09

169 28 4
                                    

Sinar mentari yang tak begitu terik menghiasi lapangan Basket ini.

Sekumpulan anggota pemain Basket, sedang berlatih untuk Turnamen yang akan datang.

Tentu saja Tim ini masih dipimpin oleh lelaki tinggi yang berdarah Taiwan ini, Lai Guanlin.

Walaupun hubungan dengan sahabatnya belum juga membaik, setidaknya ia harus profesional.

Jangan hanya karna masalah pertemanannya, ia tak mau melatih Timnya.

Guanlin bukanlah orang seperti itu.

Semua berlatih dengan sangat baik. Dari yang Guanlin ajarkan, mereka semua dapat menangkapnya dengan cepat.

Strategi yang dibuat oleh Guanlin juga cepat dimengerti oleh mereka. Pantas saja ia dijabat menjadi Kapten.

Tapi setelah setengah perjalanan mereka berlatih, terjadi kerisuhan antar anggotannya. Dan salah satunya adalah Daniel.

Guanlin datang dan melerai kedua temannya. Bukannya berhenti, Daniel malah berbalik kearahnya lalu menarik bajunya.

"Tak usah ikut campur!" Dari wajahnya yang merah padam, sudah dipastikan kalau Daniel sangat marah.

"Hyung, kita sedang berlatih. Tak bisakah kau fokus dalam latihan ini? Jangan membuat masalah! Kalau kau seperti ini Tim kita akan kalah!!"

Guanlin sudah tak tahan lagi. Sudah cukup dia diam selama ia bertengkar dengan Daniel.

"Pentingkan saja terus Turnamen yang tidak penting itu! Aku muak disini bersama orang-orang penghianat seperti KAU! Aku keluar dari Tim!!!"

Daniel menghempaskan tangannya dari baju Guanlin. Lalu keluar dari lapangan tersebut dan meninggalkan para anggota lain yang terkejut.

Bagaimanapun juga, ACE di Tim Basket adalah Daniel. Jika Daniel tak ada, memasukkan bola ke ring akan sangat sulit untuk dilakukan.

"Apa?? YAK DANIEL HYUNG!!! KAU TAK BISA LANGSUNG KELUAR BEGITU SAJA! YAK!" Hanya Baejin yang masih begitu peduli pada Daniel. Ia pun menyusul Daniel keluar.

"Latihan kita sampai disini saja. Besok kita akan kembali mulai latihan. Untuk Daniel Hyung, aku akan mengurusnya"

Semua anggota bubar, menyisahkan Guanlin yang duduk ditengah lapangan dengan memegang bola.

Ia menelungkupkan wajahnya. Panas sinar mentari mulai terik dan Guanlin sama sekali tidak bergerak dari tempatnya.

Sampai ada seseorang datang menghampirinya, dan membuat Guanlin spontan memeluknya.

"Ya! Apa yang terjadi? Dimana yang lain?" Tanya seseorang ini yang bingung dengan perlakuan Guanlin yang tiba-tiba.

"Eunbi... Apa aku orang yang jahat? Mengapa dia begitu membenciku? Aku sudah berusaha untuk berbaikan dengannya tapi mengapa dia masih membenciku? Sungguh aku tak tau dimana letak kesalahanku" Guanlin memeluk Eunbi semakin erat.

"Hah...karna Daniel lagi? Sudahlah, dia memang seperti itu. Sifat kekanakannya masih belum hilang dari dirinya. Dia masih belum sadar akan kesalahannya itu dimana. Bukan kau Guanlin, kau tak salah. Hanya Daniel yang masih belum bisa menerima semua kesalahannya" jelas Eunbi sembari menepuk-nepuk punggung Guanlin.

"Tapi kenapa? Kenapa aku yang sangat dibencinya!?"

"Karna dia iri padamu. Selama aku berteman dengannya, sekalipun aku belum pernah melihatnya begini. Tapi selama aku berteman dengannya, aku jadi tau apa yang dapat membuatnya semarah ini. Yah seperti yang kukatakan, dia iri padamu. Hanya itu! Tapi, Daniel malah membesarkannya dan tak sadar dengan kesalahannya" Guanlin melepas pelukannya dan menatap wajah Eunbi yang teduh.

(Dalam Revisi/HIATUS) The SECOND LOVE [HEB.PJH.PWJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang