ryan disebrang sana.

Assalamualaikum? Iya?

Ra,kamu telat 25 menit.

Aku masih nunggu kamu.

Maaf, sebaiknya kamu pulang aja yan udah malem.

Aku ga perduli atau aku kerumah kamu?

Tunggu.

Sambungan telefon  terputus.

"Siapa Ra?"Tanya Rafa.

"Itu tadi aku janjian sama temen sekelasku aku lupa jadi aku suruh pulang aja"bohong Ahra.

"Kamu ga lagi bohong kan?"Cecar Rafa.

"Hih, ga percaya amat! Au ah!"ucap Ahra yang hanya berpura-pura marah.

"Yaudah,aku mau ke Arga dulu."kata Rafa yang sudah berjalan menuju pintu kamar Ahra.

"Iyaa"jawab Ahra.

Setelah memastikan Rafa turun untuk bermain Ps bersama Arga,Ahra langsung menuju lemarinya untuk mengambil,Jaket hitam miliknya.

Selesai memakai jaket miliknya ia turun kebawah untuk menuju  Box Caffe.
Ia hanya menggunakan celana Putih dan jaket hitam.

Saat mewati ruang tv  lebih tepatnya  Arga  dan Rafa sedang bermain Ps.

"Kemana Le? "Tanya Arga.

"Keminimarket depan"jawab Ahra yakin.

"Aku anter"sambung Rafa.

"Eh ng-ngga usah! Aku bisa sendiri"ucap Ahra yanh sedikit gagap.

"Lah gpp,Raf anter"suruh Arga.

Rafa bangkit,membenarkan hodie miliknya.

"Ngga aku sendiri aja,bye!!"Kata Ahra yang langsung berlari "Jangan coba-coba nganter! "peringatnya sebelum benar-nenar keluar.

Arga dan Rafa saling pandang.

Ahra berjalan menuju Box Caffe,tidak terlalu jauh.

Setelah kurang lebih 7 menit berjalan akhirnya Ahra  sampai di Box Caffe.

Ahra memasuki Caffe tersebut,matanya menangkap seseorang yang berada di sudut ruangan sedang menunduk.

"Ryan..."Ucap Ahra yang berada di samping Ryan.

"Ra.."Desis Ryan dan langsung mengangkat kepalanya menghadap Ahra.

"Iya?"

Ryan langsung memeluk Ahra sangat erat.

"Eh eh, Ryan!?"

"Ra,I Miss You so Much."

"Iyaa,Ryan.. Udah ya? "ucap Ahra yang bermaksud agar Ryan tidak terlalu Lam memeluknya,karena banyak orang yang memperhatikan mereka.

Ryan kembali menghadap kepada Ahra "Ra..  Kamu tau kan maksud aku?"

Ahra terdiam.

"Ra,udah berapa bulan kamu ga ngasih jawaban ke aku Ra? Bahkan kamu manjauh,
Please Ra kasih aku kejelasan,
Yanh dibilang mereka bohongkan?  Kalau kamu sama kak Rafa  pacaran? Bohong kan Ra?"

"Ryan, Maaf  udah gini sama kamu,maaf..
Aku ga bisa sama kamu Ryan,aku sayang kamu tapi cuma sebatas sahabat Ryan"

"Kasih aku kesempatan Ra."

"Maaf Ryan.. Aku.. Aku.. Kak Rafa dia Pacar aku.. "ucap Ahra melemah di akhir kalimat

"Aku ga tau lagi mau ngomong apa Ra,yang pasti bahagia terus ya,kamu harus tau aku selalu sayang,cinta sama kamu."

Ahra bergerak memeluk Ryan,kali ini Ryan tidak menyiakan pelukan itu ia membalas pelukan Ahra karena menurutnya itu mungkin yang terakhir.

Satu menit berlalu mata Ahra yang terpejampun terbuka,tepat saat membuka matanya ia menangkap seseorang yang sedang memperhatikan mereka dengan tangan yang terkepal.

🐯🐯
Jangan lupa Voment ya say:v wkwk.

The Story Ahra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang