Epilog 3/3

541 62 23
                                    

3 hari berlalu~



Keluarga besar ini sepertinya telah berkumpul di rumah. Boohyun yang melihat kedatangan mereka hanya diam dan sama sekali tidak menyambutnya. Sisa sisa bunga dan beberapa ucapan bela sungkawa masih berada di teras depan rumah dan di dalam rumah. Sekyung berlari tergesa gesah menghampiri Boohyun yang kini terlihat menenteng beberapa koper di tangannya. Song Ahjumma dan Lee Ahjussi juga sudah siap dengan tas besar milik mereka. 


“Dimana Woohyun, apa maksut karangan bunga di depan” Tanya Joohyuk bingung. Taehyun segera berlari menaiki anak tangga untuk melihat kamar Woohyun. Begitupun dengan Jihyun, Seekyung sendiri sudah berlinang air mata dan bersimpuh di atas lantai. Joohyuk masih tetap bertahan dengan egonya saat ini, membuat Boohyun semakin muak dan ingin segera pergi dari sini. 


“Maaf Tuan dan Nyonya. Kami mengundurkan diri menjadi pembantu kalian. Terima kasih sudah memberi kami pekerjaan dan gaji yang besar selama ini. Tapi tugas kami sudah selesai, dan kami mohon pamit undur diri”


Taehyun dan Jihyun berlari menjelajah ruangan saat tidak mendapati Woohyun di mana mana. Joohyuk yang juga tidak mendapati jawaban dari Boohyun bergegas menaiki anak tangga dan berjalan cepat menuju kamar Woohyun. Di ikuti Seekyung yang berjalan terhuyung huyung di belakang suaminya. Joohyuk membuka kamar Woohyun dengan perlahan. Matanya berbinar melihat berbagai macam piala memenuhi runagan ini. Seekyung meraih sepucuk surat di bawah piala terbesar di antara piala lainnya. 

Annyeong eomma, appa , Hyung dan noona. Apa kabar kalian, Woohyun merindukan kalian. Tapi aku sadar jika aku itu hanya membuat kalian susah, membuat kalian kecewa. Mungkin ini bukan apa apa, tapi yang jelas. Aku mendapatkan ini dengan usaha yang tidak sia sia. Tanpa kalian Aku sudah bisa mendapat 50, mungkin jika ada kalian aku bisa mendapat lebih dari ini. Aku berharap kalian tidak malu mempunyai anak penyakitan seperti aku. Aku dudah lama di vonis penyakit mematikan itu. Hanya saja aku tidak ingin membuat kalian khawatir lagi. Aku sudah bersyukur waktu itu bisa mendengar suara appa yang meskipun hanya suara bentakan dan ketidak ingin tahuan.

Aku faham, appa sibuk ‘kan? Tenang. Sekarang kalian bisa bekerja dan berkarya dengan apa yang kalian inginkan. Maaf jika selama ini aku bandel dan suka membuat kalian marah. Aku tidak ada niat seperti itu kok? Aku hanya butuh kasih sayang saja. Aku sungguh sangat merindukan kalian, ulang tahun yang ke 17 kemarin. Ulang tahun terindah menurut aku, Tuhan mengajarkanku untuk selalu menerima dengan apa yang aku punya. 

Gomawo untuk appa dan eomma, kalian sudah mengajarkan Woohyun untuk menjadi namja yang kuat, tegar, sabar. Dan tanpa kalian, aku tidak mungkin menjadi sukses seperti ini. Jika aku di suruh memilih, aku tidak ingin menjadi orang kaya. Jika miskin kita sering ketemu, untuk apa kita harus kaya dan berpisah. Tapi aku bersyukur sudah pernah terlahir di dunia ini. Apalagi lahir di keluarga sukses seperti ini, hanya saja sepertiya aku yang gagal di dalam keluarga ini. Aku hanya minta satu hal sama kalian. Jangan perna memaksa Hyung dan Noona untuk menuruti kemauan kalian. 

Mereka punya impian masing masing, aku bilang seperti ini bukan berarti aku iri dan marah sama kalian. Aniya. Aku sadar diri jika aku itu hanya benalu dan tidak pantas bekerja bahkan megang salah satu perusahaan dari kalian. Iyaaa woohyun faham itu. Maka dari itu aku lebih baik memilih sama Tuhan! Suatu saat kalian harus bisa merasakan cahaya matahari dari Woohyun yah. Jika pagi kalian merasakan sinarnya, karena saat itu. Woohyun akan memberi sinar terhangat untuk kalian semua. Woohyun janji akan hal itu!


Eomma dan Appa tidak perlu khawatir lagi sekarang sama Woohyun. Aku sudah ada di atas awan sekarang. Aku bertemu dengan Halmeoni dan Harabeoji. Aku akan jadi malaikat pengawal di atas sana.

Aku tidak ingin menceritakan penyakit ku apa. Agar kalian tidak menangis dan tidak sedih. Aku bangga sama kalian. Jadilah orang tua yang bertanggung jawab terhadap anak yah, jangan hanya pekerjaan saja yang kalian utamakan. Tuhan memberi kalian anugrah untuk di jaga, bukan di pekerjakan. Jadi Woohyun mohon, perlakukan Hyung dan noona seusai dengan apa mau mrreka. 


Kepanjangan yah, iya Woohyun juga sudah capek nulis ini. Good bye, aku selalu takut menulis kata barusan. Karena kata barusan menandakan jika kita tidak akan pernah bertemu lagi. Aku selalu takut untuk memejamkan mata, takut jika tidak bisa bangun dan melihat senyum bangga dari kalian. Baikalah, sekarang Woohyun akan memejamkan mata dan akan menjaga kalian dari sana. Woohyun pergi yah, yang perlu kalian ketahui. Aku sangat menyayangi kalian. Aku sangat ingin memeluk dn mencium kalian satu satu. Tapi aku tidak mungkin melakukan hal itu. woohyun PERGI~ Annyeong~”



Seekyung tidak kuasa menahan tangis saat melihat tulisan yang tetdapat tetesan darah. Dan darah itu sudah kering namun masih terlihat merah segar. Kini Seekyung sadar akan kesalahannya di waktu lalu, padahal ia sangat menyayangi Woohyun. Namun dengan mudahnya ia melupakan anaknya dan lebih memilih bersama Jihyun di sana. Begitupun juga Joohyuk, ia langsung diam dan tidak bergeming. Anaknya meninggal, dan dia tidak tau akan hal itu. Anaknya sakit, tapi dia tidak ada di sampingnya. 

“Ya Tuhan! Aku orang tua macam apa bisa memperpelakukan anak seperti ini. Apa yang telah aku perbuat, kembalikan dia Tuhan! Aku mengaku salah, aku mohon kembalikkan dia. Dia milikku, aku ingin membahagiakannya Tuhan! Aku sangat menyesal. Ya Tuhan! Jagalah dia baik baik di sana, sampaikan padanya jika aku benar benar sangat menyesal. Aku sangat menyayanginya”


Taehyun dan jihyun hanya bisa diam memantung, membiarkan air mata mereka menetes dengan berbagai macam rasa kepedihan di sana. Melihat Appa dan Eomma mereka menangis seperti ini. Ini sudah cukup di katakan sebuah penyesalan. Suara mobil di luar sana membuat Taehyun tersadar dan segera berlari keluar kamar, di lihatnya mobil Boohyun sudah pergi dari rumah ini. Taehyun mengacak rambutnya frustasi. Dan matanya kini menangkap semua berkas yang mencantumkan jika dia mengundurkan diri dari perusahaan milik Appa nya. Dan mengembalikkan semua aset berharga di dalam perusahaan tersebut. 





-





5 tahun kemudian~



Semuanya berbeda, kini Seekyung sudah berhenti dari kerjanya. Tinggal Joohyuk dan Taehyun yang mengembangkan bisnis bisnis keluarga tersebut. Jihyun juga masih tetap stay mengurus semua keperluan butik milik eomma nya yang kini di jatuhkan padanya. Keluarga ini sudah berbanding terbalik, mereka sangat saling menyayangi setelah kepergian Woohyun dan di tambah kini Boohyun pergi entah kemana. 


Kita sambut... Ini dia chef kebanggan kita, Nam Boohyun~”


Semua terperanjat kaget saat televise kini menampilkan Boohyun sedang menghadiri sebuah acara memasak ternama. Mereka tidak hanya kaget, senyum kaget kini menhiasi wajah mreka masing masing, ternyata Boohyun menwujudkan keinginan Woohyun, yaitu sukses dengan cita cita yang di milikinya. 





-








3 insan manusia kini sudah berdiri di hadapan sebuah pohon besar. Mereka adalah Sunggyu, jiae, dan juga Sungjong. Mereka sudah memakai baju yang berbeda, Sunggyu menggunakan Jaz dan Jiae menggunakan Jaz berwarna putih. Dan Sungjong, ia menjadi penulis belakangan ini, mencurahkan semua keinginan terpendam miliknya. Dan Sungjong sudah bisa berbicara sekarang. Dan jiae juga sudah hebat dengan ucapan mautnya untuk membela orang. Dia bekerja menjadi kuasa hukum saat ini. 


“Sekarang kami sudah sukses, gomawo untuk motivasi dan semuanya. Kami sayang kamu, apapun yang terjadi saat ini. Dan kami tidak akan pernah lupa berjemur setiap pagi, dan kami percaya. Kau menepati janji mu, kehangatan sinar matahari di pagi kita sangat berbeda dengan sebelum sebelumnya. Lebih terasa hangat dan selalu membuat kita inget sama kamu. SARANGHAE WOOHYUNIE”




-END-
2018.09.01

    

Akhirnyaaa.... Selesai juga ini ff.
Terimakasih untuk kalian yang menyempatkan membaca ini,  terutama yang sudah dengan suka selalu Voment...
Saranghae uri reader...
See you in new ff ...
-Nawa-

DISTANCE [√ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang