Serendipity Pt. 3

3.1K 517 162
                                    

Aku percaya apa-apa yang terjadi di antara kami berdua bukanlah sebuah kebetulan melainkan takdir yang telah dirancang sedemikian rupa. Hingga mau tak mau kami musti bersedia dan benar-benar siap untuk menjalaninya.

Tersenyum ketika terjadi hal yang baik, bersedih ketika terjadi hal yang buruk. Dan jangan pernah menentang apa yang hati kecilmu coba arahkan.

Happy Reading

.

.

.

.

.

Aku tak bisa menceritakan apa-apa sejak Min Yoongi ternyata kembali ke hadapanku sampai sentuhan lembutnya menyapu kedua pipi basahku. Karena sungguh, pikiranku benar-benar kosong selama itu.

Apa yang terjadi? Apa dia mendekapku erat? Apa dia tersenyum lembut kepadaku? Apa dia melihat mataku dengan tatapan hangat? Apa dia tengah mencium bibirku begitu dalam?

"Apakah aku tengah bermimpi..."lirihku takut dan penuh keraguan bahwa saat ini sosok Yoongi hanyalah perwujudan dari halusinasiku. Barangkali aku sangat tertekan karena begitu memikirkannya sampai-sampai aku menciptakan-

"Aku juga ingin mempertanyakan itu..."

Tuhan, sekujur tubuhku rasanya meleleh detik ini juga. Kedua lututku lemas, aku sungguh-sungguh tak kuat menumpu badanku sendiri. Akan benar-benar merosot jatuh jika Yoongi tidak merangkul pinggangku dan aku tidak berpegangan pada kedua bahu lebarnya.

Melihat senyuman lembutnya membuat air mataku mengalir deras dan Yoongi cepat-cepat mengusapnya dengan sapuan hangat. Aku malah semakin terharu.

Batinku sempat gila ketika dia memasuki bis. Logika dan perasaanku sempat berperang dengan sengit. Hingga akhirnya nuranikulah si pemenangnya yang membuat tubuhku bergerak hendak mengejarnya. Tapi tersadar kembali dengan fakta dia mengacuhkan keberadaanku, bagaimana dia berlalu begitu saja. Aku sudah sempat putus asa tadi. Aku sudah sempat menyerah dan merelakan dia pergi. Aku sudah sempat merasa bahwa kami benar-benar berakhir sampai di sini...

"Kupikir,"isakku berusaha meredakan tangisanku yang semakin menjadi, "aku akan kehilangan dirimu hiks... kupikir-"

Yoongi menyelaku dengan halus seraya kembali mendekap tubuhku. Dia mengusap-usap kepala serta punggungku penuh sayang. Dan malah tak berhenti meminta maaf.

Dengan suara serak aku mengungkapkan bahwa dia tidak perlu merasa bersalah, justru aku benar-benar memaklumi semua sikap dan tindakannya selama ini. Karena berkat semua itulah aku semakin yakin dia juga merasakan hal yang sama, dia hanya memikirkan kebaikan kami berdua.

"Maafkan aku..."

Suaranya bergetar di telingaku. Getir dan memilukan jadi aku sudah tak sanggup lagi untuk mendengarnya.

"Kau hanya perlu mengatakan bahwa kau juga mencintaiku, Yoongi."

Dengan begitu kami sama-sama mengerti bahwa tak ada yang perlu dikatakan lagi selain dari menyalurkan emosi masing-masing melalui ciuman panjang yang mendebarkan detak jantungku. Mengisi kehangatan relung hatiku.

Hatiku dan hatinya. Aku tahu dan diapun tahu. 

Biarkan aku mencintaimu, Yoongi. Cintai aku. Meski takdir mempermainkan kita tapi dia jugalah yang akan mempersatukan kita dengan cara uniknya. Karena dia hanya akan iri jika kisah kita tampak sempurna dan begitu indah.  

***** *****

Dark & Wild : Book 2 by GantoKim

Dark & Wild : Book 2 [SLOWUPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang