Part IV

119 6 0
                                    

Panji POV

Hari hariku terisi penuh dengan kenanganmu. Hanya simpul senyum manismu yang terkenang bersama cerianya wajahmu. Rambutmu yang terurai panjang sebahu membuatmu semakin anggun oh engkau gadisku yang masih belia hatiku berkata.Kala itu aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan. Kuberanikan diri untuk berniat sekedar berjabat tangan namun aku masih ragu apakah nantinya aku mampu ketika harus berjauhan denganmu. Cerita panjang tentangmu selalu kudengarkan dari kakakmu dan sangat menghiburku dalam suasana pendidikan yang sudah pasti sangat berat. Seolah kakakmu memberi pertanda bahwa aku harus menjagamu ketika kakakmu tiada.

"Assalamualaikum.
Dek.. Mungkin kamu menganggapku bodoh atau mungkin gila. Yang aku tau hari ku tidak pernah lepas dari seorang gadis bernama Kineisha Eldini Mahertias. Jika memang adek gak berkenan dengan sikap abang ini tolonnng bantu abang untuk bisa melupakanmu. Aku hanya butuh bantuanmu untuk terus bertahan atau harus melupakanmu."
.
.
.
.
.
.
.
.

3 bulan berlalu.
Aku semakin sibuk dengan tugas tugas dan mulai persiapan praktik di luar kota. Tak terlalu kuhiraukan soal dilema cinta dalam diriku. Karena toh  malam minggu ku masih banyak yang kelabu. Dari 16 malam minggu tercatat tanda silang merah 12x ..hahaaa... Malam minggu kelabu bu bu. Ngeness amat hidup aku ya. Derita gue kali yang terlalu berharap sama seseorang tapi hanya diam tanpa sepatah katapun saat ku merindukannya. Cuma berani lewat handphone alias dunia maya yang terkadang terpikir lebay dan sangat berbeda ketika sudah didunia nyata.
Ya itulah gengsi. Ya iyalah gengsi masak aku yang harus bilang duluan I love you. Uhmmm gak ada kayak gitu di kamus aku. Ujung ujungnya ya hanya bisa kirim kiriman emot emot love aja itupun hanya lewat jaringan kabel.wkwkkk..
Mundur enggak maju apalagi enggak juga. Entah mau dibawa kemana hubungan ini. Wallahualam.

Hari ini handphoneku sangat lemot. Banyak file file pdf masuk tugas - tugas belum jadwal-jadwal yang menumpuk semua bikin handphoneku loading amat sangat lama.
"Lola!!"aku membual sendiri. Membuat emosiku hampir diujung kepala. Ingin kubanting saja handphoneku ketika membuka jadwal saja loading lama hingga nada pemberitahuan whatsapp antri berdenting membuat kepalaku semakin pusing.ting ting ting ting ting.
1 kantong camilan balado pedas pun habis kulahap dan file itupun belum bisa full kubuka. Ku cari air minum karena terasa sangat pedas tapi air minumku tak kutemukan.Arghhhhhh kubanting handphoneku tapi cuma di kasur sih hee.. Maklum kalau rusak belum bisa beli sendiri kan guys. 😂

Ada notif di handphone bahwa file sampah sudah mencapai 5mb.Yah aku klik aja mungkin ini yang membuat handphoneku lemot. Ternyata file sampah di handphoneku sudah overload.Maklum saking rajin rajinnya buka handphonelah.Kini saatnya kubersihkan pula foto - foto dan data - data yang kiranya sudah tidak kuperlukan. Untung ya sekarang sudah ada aplikasi yang bisa membersihkan file dalam sekejap ya semoga kedepannya juga ada aplikasi untuk membantu membersihkan rumah dalam sekejap. Pasti langsung bintang 5 dan jadi best seller. Heee..

Di menu panggilan. Aku agak shock ya ternyta ada 157 panggilan terjawab. Ya elah banyak banget. Udah berapa bulan ya handphoneku tidak aku pindai. Aku penasaran siapa yang jadi the best 'paling sering telpon aku dan tidak aku angkat'. Ternyata pemenangnya adalah si abang dari aceh itu yang selalu aku abaikan. Karena aku jengkel aku hapus seketika.Terkadang aku tidak menyadari dan sering mengabaikan orang lain yang menurutku tidak bermanfaat buat aku. Apa aku jahat??

Ku buka aplikasi pesan dan ternyata banyak sekali pesan yang tersimpan di memori handphone. Wealah dari 2 tahun yang lalu masih ada bahkan dari mantanku semasa masih sma semua masih rapi kusimpan. Alhasil aku hapus karena bikin baper. Hmmmhh..

Sampai ke nomor tak dikenal yang tidak aku simpan. Oh dari si abang panji yang kurang jelas itu. Tidak jelas wujudnya bagai mahkluk halus maksudku tidak nyata namun dia hadir dihidupku lewat rangkaian kata yang terkadang menyihirku sehingga membuat jantungku berdegup lebih kencang. Namun ya karena aku ini cewek yang agak tidak suka romansa seperti itu ya kadang aku menepisnya dan tidak aku hiraukan. Sesaat lalu berlalu begitu saja. Tias tias jadi cewek kok gak bisa terlalu peka dengan perasaan orang lain sih. Gumamku.

Kubuka satu persatu dan aku menghapusnya dari handphoneku sekaligus dari ingatanku. Namun ada satu pesan darinya sudah tiga bulan yang lalu ternyata dan aku baru menyadarinya sekarang.Kubaca pelan tiap kata. Seorang pria memintaku untuk membantu melupakanku atau terus bertahan! Aku shock! Kaget! Air mataku menetes!!Sebegitu kejamkah aku selama ini?!Bagaimana kalau aku berada diposisi dia. Aku memegang handphone dengan tangan yang lemah . Fikiranku kosong tatapan ku kini menuju seseorang yang dulu pernah sempat akan dikenalkan oleh kakakku yang kini telah gugur dimedan tugas. Ya dia. Panji. Yang menyapaku hanya lewat lambaian tangan dan entah mengapa ketika dia dipanggil alm. kakakku dia hanya tersenyum dan melambaikan tangan lalu pergi.

"Aku mencoba dengan segala cara untuk melupakanmu.Apapun aku lakukan untuk menghapus wajahmu dari ingatanku.
But I still miss you."
-Panji0618-

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kini aku harus bagaimana tanya ku dalam hati? Aku mencintai mas bhakti dia begitu perhatian kepadaku namun dia tidak pernah menyatakan cintanya kepadaku namun sekarang inikah cinta sejati yang tanpa melihat dia merasakan yang tanpa memandang rupa tanpa memandang perbedaan apalagi memandang semua penghalang yang ada didepan mata. Ia terus bertahan dan berusaha untuk tetap berdiri tegar sesulit apapun keadaanya. Bahkan ia terus tersenyum ketika aku melukainya. Yang pasti membuat hatinya patah karena selalu aku abaikan.

Handphoneku berdering dan itu telpon dari mas bhakti. Aku semakin kacau. Air mataku semakin deras.
Namun tak berani aku bersuara hanya rintihan hati dan tangis menggebu.Wajah bang panji terlintas dalam benakku. Wajah imutnya senyuman hangatnya. Ketulusannya.


Handphoneku terjatuh. Kututup mulutku rapat rapat supaya tidak ada orang lain yang tau aku menangis. Aku pun duduk bersimpuh lemas di dekat meja belajarku. Kepalaku kujatuhkan di meja dan aku masih tetap membungkam mulutku sendiri.


...............

Akupun tidak menyadari pintu kamarku diketuk.
Ada seseorang yang masuk lalu memelukku erat dari belakang. Akupun semakin larut dalam tangisku. Dia memegang tanganku hangat dan berbisik
"I Love you. "




---------------------------------------------------------

Maafkan guys agak lama updatenya karena kesibukanku..
Maaf juga masih gaje ya ceritanya..

Terimakasih untuk pantai yang membuka inspirasiku untuk menulis lagii.. 😍

Btw kira kira sapa ya yang tadi meluk gitu??
No baper yah...

PanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang