Part 14. Mulai Frustasi.

899 18 2
                                    

Hai hai haii... I'm come back....!!!

Gimana kabar nya guys, maaf aku udah lama gak nongol di sini...

Dunia nyataku menuntut lebih banyak perhatian dan waktu yang bahkan hampir gak bisa di toleransi oleh diriku sendiri (apaan sih?😅)

Oke... Jangan lupa follow IG aku @lindhaningrum29 buat tau info lebih lanjut...

Bubuhkan juga sapuan jari kalian dalam bentuk bintang di bawah 👇 guys... Mohon koreksi nya juga untuk typo yang bertebaran.

Thanks.... And I Love You...

Happy reading.

***
Author POV

Keributan terjadi saat Bian mulai menggedor paksa setiap pintu kamar hotel itu satu persatu. Di ikuti para bodyguard nya yang kini mulai berwajah pias, melihat wajah garang tuannya karena kelalaian mereka yang tak bisa mengawasi pergerakan Vanny.

Keributan itu menjadi perhatian para tamu hotel, tentu di luar reputasinya yang memang sudah mulai menjadi perhatian publik akhir-akhir ini.

Awalnya beberapa dari mereka membuka pintu dengan wajah penuh kesal, namun hilang seketika saat mengenali wajah dari calon penerus kaya raya itu.

Beberapa dari mereka bahkan tahu sedikit tentang bagaimana kejinya pria itu di luar dunia bisnis legalnya. Sehingga memilih pasrah saja saat kamar mereka di bongkar paksa walau sebenarnya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Tuan, beberapa pelayan mengatakan mereka melihat putra kedua dari Mr. Delanno membawa Nona Vanny melintasi lorong lantai 14," kata Hendrick menginterupsi tuannya yang sedang membongkar kamar tamu nomor sekian.

Bahkan di sisi ranjang kamar itu, ada dua wanita hampir tak mengenakan sehelai benangpun tengah bergetar ketakutan di temani seorang pria paruh baya yang hanya bisa terdiam kaku di atas ranjang berantakan itu.

Dengan tanpa kata Bian meninggalkan kamar itu secepat mungkin.

Dan semua kekacauan ini terjadi karena si wanita menyebalkan itu, yang entah kenapa tidak pernah lelah menyusahkan hidupnya.

Hanya di tinggal beberapa menit saja wanita itu sudah hilang entah kemana.
Bian bahkan sudah menghajar para bodyguard nya karena telah berani lalai dari tugas mereka.

Sekarang, setiap orang yang melihat atau berpapasan dengan nya melintasi lorong ini jelas hampir kehilangan detak jantung mereka masing-masing.

Bukan hanya karena sepuluh bodyguard berbadan kekar di belakangnya, namun aura mengerikan terpancar jelas di wajah pria itu. Tak terbayangkan kemurkaan apa yang akan terjadi setelah ini.

Setelah berputar kesana kemari dan menemukan lift, Bian segera masuk dan menutupnya tanpa membiarkan para anak buahnya ikut serta. Mereka yang tahu kemurkaan tuannya hanya bisa pasrah dah menunggu hingga lift kembali turun.

Satu dari mereka berkomunikasi lewat earpeach dan menyuruh anggota lain yang masih berada di hall acara untuk memastikan kekacauan ini tidak sampai tersebar kemanapun.

Sementara Bian menunggu dengan tak sabar hingga lift itu membawanya menuju lantai 14. Dentingan suara lift langsung membuat Bian melangkahkan kakinya begitu pintu besi itu terbuka.

Sialnya anak buahnya belum sempat memberi tahu dimana letak pastinya kamar yang berisi Vanny.

Dengan tanpa pikir panjang, dia mulai menggedor dua pintu pertama yang saling berhadapan.  Memaksa orang di dalamnya untuk segera keluar.
Bahkan saking tak sabarnya dia juga hampir mendobrak dua pintu lain dari kamar berikutnya.

Marriage With(out) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang