Tell Me

1.2K 94 9
                                    

🎧 Corsak - Reverse (acoustic ver.) -

Np: wajib dengerin 🎧 happy reading!

Bersandar di dashboard tentu tak memberikan kamu celah untuk berpindah satu milipun kecuali lantai menjadi pilihan terakhir satu satunya dan kamu jelas bertahan pada pilihan pertama. Memberanikan diri membuka mata setelah Chanyeol menghentikan kegiatannya, ia masih tersenyum seraya mengusap rambut kamu  merapihkan helaian yang menutupi wajah kamu lalu menyelipkannya kebelakang telinga. Kamu tersenyum canggung, ini pertama kalinya kalian berada di satu ranjang, ah bukan melainkan di satu ranjang dan dalam posisi sedekat ini, jarinya bergerak pelan di permukaan pipi kamu.

"Makasih.." Senyum Chanyeol sedikit memudar, pandangannya juga tak secerah tadi.

"Kenapa?" Kamu mengerutkan dahi melihat perubahan ekspresi wajah Chanyeol yang begitu kentara.

"Untuk ketemu aku, mau bertahan selama ini kamu nggak pernah menyerah. Kamu banyak keluarin air mata, asal kamu tau aku paling nggak suka liat kamu nangis karena aku. Maaf.." Suaranya semakin bertambah berat.

Napasmu tercekat, mengapa tatapan penuh rasa bersalah Chanyeol malah membuat matamu memanas hingga kamu menundukkan pandangan.

Jangan lagi Chanyeol mengangkat dagumu menyeka bawah mata kamu pelan lalu mendaratkan sebuah kecupan.

"Janji sama aku, kamu harus semakin kuat kurangin cengengnya. Kalau jauh, siapa yang nyeka air matanya? Hm?"

"Jarak bukan penghalang, aku masih tetep punya kamu kapanpun sejauh apapun. Aku pasti kembali ke kamu. ngerti?"

Kamu mengangguk pelan, mendadak kamu merasa tenang mendengar ucapan Chanyeol. Semakin yakin kalian mampu menghadapi hubungan jarak jauh beberapa kedepan, meski sebenarnya kalau dipikirkan itu tampak begitu menyeramkan. Didalam satu negara kamu sering melihat Chanyeol wara wiri di layar kaca lengkap dengan artikel seputar kehidupan asmaranya yang diduga terjalin bersama wanita sesama idol padahal juga tak terbukti kebenarannya, menyebalkan. Bisa diambil kesimpulan, minimal jarak jauh bisa mengurangi rasa khawatir kamu mengenai wanita lain yang kerap diperbincangkan. Mereka hanya tidak tau, bahwa wanita milik Chanyeol bukan gadis berpenampilan semenarik idol, populer, memiliki banyak penggemar, melainkan gadis biasa yang jauh dari dunia idol. Bukan biasa namanya jika mampu menjelajah leluasa dimata Park Chanyeol seperti sekarang ini, bagi Chanyeol ia tidak membutuhkan semua yang dimiliki idol wanita itu, untuk apa? Kalau yang mampu setia dan bertahan sekuat ini adalah kamu. Tentu kamu bukan gadis biasa lagi, kan?

"Mungkin aku punya segalanya, fans, kepopuleran tapi kamu tau sumber energi terbesarku adalah kamu Y/n"

Dadamu berdegup sekali lagi, namun yang ini lebih kencang lebih dalam, lebih menggetarkam hingga menimbulkan sensasi aneh pada rongga perutmu disusul lekuk senyum kecil terulas di kedua pipi kalian sambil terus saling menatap. 'Beginikah rasanya jatuh, jatuh pada keindahan yang paling menakjubkan' jelas kamu pada dirimu sendiri.

"Jadi, mereka yang mencintai aku harus menerima kalau orang yang mereka cintai ini ternyata mencintai cewek ngeselin kaya kamu" Chanyeol menjentikkan ujung jarinya didahimu, kamu mengerucutkan bibir namun tetap saja susah untuk menahan senyum.

"Siapa yang ngeselin?"

"Kamu"

"Siapa, siapa sih?" Kamu mengulang pertanyaanmu lagi.

Chanyeol mengedikkan bahunya acuh, menyadari raut perubahan muka Chanyeol tanganmu bergerak pelan meraih badan jangkungnya lalu mendekat perlahan.

"Sama sama yeol, aku juga tau sama beratnya ini semua buat kamu. Bukan cuman aku yang usaha, milih antara aku atau kerjaan kamu pasti ga segampang itu, maaf aku juga egois kadang aku lupa kamu juga kesusahan sama keadaan. Sekarang, aku mau berpikir dewasa dan sebisa mungkin ngertiin kondisin kamu." Kamu mengusap punggung belakang Chanyeol, menyadarkan kepalamu di dada kirinya. Hangat.

Terasa Chanyeol membelai rambutmu menggunakan jari jari panjangnya. Merasakan pria itu juga ikut tersenyum dibelakangmu.

"Perlu sedikit koreksi, kalau aku sayang kamu, kamu nggak akan pernah jadi pilihan buat aku."

"Kamu selalu jadi keputusanku."

Demi malam, pelupuk matamu menghangat mendengar kalimat Chanyeol, ah memang kelemahan mutlak ialah saat Chanyeol tampak yakin dan seserius ini.

Menit demi menit berlalu, kini kamu tertidur ditangan Chanyeol.

Chanyeol membenahkan selimut untuk menutupi badan kalian, merapatkanmu kearahnya. Sungguh, bohong kalau kamu berkata ini bukan tempat ternyaman dan tempat uji adrenalin paling hebat.

"Y/n.."

"Ya?"

Chanyeol meraih dagumu mendongakkannya sedikit, menyibak helaian rambutmu menamparmu lembut dengan binar matanya yang lurus menatap ke arahmu.

"Boleh aku minta sesuatu?" Tanya Chanyeol dengan suara beratnya.

TBC~

Part2 terakhir, maaf para readers ff ini vakum cukup lamaa karena aku banyaak kegiatan tapi dipastikan masih akan merampungkan ceritanya kok :)
Tinggalkan jejak sesudah membaca yaaa, happy holiday!

Adakah saran yg mau disampaikan? Leave ur comment belloww!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHANYEOL IMAGINE [PCY ❌ Y/n]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang