9.2 ~ Boyz/Girlz Day Out

769 91 8
                                    

"Hari khusus cowok jomblo resmi dimulai!"

Regis kini bertanya tanya, bagaimana awalnya dia bisa sampai berakhir di sini?

Oh, ya, dia ingat!

Tadi, ketika dia baru kembali dari ruangan Frankenstein untuk mengambil beberapa berkas yang dimintai tolong oleh Frankenstein itu sendiri, dia mendapati kalau teman teman tuan Raizel dan Seira sedang berkumpul dan terlihat membahas sesuatu.

Mereka kemudian mengatakan padanya kalau hal yang membuat tuan Raizel bersedih adalah karena kepulangan lord Lascrea. Regis awalnya menganggap kalau mereka itu salah kaprah. Tapi begitu melihat Seira yang terlihat menyetujui pernyataan Shinwoo, dan juga menilik kembali semua kejadian belakangan, itu semua menjadi masuk akal.

Shinwoo dan Ikhan kemudian mengusulkan untuk mengadakan 'hari khusus cowok', untuk menghibur tuan Raizel katanya. Regis pun termasuk dalam acara aneh ini. Dan lucunya, bahkan Rael pun diajak. Mereka mengadakan nya di caffe yang sama saat waktu itu Shinwoo ingin mengenalkannya pada teman teman perempuan nya dari sekolah lain.

"Jadi sebenarnya, apa tujuan kalian menyuruhku ke sini?" Rael bertanya dengan agak ketus. Hanya karena alasan konyol, mereka berani sekali menyuruhnya untuk kemari. Dia jadi harus menunda untuk bersih bersih rumah. Jika bukan karena ada sang Noblesse, dia pasti sudah mengacak acak seluruh tempat ini.

"Hari ini kita buat khusus untuk para cowok. Mari kita lupakan sejenak permasalahan kita dan nikmati hidup sebagai cowok single!" Jelas Shinwoo dengan menggebu gebu. Satu tangannya ia kepal erat di depan dada dengan semangat layaknya seorang prajurit. Detik berikutnya, matanya memicing. "Dan juga untuk menginterogasi seseorang."

"Huh? Menginterogasi?" Rael memasang raut wajah bingung. Dia melirik ke arah Raizel yang diam menatap meja dengan tenang, lalu memandang tanya ke arah Regis yang sama bingungnya. "Yah, terserah kalian sajalah."

"Lalu, bagaimana acara ini akan berjalan?" Kini giliran Regis yang bertanya. Dia sebenarnya masih tidak mengerti dengan konsep 'hari cowok' ini.

"Mm..." Ikhan tampak berpikir. "Bagaimana jika kita langsung pada intinya?"

Mata Regis memicing. Mereka merencanakan sesuatu. Dan dia entah kenapa merasa kalau sesuatu itu akan berhubungan dengannya.

"Hey, Regis. Kami ingin tanya sesuatu."

Lihat? Pasti nanti akan ada sesuatu yang bodoh.

"Tanya apa?"

"Apa sesuatu terjadi antara kau dan Val?"

Huh? Dia tidak salah dengar, kan? Barusan Ikhan bertanya tentang dia dan di gadis abu abu gila itu?

"Apa maksudmu dengan 'sesuatu' itu?"

"Ck," Shinwoo berdecak, memandang Regis dengan pandangan tidak percaya. "Kau pura pura tak tau atau bagaimana?"

"Kau dan Val terlihat saling menjauh hari ini, makanya kami bertanya," Ikhan memberi penjelasan segera begitu menyadari nada sarkasme dalam pertanyaan Shinwoo.

Sementara itu, Rael mengernyitkan dahi. Dia tidak mengerti dengan perbincangan mereka ini. Kenapa Regis dihubung hubungkan dengan gadis tidak waras yang akhir akhir ini sering membuatnya naik pitam?

Memilih untuk tidak peduli, Rael kembali meminum teh nya dengan anggun. Dia mencoba mengikuti gaya sang Noblesse ketika beliau sedang minum teh seperti biasanya.

"Kapan aku dan Valia saling menjauh? Memangnya kenapa kami harus saling menjauh?" Regis bertanya, masih dengan raut wajah bingung nya.

"Shinwoo, ku pikir Regis memang tidak peka untuk urusan yang begini," Ikhan berbisik pada Shinwoo dengan hati hati.

In Noblesse World [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang