Pagi ini, Laurent harus masuk kedalam sekolahnya yang baru. Ya, ia baru saja lulus SMP, dan berlanjut ke SMA.
Ia sangat antusias dengan sekolah nya yang baru. Karena terlalu bersemangat, Laurent tidak bisa tidur dimalam harinya. Dan membuat dirinya terlambat. Terlambat untuk pertama kali masuk. Itu hal buruk bukan?
"Bunda kenapa gak bangunin Lau. Duh, nanti kalo diomelin guru gimana? Kalo baru masuk udah diocehin guru gimana? Kalo Lau dateng yang lain udah pada duduk ditempatnya gimana? Lau malu bunda." Oceh Laurent diperjalanan.
Laurent memanggil dirinya sendiri dengan sebutan 'Lau'. Aneh memang, tapi dia suka.
"Enak aja nyalahin bunda, kamu sendiri jadi anak kok kebo banget. Pake alarm aja gak bisa, disiram air juga gabisa. Nyalahin bunda lagi." Saut Kirana tak mau disalahkan.
Laurent nampak sedih, takut, gugup. Semua campur menjadi satu.
Sesampai nya didepan gerbang, Laurent langsung berlari masuk kedalam. Dan syukurlah, semua masih berbaris dilapangan. Dan masih banyak yang mencari nama-nama mereka dimading.
Setelah ketemu, ia langsung bergegas kebarisan yang sudah ditentukan. Tapi selangkah sebelum masuk barisan, Laurent menemukan satu sosok laki-laki yang mencolok.
Laki-laki itu memiliki rambut yang cocok untuk anak sekolahan. Sepertinya ia siswa yang mematuhi peraturan sekolah. Postur tubuh yang tinggi, dan memiliki kulit tidak begitu cerah, tetapi juga tidak gelap. Manis sekali.
"Hei, kamu!" Teriakan itu terdengar keras, Laurent mendengar, tapi dibiarkan saja.
"Hei! Yang dikuncir satu, kenapa kau tak masuk barisan? Ayo baris cepat." Seru guru tersebut dengan logat Batak.
Laurent malu. Sangat malu. Ia tak sadar telah memperhatikan laki-laki itu sangat dalam. Awalnya, ia hanya terpesona, lama-lama tak ingin lepas pandangan.
***
Hello! Hargai myself ya T_T ini pendek banget karna ya emang ceritanya begitu hehehe, kalo masuk part bakal panjang kok ^_^
Fyi; Lau dibaca 'law' bukan 'la u'. Ya siapa tau ada yang salah hehehe
Next? Comment ya. Jangan lupa pencet bintang:>
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen Fiction"Takdir yang akan menjawab." Bertemu dengan manusia es, lalu berinteraksi lagi dengan manusia air, sampai bertemu dengan manusia api. Siapakah yang bertahan lebih lama? Es, air, atau api?