Follow my ig: lindhaningrum29
Jangan lupa vote dan coment nya yaa....
Happy reading.... 😄😄😄
VANNY.
Pria ini membawaku menuju sebuah lorong dengan pencahayaan minim. Aku tidak tahu dia sebenarnya ingin membawaku ke mana.
Dan jujur saja dia itu terlihat aneh di mataku. Dia berbicara terus menerus tanpa henti, menyombongkan ini itu tentang kekayaannya yang bahkan aku sendiri tidak ingin tahu sedikit pun.
Kalian tidak berpikir aku begitu bodoh sampai dengan mudahnya terjebak dengan rayuan receh dari pria malang ini, kan? Oh...tentu saja tidak!
Aku sengaja memanfaatkan pria ini agar aku bisa cepat pergi dari tempat menyebalkan tadi.
Huh! Aku masih saja kesal. Bian sungguh tidak punya otak, bagaimana bisa dia meninggalkan aku sendirian di tempat para serigala berbulu domba seperti mereka semua. Ah ya, dia kan sama saja. Serigala gila. Dia Rajanya malah.
Tak lama kemudian kami berhenti di depan sebuah pintu di ujung lorong. Benar-benar bagian ujung. Bahkan aku hampir tidak percaya ada hotel dengan bangunan menjulang yang katanya menyediakan pelayanan mahal namun memiliki pencahayaan yang bahkan tidak bisa di gunakan untuk melihat jika seandaianya ada gajah memakai bikini tersembunyi di lorong ini.
Sekali lagi aku tatap pria ini. Dia melingkarkan lengannya di sekitar pinggangku terlalu erat, seakan takut aku tiba-tiba kabur darinya. Sebenarnya dia ini mau apa sih?
“Kenapa kita ke sini?” tanyaku seraya menatap kembali pintu di depan kami. Dan yang aku dapati hanya senyuman miring serta dengusan geli sebagai jawabannya.
Awalnya aku berusaha tak peduli, namun detik berikutnya bisa aku rasakan pria ini mencengkeram bahu kiriku, lalu menuntunku memasuki ruangan ini setelah dia membuka kuncinya.
Oh, ternyata ini sebuah kamar. Nampak cukup luas jika hanya di gunakan untuk sendirian. Dan, memang dia mau apa membawaku kemari?
Klik!
Aku sontak membalikkan badanku karena mendengar suara pintu terkunci. Pria di depanku menyeringai dengan angkuhnya seraya melempar kunci yang dia pegang ke atas sebuah lemari yang ada di sebelah kirinya.
Alisku terangkat sembari mengamati pergerakan pria itu.
“Jadi kau ingin membawaku kemari? Untuk apa?” tanyaku dengan santai. Sementara dia menanggapinya dengan kekehan geli.
“Entahlah. Mungkin kita bisa bersenang-senang,” jawabnya seraya bergerak melepas dasi yang melingkari kerah kemejanya. Pergerakannya terlalu santai menurutku.
“Umm, bersenang-senang? Kesenangan semacam apa?” ujarku sambil mengedarkan tatapan ke setiap perabotan di kamar ini. Lalu berjalan pelan mendekati ranjang dan duduk di bagian tepinya.
“Kasurnya empuk. Pasti kau sangat nyaman tidur di sini. Ah...mungkin sebaiknya aku membeli kasur yang seperti ini juga,” kataku bergumam sendirian namun aku yakin pria itu juga mendengarnya.
“Apa kau suka dengan kasurnya, nona?” tanya pria itu, mengejutkanku. Sejak kapan dia mendekat?
“Ya....sepertinya aku suka. Tapi masih lebih nyaman kasurku sendiri di rumah,” jawabku acuh sebelum akhirnya bangkit dan berjalan ke arah pintu. Namun baru selangkah, pria itu sudah lebih dulu mencengkeram pergelangan tanganku dengan sedikit kencang dari seharusnya. Aku pun melayangkan tatapan kesal padanya.
“Kau terlalu kasar memperlakukan wanita, tuan.”
“Benarkah? Setahuku wanita lebih suka cara yang kasar, nona.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With(out) Love
Romance[18+] Seorang wanita cantik yang harus hidup yatim piatu sejak kecil, bahkan harus menghidupi dirinya sendiri dengan susah payah. Siapa sangka hidupnya akan berubah 180 derajat. Yah, dia bahkan tidak pernah membayangkan akan terjerumus dalam k...