Ahra mengerjapkan kedua matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam penglihatannya.Hingga beberapa saat ia tersadar.
Hari ini adalah hari dimana dia merasa menjadi wanita terbodoh
Hari dimana dia tak berharap hari ini ada
Hari dimana ia merasa dikhianati oleh sahabatnya sendiri'Dikhianatin? Ya ngga lah bodoh. Kan memang pemeran utamanya Sherly bukan lo!' Batinnya berucap.
Setelah mengumpulkan tenaganya ia bangun dari tempat tidurnya,menuju kelantai bawah, meja makan.
"Pagi.."Sapanya dengan suara yang sangat serak.
"Masyallah nak.."Ucap Dera yang perhatian nya beralih kepada Ahra
"kamu kemana aja? Mama khawatir.. Kamu ga kenapa-kenapa kan? Tapi kok mata kamu bengkak? Suara kamu habis begitu? " lanjutnya dengan memberikan ahra pertanyaan bertubi tubi."Ma,nanti lagi ya kasian Ale baru bangun tidur,okey?"ucap Wigo sambil mengelus punggung tangan Dera.
"Ga ma pa, Ale ga kenapa-kenapa kok.."Jawab Ahra dengab senyum yang dipaksakan.
"Sayang,kalau ada apa-apa cerita ke Mama ke Papa yaa, kalau kamu segan kamu cerita ke Areta atau ke Abang.
Kamu tau,mama mu ini terlalu sayang dengan kamu,jangan bikin kami khawatir yaa? "kata Wigo dengan lembut namun tersirat ketagasan dalam ucapaannya tersebut.Ahra mengangguk "Iya pa, Maaf.."
"Jangan diulangin ya kak.."ucap Wigo..
Ahra langsung memeluk papa nya itu yang berada di samping kiri nya.
"Iya, peluk-pelukan ga ngajak, Reta sama abang..okee''kata Nadin yang baru saja menuruni tangga bersama Arga "Yauda,kita pelukan aja berdua ya bang yaa"lanjut Nadin
"Idih, apaan! Ogah gw! Sana hus hus."kata Arga sambil menghindar dari rentangan tangan Nadin.
"Is jahat!!" kesal Nadin.
Membuat semua yaang ada di meja makan terkekeh.
🌞🌞
09.47
Rafa dan Arga telah siap sejak beberapa menit yang lalu.
Sekarang, mereka sedang menunggu Ahra yang tak kunjung keluar dari kamar nya."Ini kok kak Ale lama ya bang? "tanya Nadin yang sedang menonton tv.
"Aku susul ahh" Lanjutnya dan segera berlari menuju kamar Ahra."ka!kak... Lah kok belum makeup si?"tanya Nadin yang melihat ahra hanya memandangi kaca.
Ahra tersenyum.
"Huh.. Reta tau kakak sedih, tapi kakak ga boleh lemah! Toh ini itu bukan kesalahan kakak. Ini itu udah takdir."
Ahra menghela nafas "Kakak ga jadi ikut deh.."
"Kak, kalau kakak ga jadi ikut karena ga mau liat kak Rio sekarang sama kak Sherly ,kasihan dong kak Rafa sama Abang yang udah lama nungguin kakak dari tadi."ucap Nadin
"Gini deh,kakak dateng ke acara pernikahan itu sebagai sahabat yang menghadiri acara pernikahan sahabatnya sebagaimana wajarnya,jangan mikirin kak Rio sebagai belahan hati kakak,mantan kakak, orang yang kakak sayang,oke?"lanjut Nadin.Ahra memejamkan matanya.
"Iya! Ini pernikahan sahabat lo bukan yang lain! ""Aku rasa jawabannya iya. Oke, lets go make over ka Ale!!!" teriak Nadin sangat kencang.
"Heh! ,kebiasaan deh jerit!"sergah Ahra.
Sedangkan nadin hanya terkekeh.
Gubrak! Gdebruk!
Itu, Arga dan Rafa yang berlari dan berakhir terjatuh, dengan posisi Rafa yang tertimpa Arga.
"Ga! Gila si! Berat woi!"
"Lu geh ah! Eh ale kenapa!? "Tanya Arga spontan.
"Ngga,aku ga kenapa-kenapa kok"jawabnya sangat pelan. "Nadin semangat untuk bantuin aku make up jadi gitu deh jerit"lanjutnya.
"Masyaallah Reta! "ucap Arga
👣👣
Arga,Rafa,dan Ahra sudah sampai di private room yang dimana menjadi saksi,bahwa kekasihnya, Rio.
Dan sahabatnya,Sherly.
Telah sah menjadi pasangan kekasih.
"It's oke, I'm with you" bisik Rafa yang menggenggam tangan Ahra.
"Kak,Bang ucapin mereka sekarang aja yuk, abistu aku mau ada perlu. "Kata Ahra yang telah memantapkan hatinya.
Rafa dan Arga mengangguk.
Arga berjalan terlebih dahulu diikuti Ahra dan Rafa dibelakangnya.
"Happy weeding Yo,Sher." ucap Arga yang tersenyu terpaksa, sangat.
"Thanks kak udah mau dateng."jawab Sherly dengan senyum bahagia.
"Selamat kak,bahagia ya dan samawa ya, hehe. " ucap Ahra menyalimi Rio.
Mata Rio tidak bisa lepas dari Ahra,mulutnya terlalu kelu untuk menjawab.
"Hai Sher! Selamat ya.. Sorry gw lama banget ya,hehe macet soalnya tadi. Sekali lagi selamat ya! Gw seneng liat lo seneng, btw hari ini lo cakep banget sumpeh! Haha.Gw duluan ya! Lovyou Sher! " Lanjut Ahra dengan senyum yang tulus dari setengah hatinya.
"Thanks Ra,me to''
"Congrat's Yo,Sher"ucap Rafa.
Setelah mengucapkan selamat,mereka langsung berlalu.
Di tempat yang sama,Rio tak bisa berkata apa -apa mata nya terus mengikuti kemana Ahra berjalan hingga menghilang di balik pintu utama.Hatinya hancur.
☀️☀️
Aku kalah
Kita berakhir
Tapi aku tak menyesal telah bersama
Aku menyesal,tak mencoba untuk tetap bersama.-Devano Rio A-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Ahra
Ficțiune generalăAku memilih bahagia disaat semua orang disekitarku bahagia. Apapun akan aku berikan jika itu bisa membuat Orang yang aku sayangi bahagia. Seperti saat ini,aku rela Dia untukmu. Aku percaya kamu orang yang tepat untuk menjadi Teman Hidupnya. Aku s...