Part 19

386 61 30
                                    

DISTANCE


-SEMBILANBELAS-



===






Sudah 2 hari Woohyun di rawat di rumah sakit. Jiae dan Sungjong juga sangat telaten membantu proses kesembuhan Woohyun selama di rumah sakit. Sunggyu juga masih rajin setiap malam menjenguk Woohyun. Memberi semangat agar namja itu mau berjuang lagi demi kebanggaan nama baik sekolahnya. 




"Sudah tinggal 2 hari lagi kau akan tanding. Dan aku ingin kau benar - benar mempersiapkan diri dan memperbanyak istirahat" 



Woohyun hanya mengangguk sesekali terkekeh kecil melihat antusias dari dokter tampan nya yang satu ini. Taecyeon. Dokter tampan itu hanya memperhatikan dan selalu mengamati saja bagaimana cara kerja tubuh Woohyun dari berbagai macam sumber. 



Namun lagi - lagi Woohyun merasa ada sesuatu yang menghilang di dalam benaknya. Sesuatu yang selalu ia dapatkan kini hilang secara perlahan. Woohyun faham akan hal itu, ia faham apa yang perlahan hilang dari hidupnya. Namun ia berambisi jika itu bukan suatu kelemahan yang membuatnya menyerah.



"Besok kau sudah boleh pulang, Hyun. Dengan syarat, harus istirahat dan rutin meminum obat dan vitamin. Nanti aku kirim suster penjaga untuk merawat. mu. Karena tidak mungkin juga Song Ahjumma merawat mu setiap jam." 



Taecyeon, laki - laki itu sangat sama dengan Jiae. Sangat mengkhawatirkan sekali keadaan Woohyun saat ini. Entahlah, siapapun yang melihat keadaan ini mungkin beramsumsi lebay dan sebagainya. Namun perlu di ingat lagi. Jika penyakit ini memang bukan penyakit yang main - main. Penyakit yang sampai sekarang masih di cari keberadaan obatnya. Di tambah faktor kehidupan yang mungkin sedikit membebani psikologis Woohyun.



"Neee~" Suata lirih, tatapan sendu. Dengan wajah yang selalu pucat pasi. Seperti mayat yang tak bernyawa.









Taeyeon dan beberapa dokter dan juga di bantu dengan beberapa suster yang lainnya kini sedang kembali memeriksa keadaan Woohyun. Dan mengharuskan Jiae dan juga Sungjong menunggu di luar.









-








Malam ini, setelah kepulangannya beberapa hari yang lalu. Woohyun hanya diam dan sering melamun tidak jelas. Ia sering terjatuh saat sedang berjalan. Entah itu efek dari obat yang mana. Tapi Woohyun benar - benar sangat tersiksa akan hal itu. 




"Ini penting, aku harap kalian bisa pulang. Besok. Besok hari yang menegangkan untuk ku. Hari di mana aku pasti bisa mendapatkan piala yang ke 50 untuk kalian."



Woohyun meremas pelan benda persegi panjang yang kini berada di genggamannya. Di sana sudah tersedia No. hp yang akan ia hubungi malam ini juga. 



Tuuuut...

Tuuuuutt..


Tuuuuuttt..



"Yeoboseyo"



Woohyun terdiam saat mendengar suara berat itu. Suara yang mungkin sudah lama tak lagi ia dengar. Woohyun memejamkan matanya dan menarik nafas secara perlahan sebelum ia berbicara nanti.


"Appa aku akan tanding bulu tangkis" Ucap Woohyun dengan suara yang bergetar. Di sana terdengar suara berat milik Appa nya juga mulai menyambung. 


"Trus? Kamu jangan manja. Appa di sini kerja, bukan main - main. Dan kamu sudah besar, jangan berlagak seperti anak kecil yang harus bersama orang tua nya kemana - mana"



Sudah Woohyun duga, ia akan mendapatkan jawaban ini. Woohyun menepis air mata bodoh itu secara kasar. Ia meruntuki kebodohannha sendiri yang sekarang mudah sekali untuk menangis.


"Ini bukan pertandingan biasa Appa. Di sini ... "


"Bukan pertandingan biasa apa maksutmu? Setiap pertandingan selalu ada yang kalah dan menang. Lalu apa bedanya?. Sudah, Appa banyak urusan. Jangan menghubungi appa sebelum appa yang menghubungi kamu. Appa sedang sibuk, jangan coba - coba merepotkan keluarga ini"




Tuuutt...





Woohyun mengerang dalam tangisnya saat telfon itu terputus secara sepihak. Ia bahkan belum sempat menyelesaikan ucapannya, namun sudah di potong begitu saja. 



"Aku bangga dengan kalian. Kalian keluarga yang sangat hebat dalam hal prestasi. Hanya saja, aku yang terlahir cacat dan paling berbeda di antara kalian... hiks..."











To Be Continue








Fix,  ini super pendek,  aslinya emng aku gk tahn hiatus lama2 tpi Cum bisa nulis segini...
Sekli lg maaf pendek dan mkin nglantur alur critanya...
Tapi tetep dinanti voment nya

See you~

DISTANCE [√ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang