17

129 22 6
                                    

Mian typo bertebaran

Tak terasa sudah satu minggu Woojin menginap dirumah sakit. Dan kini ia sudah bisa pulang kerumah.

Dalam seminggu itu pula, Eunbi selalu menemani Woojin. Tapi ia juga tak lupa dengan kuliahnya.

Selama ia masuk kuliah, ia sama sekali tak pernah melihat teman yang terakhir kali mengajaknya jalan.

Park Jihoon.

Ia bahkan sudah bertanya dengan Guanlin dan Jinyoung yang notabene adalah teman dekatnya Jihoon. Tapi nihil! Mereka berdua juga tak tau dimana Jihoon.

Sama halnya dengan jawaban Hyungseob. Dia juga sama sekali tak pernah melihat Jihoon selama seminggu ini. Tentu Eunbi menjadi bingung. Mengapa tiba-tiba Jihoon menghilang pikirnya.

Dan untuk masalah Daniel, sampai sekarang Eunbi belum ada sedikitpun berbicara dengannya. Serasa orang asing.

Bahkan terkadang, Eunbi merasa Daniel tak seperti Daniel yang ia kenal. Tatapan sinisnya selalu terpampang dimata sipitnya.

Ia sedih, mengapa ketika lelaki ini datang, semuanya menjadi berubah..

"Bi.."

Tak ada jawaban.

"Eunbi..."

Sama sekali tak merespon.

"Hwang Eunbi!!"

Eunbi langsung terbangun dari lamunannya setelah mendapat tepukan dari Woojin yang terlihat mengkhawatirkannya.

"Kau melamunkan apa?" Tanyanya sembari mengelus surai lembut Eunbi.

"Ahh tidak ada"

Eunbi menggeleng lalu menundukkan kepalanya menyusuri batu-batu kerikil yang ia lewati.

"Kau yakin?" Tanyanya lagi. Eunbi pun mendongak keatas dan tersenyum pada Woojin. Untuk memastikannya kalau tidak ada yang harus dicemaskan.

"Woojin-ah, sebaiknya kau pulang. Kau baru saja pulih, eoh!"

Bukannya mengiyakan ucapan Eunbi tapi ia malah terkekeh. Tanpa mengatakan apa-apa, Woojin menautkan genggamannya pada Eunbi.
Cuaca begitu dingin, jadi Woojin dapat merasakan dinginnya tangan gadis itu.

Langsung saja Woojin memasukkan genggamannya itu kedalam saku mantelnya.

Perlakuannya barusan mengingatkan Eunbi akan kenangan mereka dulu.

"Sekarang ayo pulang"

Senyuman lebar dengan gigi gingsulnya membuat Eunbi juga terikut tersenyum padanya.


















--The SECOND LOVE--



















BUGH!


BUGH! BUGH!


"AYO! AYO!"


BUGH!!


"Sial!"

"Menyerahlah! Sebelum kau mati dengan seluruh pukulanku"

Kumpulan mahasiswa mengelilingi kedua pria yang sedang berkelahi ini. Layaknya perlombaan, mereka semua yang menonton terus bersorak ria di Rooftop ini.

Dengan sebagian orang berada di pihak satu untuk mendukung dan begitu pula dengan pihak kedua.

Memar-memar merah-kebiruan sudah penuh diwajah keduanya. Tak lupa dengan darah yang juga ada dimulut mereka.

(Dalam Revisi/HIATUS) The SECOND LOVE [HEB.PJH.PWJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang