"Aku sayang sama kamu Ra"Kata Ryan yang masih memeluk Ahra."Iya,Makasih Ryan."Ucap Ahra
"Kamu sama kak Rio?"Tanya Ahra."Rio? Aku sendiri Ra,btw ini. " Ryan menyodorkan benda tipis yang berbentuk persegi panjang dengan pita diatasnya, Undangan.
"Kamu tau kan?"Ahra tersenyum, tangannya bergerak mengambil benda tersebut.
"Aku duluan ya,soalnya tadi izinnya cuma sebentar."Ucap Ahra dan langsung bangkit dari tempat duduknya "Hati-hati Ryan."
Ahra berjalan menyusuri paping yang sama seperti ia lewati saat menuju Box Caffe,tangannya memperharikan benda yang di berikan oleh Ryan,disana tertulis sesuatu yang sama sekali tidak ia inginkan.
Bukan menuju rumahnya,ia menuju Minimarket yang seperti ia bilang keRafa dan Arga.Memasuki Minimarket ia mengambil Snack Coklat,Snack pedas,Silverquen,dan beberapa minuman.
Tepat,saat ingin membuka pendingin minuman seseorang juga membuka Kulkas yang sama.
Matanya bergerak tangan siapa yang ingin membuka Kulkas itu juga.
"Eh,maaf."Ucap Ahra saat mengetauhi siapa orang tersebut,Rio.
"Ngga,Ra.maaf.."Kata Rio "Maaf ucapan aku tadi,Aku ada alasan kenapa aku ngomong gitu"lanjutnya.
"Gpp nyantai kak,Btw gw udah terima."Kata Ahra sambil menggoyangkan benda yang di berikan oleh Ryan.
"Raa.."
"H- berapa ni? 2 ya? hahaha"Ucap ahra yang berpura-pura tertawa.
"Ngga,Raa.."
"Gua duluan ya Ka,bye"ucap Ahra yang sudah mengambil minuman dan langsung berjalan menuju kasir.
Setelah membayar belanjaan yang ia beli, ia berjalan dengan cepat menuju rumahnya.
Namun,tepat saat berada di tikungan dekat rumahnya seseorang menariknya dan langsung memeluknya."Wah,anjir monyet lepasin bangsat!! Siapa lo bangsat"Teriak Ahra sambil berusaha melepaskan pelukan nya.
"Raa,kasih aku waktu.."
"Kak! Lepasin gw kak! Inget! Lo udah ada Sherly yang lebih dari gw! Lepas! "Dengan sekuat tenaga akhirnya Ahra terlepas dari pelukan Rio.
"Raa kasih aku waktu untuk beberapa saat dan untuk terakhir kali nya.."ucap Rio dengan suara yang melemah.
"Untuk apa lagi si kak? Semua tu ga ada artinya lagi ga ada yang bisa diulang ataupun diperbaikin,semua udah selesai. Udah ancur.. Hikss" Ahra menangis saat itu juga.
"Maaf.. Raa aku salah, maafin aku.."Ucap Rio yang menangkup wajah Ahra
"Ngga kak,semua udah berlalu.. Kakak ga salah ini takdir tapi bukan karena takdir aku,kakak nyalahin takdir, mungkin memang ini yang terbaik,Sherly yang terbaik untuk kakak, Longlast yaa"Ucap Ahra yang menyingkirkan tangan Rio dari wajahnya.
"Aku harus pulang"Lanjut Ahra sambil membawa plastik yang ia beli tadi."Ra..." Panggil Rio
Ahra berhenti,dan membelakangi Rio.
"Ikut aku,pliss"Lanjutnya.
"Ngga ka."
"Pliss,sekali ini."Katanya sambil membalikan tubuh Ahra agar mengahadap ke arahnya.
Dengan sedikit berat hati ia meng'iya'kan permintaan Rio.
Karena pada dasarnya ia pun ingin untuk memiliki waktu dengan Rio walau hanya untuk sebentar ataupun untuk terkhir kalinya.🐴🐴
Voment ya:')
Maaf typo:")
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Ahra
Ficción GeneralAku memilih bahagia disaat semua orang disekitarku bahagia. Apapun akan aku berikan jika itu bisa membuat Orang yang aku sayangi bahagia. Seperti saat ini,aku rela Dia untukmu. Aku percaya kamu orang yang tepat untuk menjadi Teman Hidupnya. Aku s...