Part III

154 10 0
                                    

Ketika mentari mulai berseri
Mata ini seakan memberi arti
Pandangan kosong
Tatapan langit membahana
Mengingatkan pada dua orang laki laki yang misterius
Angin yang sedari tadi menepuk pipi sepoi sepoi menundukkan pandangan ini
Mengela nafas
Mematri rasa pada hati yang gundah

Tak terasa kakak sepupuku dan suaminya sudah mau kembali lagi ke aceh. Hanya 2 hari saja cuti mereka melepas kerinduan pada kota dimana cinta mereka bersemi mengenang kasih putih seragam coklat taruna kala itu. Aku sih seneng banget yah mereka ke sini soalnya sih diajak jalan jalan kemana mana dan bisa gangguin pengantin baru.. Hahaaa..
Tapi pesan kak Esal ketika aku mengantarnya ke bandara membuat aku jadi terus berfikir .

"Dek. Kamu harus pandai jaga diri dan harus selalu mawas diri. Laki laki itu tidak selalu sama seperti pandangan mata polosmu. "

"Iya mas. Tyas akan selalu ingat kata kata mas. Terima kasih. "

Aku melepas kepergian mereka di bandara Adisucipto Jogjakarta dan akhirnya aku kembali pulang ke magelang. Sepanjang perjalanan aku merenungi kata kata mas Esal kepadaku. Karena mungkin mas Esal tau aku banyak punya teman tentara dan ada beberapa dekat denganku.

Apakah memang berbahaya ya bergaul dengan seorang abdi negara?
Fikirku **berbahaya? Emang mereka berbisa seperti ular atau apa kah mereka juga bisa menerkamku??? ckckckckk.

Aku tersenyum sendiri lalu kulanjutkan perjalankanku sendiri dan aku harus fokus menyetir mobilku karena sudah masuk ringroad yang sangat padat kendaraan.
.
.
.
.
.
.
.
.
PANJI POV
"Assalamualaikum adek. Lagi apa sudah solat dan makan siangkah? "

Meski abang hanya mengenalmu dalam pertemuan singkat ketika pelantikan itu namun wajahmu tidak bisa lepas dari ingatanku. Simpul manismu selalu menyihirku untuk selalu bersemangat dalam hari-hariku.Apalagi kakakmu sebelum gugur dalam bertugas memintaku untuk selalu menjagamu.
Tyas. Abang tau mungkin kamu bingung siapa abang ini dan kenapa abang selalu ingin menjagamu selalu ingin dekat denganmu.Abang juga tidak tau ini akan seperti apa yang terpenting dari semua itu hasratku hatiku selalu tergerak untuk selalu ingin menjagamu walau jarak ratusan kilo didepan mata.

'Jarak bukanlah suatu penghalang namun jarak menjadikanku semakin percaya bahwa cinta akan mengalahkan segalanya'
-panji130518-




TYAS POV

Kulihat handphoneku berdering dan kutatap layar handphoneku ternyata dari abang panji. Ah aku itu bingung dengannya. Aku saja lupa wajahnya ketika bertemu saat pelantikan kakak.Bagaimana eh dia kok bisa- bisanya sering mengangguku dengan sms dan teleponnya.hmmmhmm..

Tapi anehnya kenapa kok aku sering sekali berdebar ketika dia menghubungiku macam aliran listrik yang menyetrum dan menggetarkan hatiku.
*authorlebay ckckk..

Hanya kubaca lalu kuletakkan handphoneku di dashbord. Ishh hampir saja aku menabrak orang menyeberang. Cittttt...suara rem mobilku.

"Astagfirullahaladzim. "
Aku lalu menepi ke pinggir jalan.

Aku segera menelepon si abang panji itu yang selalu mengangguku dan membuyarkan pikiranku.

"TOLONG JANGAN GANGGU AKU LAGI!! JANGAN HUBUNGI AKU LAGI!"
aku membentaknya lalu dengan segera menutup telepon ku.

Akhirnya ku lempar handphone ke dalam mobil entah kemana. Kacau banget deh pokoknya aku saat itu.

.
.
.
.
.

Dret.. Dret... Dret.. Handphone ku bergetar. Aku mencarinya susah payah dari bagian depan mobil sampai bagian belakang mobil.
Aku mengulanginya lagi. Kembali lagi dan sampai dashbord aku cek berkali setiap sudut mobilku tapi aku tidak menemukan handphoneku.
Ih dimana ya. Sampai aku kebentur kaca segala dan polahku sudah gak karuan.
*senjata makan tuan batinku ckcckkk



Yeayyy... Akhirnya aku menemukan handphoneku dibawah dekat jaketku yang sudah aku obrak abrik tadi. Kulihat handphoneku dan mas bhakti meneleponku. 5 panggilan tak terjawab dan 1 sms. Segera aku mengangkat telepon darinya.

"Iya mas. " suaraku lirih karena  masih agak linglung.

"Dek. Kamu gak pa pa to? Kamu lagi dimana? "Tanya tegas.

"Eng.. Engg gak. "jawabku terbata.

"Kamu lagi dimana dek?kenapa mas gak boleh mengubungi kamu lagi?"tanyanya agak bawel.

"Hah. Siapa yang bilang gitu kalik.Enggak ada yang bilang kalau mas gak boleh mnghubungi aku ikk. Anehh bangett tuh orang. Sebelll bangett huffttttt. Kalau ketemu orangnya pasti kumarahin habis-habisan bisa bisa kulempar sepatu ihh" kataku sambil menggerutu.

"Lhoh.. Emang hpmu sapa yang pegang hayoo?? Kan kamu sendiri tadi yang sms mas gitu kan?"semakin tegas dia berbicara.

What!?!?! /;";';'/'/?'???"?"??!!!tunggu..
*jangan jangan aku tadi salah nelpon
😒😒
Mana bisa aku menyuruhmu berhenti  menghubungiku mas mas. Bisa bisa aku gak makan seharian. Batinku.

Ternyata aku tadi salah pencet kontak.
Huftt.. Tyas.. Tyass.. Hari yang menyebalkan..

"Maaf. Mas aku tadi salah nelpon.Aku tadi hampir nabrak orang gara gara digangguin orang melulu"keluhku.

"Oh ya udah nanti aja jelasinnya.kamu gak pa pa kan? Gak Ada yang luka kan? Sekarang kamu dimana biar mas jemput." Mas bhakti kembali bawel

"Enggak usah mas. Tyas udah deket rumah kok. "Jawabku pelan agak malu .

Mau ku taruh dimana mukaku nanti kalau ketemu.

"Ya udah nanti malam mas kerumah ya.mumpung ada waktu."

"Iya. " jawabku pelan.

Haduuhhhh gak kebayang nanti malam. Apa aku pura pura sakit perut aja ya. Hahhh.. Kuacak acak rambutku sendiri kesal pada diriku.


Aku sendiri bingung sebenarnya bagaimana perasaan mas bhakti kepadaku. Bahkan dia belum menyatakan cintanya kepadaku kalau memang iya suka padaku. Tapi kenapa dia bilang kepada mas Esal kalau dia pacarku dan berjanji akan selalu menjagaku?

Kurebahkan diriku dikasur masih dengan pakaian yang sama. Rasa kantuk dan lelah menyelimutiku.
Baru semenit ku memejamkan mata handphoneku berdering. Kubuka mata hatiku berdebar lagi.
Mungkinkah dari bang panji?
Kuraih handphone kumeringkuk di pelukan boneka teddy bearku lalu ku buka sms dari bang panji.
Air mataku menetes.


-------------------------------------------------------

Maaf guys masih banyak typo yahh
Jangan lupa share dan comment

-love you always-
😚😚

PanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang