Part V

112 9 2
                                    

Ilahi...
Wahai Sang Kuasa...
Sungguh inikah kuasaMu yang hingga karenanya membuatku terperdaya akan ketulusan cinta?
Hingga mata dan logika tak lagi berfungsi untuk sejenak
Menorehkan lukisan bayang seorang lelaki yang hanya sepersekian detik aku sejenak melihatnya
Membelalakkan mata hatiku  tentang cinta dan harapan yang sebenarnya
Asaku sempat hilang namun kini kau suguhkan dengan ketulusanmu kesederhanaanmu mencintaiku tanpa syarat bahkan meski tanpa balas dari ku..
-tyas0718-
.
.
.
.
.
.
.
.
Bhakti POV

Sayangku mengapa engkau tidak mengangkat teleponku? Kuketuk pintu kamarmu namun aku hanya mendengar rintih tangisanmu. Ada apa gerangan? Apakah karena aku sering meninggalkanmu karena tanggungjawabku sebagai abdi negara? Maafkan aku beberapa bulan terakhir ini aku sibuk mempersiapkan Praspa.Para taruna dari ke-4 angkatan akan dilantik oleh Presiden negeri ini menjadi perwira. Dan aku sangat amat kelelahan karena Praspa tahun ini akan dilaksanakan di Istana Negara. Badanku sendiri tak pernah kurasakan letihnya. Pontang panting pagi hingga petang bahkan larut malam kadang tak terasa telah berlalu.
Maafkan aku dek.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku semakin menangis tersedu.Aku tau mas bhakti ternyata yang datang lalu memelukku. Namun bagiku lelaki diseberang sanalah yang datang lalu memelukku. Aku tak menjawab sepatah katapun darinya. Aku semakin meringkuk dipelukannya. Namun aku kemudian segera beranjak ketika mas bhakti mendekatkan bibirnya ke pipiku.Dia hendak menciumku. Ya dia hampir melakukan itu. Aku tersadar mengusap semua air mataku dan aku meminta maaf atas semua ini.

"Maaf mas. "
Aku beranjak berdiri dari kursi itu. Terpatung aku dihadapannya. Mas bhaktipun juga sama. Dia hanya menatap mejaku dengan pandangan kosong.

Dalam hati kemana sih bude. Kok bisa mas bhakti main masuk aja ke kamar aku. Udah gitu pake meluk aku segala dan malah mau cium pipiku segala lagi. ih agak sedikit ilfeel sama dia. Lahhh padahal aku juga yang mau dipeluk tadi kan? Nah lho.
Iya.iya kan lagi terlarut dalam perasaanku sama bang panji. Batinku.Aku benar benar sedang dalam dilema akut. huh dasar Tyas yang aneh.

Aku beranjak mencari tisu merasa sangat malu karena pas nangis aku pasti jelek.Rambutku agak berantakan. Wajahku kucel. Seperti anak kecil yang hilang di mall bingung mencari mama.Mas bhakti mengambilkan segelas air putih dari sudut kamarku.

"Minum dulu ya dek. Duduk sini tenangin hati kamu.Mas ada disini."

Aku pun menjawabnya lirih , " iya mas. Lho bude kemana kok mas bisa masuk ke kamarku? "

"Tadi bude pergi sebentar katanya mau beli sayur gitu. Katanya mas suruh masuk tyas lagi nangis di kamar" mas bhakti menjawab sambil merapihkan rambutku lembut.

What?? Bude tau aku tadi nangis??? Lah sekeras apa sih aku nangis tadi. Padahal sudah kugunakan kedua tanganku untuk menutup mulutku supaya tidak bersuara. Emang aku ini dari dulu kebiasaan kalau nangis gak bisa dikondisikan deh.

"Adek. Kenapa nangis sampe sesengukan gitu?apa kecewa ma mas karena mas terlalu sibuk akhir akhir ini? Kenapa telpon mas sering gak diangkat dek? " mas bhakti mengusap air mataku.

Telpon.Handphone.Aku teringat dengan bang panji. Reflek Aku segera mencari handphoneku dengan segera aku matikan lalu aku pura pura mengisi baterainya.Aku tau mas bhakti tidak akan pernah suka aku dekat dengan lelaki lain apalagi seorang tentara.
.
.
.
.
.
.
.
.

Flashback off

Teman sma ku mengunjungiku di kota ini jauh jauh dari Jakarta.Aku memberitahu mas bhakti bahwa aku akan bertemu dengan teman semasa aku sma dulu dan kami dulu juga pernah dekat karena sama sama aktif di ekstrakulikuler pramuka. Begitu tau temanku itu cowok langsung dia bilang kalau ketemuan harus sama mas bhakti.Aku tak menghiraukannya dan aku tetap menemuinya karena ya sekaligus nostalgia karena lama sudah tidak berjumpa. Ternyata dari kampus mas bhakti sudah membuntutiku. Dia sengaja memakai mobil temannya. Di lampu merah mas bhakti membuka kaca mobilnya. Dia memanggilku. Aku yang baru saja berenti juga dilampu merah itu kaget.

"Dek. Mau kemana? "

"Mau cari makan mas"

Lalu karena lampu traffic light pun sudah berganti hijau beberapa mobil dan sepeda motorpun membunyikan klaksonnya akupun melajukan sepeda motorku semakin cepat.
Aku melihat mobil mas bhakti sudah tak terlihat dari spion motor. Aman batinku.
Ketika aku dan temanku sedang makan dan mengobrol

"Tyas ini sudah dijodohkan. Jadi sebaiknya kamu jangan sekali kali berhubungan dengannya apalagi bertemu seperti ini. " tiba tiba Mas bhakti datang dan berkata dengan pelan namun tegas.

Aku merasa sangat gak enak hati pada temanku. Akupun bingung dengan pernyataan mas bhakti.Dan tentang perjodohan?? Perjodohan apa? Dengan siapa? Aku membelalakkan mataku dan tersedak dan mas bhakti pun mengambilkan minum untukku. Padahal status kami hanya berteman tidak lebih. Tapi sejak itu aku tau bagaimana sifatnya yang menurutku overprotect yah.
Hmmmhmmmhh..
.
.
.
.
.
.
.


"Baterai ku lowbatt mas.aku gak pa2 kok mas.Cuma lagi kangen ma mama papa.Pengen pulang tapi aku besok sudah harus berangkat praktek luar kota."jawabku menutupi perasaanku.

"O ya mas.Uhmmmmm Aku gak suka ya mas. Maen peluk aku. Terus mau cium aku. Aku siapanya mas bhakti to? Bukan siapa siapa nya kan?status kita cuma teman." dan akupun semakin berusaha menutupi tentang aku dan bang panji.

"Maafkan aku dek. " mas bhakti memegang tanganku tapi malah aku menghempaskannya.

Kenapa aku ini? Ah aku juga bingung dimana aku yang dulu begitu senang ketika bersama dengannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haripun berlalu begitu cepat. Keesokan paginya aku sudah harus berangkat ke semarang untuk agenda praktek dari kampusku. Aku harus fokus supaya bisa lulus dan wisuda dengan cepat. Aku sudah ingin mencari uang sendiri dan tidak ingin merepotkan orang tuaku terus.
Masalah cinta?? Wes pikir keri(fikir nanti aja) batinku sambil nyengir sendiri.
Yang terpenting aku harus lulus dengan sebaik - baiknya dan cepat mencari kerja.Walaupun nantinya aku harus keluar kota ataupun keluar jawa. Aku sudah siap yang terpenting aku bisa membanggakan dan membahagiakan orang tuaku. Senekat itukah aku nantinya??

Kubuka handphoneku yang sedari kemarin aku chas dan tidak kubuka sama sekali kemarin.Setelah mas bhakti pamit pulang aku hanya sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk tugas praktek .Ternyata ada 2 sms. Ternyata dari bang panji dan mas bhakti. Akupun langsung membuka sms dari lelaki disebrang pulau yang selama ini mengukir cintanya mencintaiku dalam diam dan lewat untaian doa.

"Abang segera cuti pulang ke jawa. Abang mohon adek berkenan temui abang sebentar saja. Setelah itu kalau adek ingin meninggalkan abang,  abang akan mencoba untuk ikhlas dan merelakan semuanya."

Reflek aku langsung menjawab "iya. Insya Allah kalau kita memang berjodoh pasti Allah akan selalu mempertemukan kita. "

Baru kali ini aku menjawab sms nya entah kenapa hatiku menyetrum tinggi otakku untuk melakukan hal yang sebelumnya tidak pernah aku lakukan pada lelaki asing.

.
.
.
.
.
.
Tunggu abang gadisku
Hatiku sudah sangat lelah untuk memendam rasa
Jantungku sudah tak kuasa untuk berdetak tanpa melihat binar matamu
Rindu ini terlalu kejam untuk kutanggung sendiri membunuhku dalam kesendirian kesepian
Hingga langitpun hampir penuh akan panjang untaian doaku untukmu
Semesta ijinkan aku memilikinya
Semoga
-panjinarendra0718-

---------------------------------------------------------

Maaf ya guys masih amatir dan bnyk typo bersebaran..

Jangan lupa vote n comment yach..


Love you always
😘😘

PanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang