02

301 40 21
                                    

Jihoon POV

Hari ini adalah hari yang paling mengesalkan buatku. Tadi pagi aku harus mendengar Ayahku bertengkar dengan Istri keduanya itu.

Tak ada niatan ku membantu wanita itu saat dia ditampar oleh Ayahku. Bahkan aku hanya melewatinya saja tak sedikitpun berhenti untuk melihat.

Cihh buang-buang waktuku saja.

Setelah itu, aku pergi ke kampus menggunakan motor sportku yang diberikan oleh Ibuku ini.

Hadiah terakhir sebelum ia bercerai dengan lelaki gila itu. Ahh aku tak mau mengingatnya lagi.

Tak berselang lama aku pun sampai ditujuan. Jarak rumahku memang tak terlalu jauh dari kampus ku.

Setelah memarkirkan kendaraan, aku langsung beranjak ke kelas ku untuk mengambil beberapa buku yang sudah aku baca dan mengembalikannya di Perpustakaan.

Kubawa tumpukan buku tersebut sampai dimana ada seseorang yang tak sengaja menabrakku.

Ia sudah meminta maaf, tapi aku menyuruhnya pergi untuk tak usah membantuku.

Sombong? Itu memang sudah menjadi julukanku di kampus ini.

Sampai di Perpustakaan, aku meletakkan semua buku-buku itu ketempatnya dan berniat untuk membaca buku lagi.

Kuambil buku tersebut dan kemudian membacanya sembari berjalan menuju tempat duduk ku.

Rupanya ada seorang gadis yang sangat menyebalkan duduk ditempatku. Aku dan dia terus beradu argumen.

Sampai akhirnya kesabaranku sudah diambang batas.

Kubuang semua barang-barangnya ke tempat sampah lalu kembali menghinanya. Tentu saja ia membalas hinaanku dengan kutukan kematiannya.

Aku tak peduli. Dia yang lebih dulu memulainya.

Aku duduk ditempat semula dan membaca buku dengan santai. Seperti hari-hari biasa yang aku lakukan.

Saat sampai di 35 halaman aku mengalihkan pandanganku kearah laci. Sesuatu yang terus membuatku risih karna benda ini.

Dompet gadis itu tertinggal.

Ingin sekali aku membuangnya juga. Tapi tak mungkin saja, nanti kalau dia benar-benar mengutukku bisa bahaya, bukan?

Aku bangkit dari tempat duduk ku lalu mengembalikan buku yang ku baca. Kemudian setelahnya mengambil dompet tersebut dan memasukkannya ke dalam tas ku.

Bukannya aku pencuri. Tapi dompet ini akan kukembalikan pada pemiliknya dengan sebuah syarat.

"Hwang Eunbi... Kau orang pertama yang berani menghinaku seperti itu" Gumamnya sembari melihat keluar jendela.

Jihoon POV END









--The SECOND LOVE--









Lelaki tinggi yang bernama Lai Guanlin ini, kini sudah berada diatas atap kampusnya.

Tempat ini adalah tempat favoritnya. Setiap habis berlatih Basket, tempat ini akan menjadi tujuannya.

Karna tidur untuk menenangkan pikirannya.

Sejak ia menjadi Kapten Basket, pertemanannya dengan Sunbae nya itu mulai merenggang.

Kecuali dengan lelaki yang berwajah kecil itu, Bae Jinyoung.

Sebenarnya ia bukanlah seseorang yang seperti Daniel katakan. Mungkin saja itu hanya perasaan Daniel. Dia iri karna Guanlin mengambil posisinya.

(Dalam Revisi/HIATUS) The SECOND LOVE [HEB.PJH.PWJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang