Kumantapkan langkah kakiku meninggalkan bumi Indonesia
Tekadku untuk mengharumkan nama Ibu Pertiwi
Asaku berbahagialah selalu dengan atau tanpa aku
Akan kubawa separuh nafas mu dalam setiap langkah kakiku
Separuh jiwaku telah kutitipkan padamu
Jagalah ia selalu dengan setia
Apapun yang terjadi aku akan tetap pulang
Pasti aku akan pulang
Dan kembali padamu
Wahai sang pemilik hatiPanji 1408
Ketika kamu bertanya kenapa aku sangat mencintaimu aku hanya bisa menjawab karena kamu gadis jelek ya gadis yang jelek
-membuat hatiku hancur berkeping keping
-membuat pikiranku sering kacau balau.
Kalau kamu gadis yang baik kan gak seharusnya begitu ya. 😣Duhh...
Ternyata lorengku tak cukup mampu membuatnya terpesona ya. Hmmm..Kukirimkan sebuah pesan perpisahan sementara ini
Hey. Gadiss jelek..
Abang pamit. Negara telah memanggil. Ibu pertiwi menunggu dharma baktiku.
Aku akan selalu mencintaimu dimanapun kapanpun dan bagaimanapun keadaannya ya. Kuatkan selalu hati dan jiwamu untuk tetap teguh di jalan yang Allah ridhoi. Abang yakin kamu mampu. Meski ini akan cukup lama untuk kita terpisah. Semoga Allah berkenan mempermudah segalanya untuk kita. Sebisa mungkin abang akan selalu memberi kabar untukmu. Percayalah cinta akan menyatukan kita...Author POV
Panji telah meninggalkan Indonesia. Deru mesin pesawat semakin membuat hatinya hancur karena kenyataannya ia harus terpisah lagi dengan kekasihnya. Angkasa membumbung jauhh ia menatapnya dan bayangan Tias tetap melekat.
'Miss you gadis jelek'
Iapun berusaha tegar dengan kenyataan cinta yang pahit.Tyas Pov
Hmm. Bang Panji lama amat ya gak ngasih kabar. Sejak pertemuan terakhir di bandara yang mengharu biru itu. Apa dia baik baik saja disana? Padahal ia yang saat ini mengisi hari hariku dengan semangat .Meski aku masih menyembunyikan hubungan ini dari siapapun. Aku rasa aku belum siap untuk membawanya kerumah karena keadaan yang tidak memungkinkan.
Akupun merahasiakan perasaanku terhadap bang Panji dari mas Bhakti juga.Whoaa kalau ketahuan bahaya bisa bentrok antar skuad lah ya. Seolah tidak ada yang berubah dariku. Aku menjauh perlahan dari mas Bhakti. Namun ia selalu saja mendekat dan perhatian kepadaku ya seperti biasalah. Tanpa ada kata sayang atau kejelasan hubungan ini. Tapi aku rasa itu akan lebih baik seperti ini.Aku akan menganggapnya kakak.Ya seorang kakak.😊
.
.
.
.
.
.
.
.Aku telah lulus dan kini aku sudah bekerja disebuah bank. Memang keluar jalur sih. Tapi memang dari awal menjadi seorang bidan bukan cita citaku. Namun sebenarnya aku sudah melamar di beberapa rumah sakit dan klinik. Namun belum ada kabar baik. Uhmm. Tak kusengaja melamar di sebuah bank dan aku ternyata lolos untuk menjadi pegawai setelah beberapa test yang sangat sulit dan melelahkan menguras otak pastinya. Ya mana yang tercepat itulah yang aku ambil.Semoga ini yang terbaik supaya aku tidak lagi menjadi beban orang tuaku. Ya mungkin ini juga sudah jalan Tuhan.
Aku mulai bekerja.Bekerja di bank tidak semudah dan secantik seanggun yang aku bayangkan.Duduk manis plus senyum mengembang.jemari lincah memainkan keyboard .Meja kerja rapi dan dibalut seragam slim fit elegant.Tak ketinggalan higheel syantik.ulalaaa...
Namun pada kenyataan. Pressure?pasti.Aku belum begitu lihai beradaptasi dengan lingkungan ini.Mengelola webranchku dengan semua mutasi transaksi belum lagi handling nasabah.
Harus selalu fokus tidak bisa lengah sedikitpun.Tugas sudah pasti menumpuk apalagi apalah aku ini masih junior. Katanya masih seumur jagung meski aku gak tau umur jagung itu berapa.Kamu tau meeting yang sangat lama dan membosankan? Dengan pantat panas yang ingin diganti? Itu sering guys! Workshop di kantor pusat berhari hari.Wajah lelah .Pulang malampun sudah tradisi.yalaa yalaaa.Mas bhakti apa kabar?Ia semakin agresif!!Sikapku jelas mulai nampak berubah secara terang terangan kepadanya! Ia mulai semakin protektif.Semua duniaku hampir ia batasi.Dengan teman teman kerjaku apalagi hingga aku malu setiap aku kemana mana hampir selalu ia membuntutiku. Macam secret service gitu. Selalu cerewet menyuruhku pulang dan menjemputku.Ini nih paling tidak bisa aku tolerir. Malam minggu ini aku berbelanja dengan uangku sendiri lhoh yaa di sebuah mall dan membeli sebuah handphone yang saat ini paling hits. Ia ngotot mau mengantarku.Ketika aku hampir membeli semua itu selalu saja ia memperingatkanku untuk menabung bla bla bla.
Eh elu siapa???Aku selama ini bekerja keras sendiri ya. Tidak berhakkah aku untuk merasakan hasil keringatku?? Hello???? dalam batinku sangat kesal.Aku mulai berontak! Aku marah dan membentaknya!
"CUKUP!! "Ia mencoba menenangkanku. Ia meminta maaf. Aku meninggalkannya dan memanggil taxi.
Aku pulang ke rumah kontrakanku. Ya aku mengontrak rumah untuk mencoba hidup mandiri. Sesampainya aku dirumah. Aku menangis sejadi jadinya.Kusandarkan diriku ditembok. Aku tak kuasa menahan semua ini dan aku terduduk lemah bersimbah air mata dikarpet.
Aku teringat Bang Panji. Abang dimana? Aku butuh abang! Aku mencoba menutup mulutku karena tangisku tak terbendung lagi. Dengan keras aku memanggil manggil namanya dalam hati.Tapi ia tak pernah muncul. Tanganku ku pukul pukulkan ke dadaku. Sesak rasanya. Apakah ia tahu?Aku kesepian disini. Aku membutuhkannya disini.
Bang..
Ketika aku bahagia kamu tidak ada walau hanya sekedar untuk memegang tanganku. Apalagi ketika aku sedih tak dapat aku membaginya denganmu .
Ketika aku lelah ketika aku sakit ketika aku menerima penghargaan ketika aku makan steak kesukaanku ketika aku kesulitan untuk memilih aku selalu saja merasa sendiri. Semu.
Tak bisakah kamu sebentar saja datang memelukku? Setiap suka dukaku kamu tidak pernah ada!Ya Tuhan sang Maha Cinta.. Semoga Engkau selalu menjaga lahir batinnya. Jagalah ia dan jagalah hati kami. Aku akan selalu menunggunya. Hingga ia kembali. Meski ini cinta yang sulit .Ketika aku baru mengenal cinta haruskah beginikah terjalnya untuk sampai kudaki????
Aku masih menangis dan aku mendengar suara bel pintu. Segera aku mengusap air mataku. Agak lama aku membuka pintu dan ternyata Mas bhakti. Segera kututup lagi pintu itu dengan paksa. Namun ia berusaha mendorongnya supaya aku tidak menutup pintu itu. Ketika aku melihatnya aku benci!Ia menatapku sayu. Namun aku mencoba menjaga sikap.
"Aku sangat gak suka sikap mas yang seperti itu! Aku bukan anak kecil lagi! "
Dia menduduk kan ku di sofa. Kami duduk berdekatan. Aku mencoba beranjak. Namun ia menahan dengan memegang tanganku supaya aku tidak pergi.
"Lepasin gak! "
"Mas mau ngomong sebentar.Mas minta maaf."
Aku masih berdiri. Pikiranku entah kemana
"Mungkin ini sudah saatnya. Mas akan jujur sama adek tentang satu hal. "
Apa?? Batinku dalam hati. Aku tetap saja diam. Tak sedikitpun aku menatap dirinya.
"Aku dan kamu sudah dijodohkan .Papa adek berjanji menjodohkan kita ketika alm. ayah sedang kritis. Memang ayah yang memintanya kepada papa ."
Bukankah itu sudah hampir 5 tahun yang lalu?? Memang ayahnya Mas Bhakti dan papaku adalah rekan bisnis sejak lama. Aku mengenalnya. Kami cukup akrab. Namun aku sangat amat tidak menyangka kenapa aku dijodohkan dengannya. Bahkan papa tidak mengatakan apapun tentang hal itu selama ini.
"Sengaja hal ini dirahasiakan karena kalau adek tau pasti adek akan sulit menerimanya.waktu itu pasti adek akan memilih kuliah di Jakarta dengan beasiswa itu kalau adek mengetahui hal ini. "
"Apa kamu pikir kamu bisa seenaknya mengatur hidupku?? " aku berkata pelan tanpa menatapnya sedikitpun.
Aku sangat kecewa dengan semua ini. Semakin memperburuk keadaan. Kesedihanku memuncak apalagi kekesalanku.Tak terasa air mataku mengalir membasahi pipi. Dengan sopan aku meminta mas bhakti pulang.
"Aku ingin sendiri. "
---------------------------------------------------------
Dont forget vote n comment yah..
Biar teteuph semngatttt dsela sela kesibukan..Author
Love you always

KAMU SEDANG MEMBACA
Panji
RomancePerfect blend of true story and imajinasi author tentang cinta yang sejati.. Dua insan seorang prajurit dan gadis belia yang terpisah karena perjodohan. Kesabaran dn ketulusan harus mengalah demi kepatuhan pada orang tua. Akankah cinta sejati merek...