05

228 34 6
                                    

Guanlin dan Eunbi berjalan beriringan memasuki kampus.

Dilihat dari cara mereka berbicara, mereka tampak seperti sudah berteman lama. Tak ada kecanggungan dari keduanya.

Sepanjang perjalanan mereka terus saja berbicara, ah ralat bukan mereka, tapi hanya Eunbi.

Sementara Guanlin, hanya mendengarkannya dengan seksama dan sedikit memberikan pendapat disela-sela cerita yang dikatakan Eunbi.

Sampai pada di persimpangan jalan menuju kelas mereka, seorang lelaki datang menghampiri mereka berdua.

"Eunbi!"

Kedua insan ini berhenti dan menoleh pada lelaki yang memanggil Eunbi.

"Daniel!! Yak mengapa kau berlari-lari, eoh?"

Bukannya menjawab pertanyaan Eunbi, Daniel justru menarik tangan gadis itu kedekatnya.

Tak lupa dengan tatapan tajamnya yang ia arahkan pada Guanlin.

"Kau mengenalnya?" Eunbi hanya diam dan bingung. Tak mengerti dengan situasi saat ini.

"Ne. Kami berteman, Hyung. Tak masalah kan? Lagi pula Eunbi nyaman berteman denganku. Benarkan Eunbi?"

Kedua mata elang lelaki ini melihat Eunbi dengan serius. Tentu saja itu membuat Eunbi menjadi gugup dan risih.

Bahkan ia susah untuk menelan salivanya sendiri karna tatapan intimidasi mereka.

"Eee..i-iya... Tentu saja. Kau teman yang menyenangkan, Guanlin. Hmm... Memangnya ada apa dengan kalian berdua?"

Daniel dan Guanlin hanya berdiri diam dengan pertanyaan Eunbi. Tak ada satupun dari mereka yang membuka suara.

Hanya saling memberi tatapan yang mematikan satu sama lain. Bahkan membuat Eunbi yang awalnya gugup, kini menjadi kesal dan bosan.

"Bisa tidak kalian tidak seperti itu? Nanti kalau mata kalian lepas--"

"Mereka baik-baik saja. Ayo Guanlin! Kau bilang tadi mau mentraktirku sarapan? Kalau begitu ayo.. Daniel, kami duluan!"

Jihoon.

Jihoon lah yang mengatakannya. Tiba-tiba dia muncul begitu saja seperti hantu. Setelah menepuk pelan bahu Daniel mereka pun pergi.

Namun hal itu membuat Daniel mengerutkan alisnya. Ayolah.. Bukan hanya Daniel, Eunbi juga begitu!

"Jihoon? Sejak kapan Guanlin dekat dengan Jihoon? Hah.. Seorang Park Jihoon yang dikenal dengan kesombongan dan sifat dinginnya berteman dengan seorang pengkhianat? Pasangan yang begitu serasi.. Ckckck"

Daniel bergumam dengan penekanan, walau orang yang ia bicarakan sudah hilang dari pandangannya.

Eunbi melihat Daniel yang bergumam pelan namun bisa didengarnya dengan jelas.

"Daniel.... Apa yang sedang kau bicarakan? Mengapa kau menjelekkan mereka? Memangnya di kampus ini, Jihoon benar-benar tak punya teman apa? Tapi buktinya dia berteman dengan Guanlin. Terus apa masalahnya?"

"Sudahlah lupakan saja. Mulai sekarang kau tidak boleh berteman dengan Guanlin apalagi Jihoon! Mengerti?"

"Tap--"

"Tidak boleh"

"Daniel--"

"Ayo kita menemui Minhyun Hyung"

Eunbi tak bisa berkata-kata lagi. Ia sudah sangat tau dengan sifat Daniel. Sangat keras kepala dan tak bisa dibantah.

Ia hanya bisa menghelakan nafasnya kesal.

(Dalam Revisi/HIATUS) The SECOND LOVE [HEB.PJH.PWJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang